Peaky Peril 10

379 61 14
                                    

Chapter 10

"Jadi menurutmu dia tau?" Sehun tak perlu menjawab pertanyaan Jongdae. Hatinya cukup hancur dan ia tak ingin menunjukkannya pada siapapun. Mereka berjalan menuju ruangan Kris. Masalah Barrel sudah menjamur sebelum Sehun kembali ke agensi namun Sehun sendiri baru mendalami masalah ini setelah ia kembali.

"Wow Sehun.. dia benar-benar memiliki hatimu." Jongdae mengamati perubahan sifat Sehun, beberapa kali Sehun terlihat menggelengkan kepala atau menggosok wajahnya sambil menghela nafas panjang. Sehun tanpa aba-aba menarik tubuh Jongdae dan menghamtamnya ke dinding lorong yang menuju ruangan Kris. Dan mencekik leher Jongdae. "Aku amat sangat mencintai bajingan itu, setengah mati! aku tau ini sangat salah! Aku tak peduli apakah dia seorang bajingan psikopat! Aku mencintainya! Sekarang bisakah kau memberiku ruang? Aku muak dengan ini!" Jongdae terlihat kesulitan bernafas, urat nadi dipelipisnya terlihar memerah. Sehun menyadarinya dan menarik Jongdae kembali berdiri, ia mengikuti Sehun tanpa mengatakan sepatah kata.

Saat Sehun sampai di ruangan ia menemukan Lay, Donghae, Siwon dan dua pangkat 4, Mino dan Jungkook. Sehun menghela nafas. Kris mengangkat alisnya. Mino terlihat kaget saat menemukan Sehun masuk ke ruangan Kris tanpa mengetuk pintu. "Dia disini?" tanya Jungkook pelan pada Mino. Mereka sedang mendiskusikan sesuatu. "Kalian telah kembali?" tanya Kris. "Kau terlihat marah Sehun." Kata Lay. Sehun tak menghiraukannya. "Peaky Peril terlibat dalam masalah ini." kata Sehun dengan nada datar. Kris menatap Jongdae yang menunjukkan raut kakunya. "Ada apa sebenarnya?" Tanya Kris. "Kami mengikuti Jungwoo seperti perintahmu, ia hanya remaja biasa yang menggunakan heroin dan dia.. gay." Beberapa orang dalam ruangan tersebut memandang Jongdae dengan tatapan menilainya. "Wow aku tak menyinggung siapapun di ruangan ini, maksudku.. 90 persen orang yang ada dalam gedung ini adalah pria dan hal itu sangat mungkin terjadi antara kita."

"Ya kau benar, karena itu aku sering mendapati Donghae keluar dari apartemennya jam 5 pagi." Jongdae memandang Lay dengan tatapan membunuhnya. "Sekali lagi aku bertanya, apa yang kalian dapatkan?" tanya Kris. "Kai terlibat dalam hal ini." kata Sehun. mino dan Jungkook membelalakkan mata mereka. "Kai Kim ketua Peaky Peril?" tanya Mino. "Apa ini artinya kita harus menghentikan misi?" Tanya Jungkook. "Dalam hal apa Kai terlibat?" tanya Kris, ia duduk di atas meja kerjanya dengan sebuah sebatang rokok diantara bibirnya.

"Jangan bilang.. Oh no.. Sehun.." Lay mengusap punggung Sehun karena rangkaian cerita yang ada dalam kepalanya. "Mereka berdua sedang bersenggama di parkiran belakang club." Jongdae menjawab pertanyaan itu saat mulut Sehun terkunci rapat. Jungkook membelalakkan matanya. "Well.. itu... em, terdengar.. mungkin terjadi." Kris menggaruk jidatnya. "Tapi mengapa ia melakukan itu?" tanya Mino. "Ya mengapa seorang Kai Kim mau melakukan hal itu dengan anak dari ketua geng yang ingin menghancurkan demokrasi. Seperti yang kita tau, dibalik kata demokrasi ada darah kental Peaky Peril yang mengalir didalamnya. Jadi aku tak begitu mengerti." Jungkook berusaha meluruskan cerita yang ada di kepalanya.

"Karena ia tau aku akan ada disana." Mino mengeluarkan raut tak percayanya. "Jadi gosip di luar sana benar tentang senior agen Oh yang menjadi kekasih seorang Kai Kim?" bisik Mino pada Jungkook. Sehun tak menghiraukan mereka, ia menarik nafas dalam. "Apa yang sedang mereka lakukan disini sebenarnya?!" Sehun tak peduli dengan nada tinggi suaranya. "Mereka juga mengumpulkan informasi tentang Barrel. Beberapa anggota mereka adalah orang-orang penting. Jin Pyo Park CEO Hyundai adalah salah satu dari mereka." Jelas Kris.

"Bagaimana kau tau ia mengetahui kalian akan ada disana juga?" tanya Lay. "Pandangan kami bertemu. Kita sedang membicarakan Kai Kim, ketua Peaky Peril. Ia memiliki mata dimanapun kita berpijak." Sahut Sehun. "Kai tau Sehun ada disana, ia tau kita akan mengikuti Jungwoo. Ia bahkan memberi kita pertunjukan." Kata Jongdae. "Tipikal bajingan. Tak bisakah kita membunuhnya saja?" Tanya Lay. "Jika kita membunuhnya, aku yakin agensi ini akan hangus terbakar satu jam setelah keparat itu terbunuh." Jawab Sehun.

Peaky PerilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang