Peaky Peril 6

478 60 12
                                    

Chapter 6

Bunyi ponsel Sehun terdengar. Sebuah panggilan dari Arata.

"Sehun, Kai.. masih di dalam gedung saat ledakan terjadi."

Sehun merasa seperti jantungnya berhenti berdetak, pikirannya kosong. Gelas yang ia pegang pecah jatuh ke lantai. Suara hisakan tangis Polly terdengar. Perasaan aneh muncul dan ia tak mengerti perasaan apa itu. Kakinya terasa melemah, jantungnya berdetak kencang. "Kirim lokasi kalian. Aku akan mencarinya sendiri." Sehun memutuskan sambungan mereka.

Untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasa kehilangan. Perasaan aneh yang sama sekali belum pernah ia rasakan. Setelah sekian lama ia merasa kosong, Kai datang mengajarkannya berbagai hal baru yang membuatnya bahagia. Ia tak ingin Kai pergi, mereka bahkan belum pernah menyatakan rasa satu sama lain. Beberapa menit kemudian ia menerima lokasi dari Arata. Dengan langkah pasti ia berjalan menuju mobilnya dan pergi dengan keyakinan untuk menemukan Kai.

"Sehun aku akan pergi denganmu." Jeno mengejar Sehun, "Tidak, kau tinggal dirumah dengan Polly." kata Sehun dengan raut seriusnya. Ia berpikir ratusan kali apa yang akan ia lakukan sekarang? Berada di posisi mana dia? Tidak, pertanyaan yang tepat adalah, dimana letak kesetiaannya? Dengan agensi atau dengan Kai?

Sehun memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Arata kembali mengirim pesan bahwa ia dan yang lainnya berkumpul di sebuah hotel. Sesampainya di lokasi, Sehun disambut dengan pelukan Arata. "What the fuck is going on?" kata Sehun dengan raut serius tanpa ekspresinya. Ia terkenal dengan senyuman dan tingkah absurdnya dalam keadaan apapun, melihat Sehun yang tanpa ekspresi dan bernada tinggi membuat semua orang belajar bahwa Sehun juga memiliki sisi lain. "Kai berhasil menanam bom itu tepat waktu, tapi kejadian tak terduga terjadi yang membuatnya kehabisan waktu. Sebelum bengunan meledak aku hanya mendengar nafas terengahnya, sepertinya ia sedang berlari. Setelah itu kami tak dapat menghubunginya." Jelas Suho.

"Lalu mengapa kalian berdiri di sini?! Cepat cari Kai!" teriak Sehun, anggota Peaky Peril yang berada dalam ruangan itu langsung bergerak untuk mencari bos mereka. Pikiran Sehun tak karuan, tubuhnya gemetar. Ia menyibakkan rambutnya kebelakang dan menarik nafas dalam. "Pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api. Berada di sana pun kami tak dapat berbuat apa-apa." Jawab Suho. "Kau berpikir Kai berada di dalamnya?" tanya Sehun. Suho hanya diam, "Kami sudah mencari di area luar bangunan, dan Kai tak ada di sana." Sehun kembali menarik nafas. Ia tak tau apa yang terjadi. "Apa dia masuk sendirian?" Arata menggeleng. "Ia masuk dengan 4 orang lainnya. Dan kami kehilangan kontak dengan mereka semua."

"Fuck!" Sehun mengumpat. "Aku harus menemukannya, dalam keadaan hidup atau mati." Dengan begitu Sehun berjalan menuju mobilnya. Lokasi kejadian masih terselubungi asap, meskipun apinya telah padam. Jantung Sehun berdetak kencang. Ia air mata mengalir di raut datarnya. "Kau tak boleh mati dengan mudah!" kata Sehun. Ia memarkir mobilnya dengan acak, beberapa anggota yang wajahnya familiar sudah berada di lokasi. Mereka menghampiri Sehun. "Pemadam kebakaran telah mengevakuasi korban dalam ledakkan ini. berdasarkan informasi yang kami dapat, ada 140 tamu undangan yang hadir plus 5 orang dari Peaky Peril termasuk tuan Kai. Dan petuga pemadam hanya menemukan 125 korban dalam gedung. Dan 6 orang yang terpental keluar karena ledakan." Jantung Sehun berdebar lebih kencang, masih ada harapan.

"14 orang yang selamat, kemungkinan meninggalkan gedung sebelum ledakan terjadi. Dari informasi yang saya dapat dari tuan Suho, tuan Kim masih dalam gedung beberapa detik sebelum ledakan. Sebaiknya kita menunggu hasil autopsi dari rumah sakit untuk memastikan kevalidan keadaan ini." Sehun menggeleng kepala, "Kalian harus tetap mencari Kai. kita tak akan menunggu hasil autopsi. Cari sampai ketemu!" keputusan Sehun final.

Ia berjalan menyusuri area dengan beberapa anggota lain. Beberapa polisi sempat menghadangnya, namun berbalik memberi mereka jalan setelah mengetahui siapa mereka. "Aku harus menemukannya!" kata Sehun pada dirinya sendiri. Ia tak pernah merasa setakut ini dalam hidupnya. Dalam keadaan apapun, Kai harus ditemukan. Mereka berjalan menyusuri area kejadian. Ponsel Sehun bergetar, seseorang menghubunginya. "Sehun kembali ke mobil sekarang! Aku menemukan sesuatu tentang Kai." kata Suho dari sambungan mereka. Sehun langsung berlari menuju dimana ia memarkir mobilnya. "Apa yang kau temukan?" tanya Sehun saat ia melihat Suho dan Arata berdiri dengan beberapa anggota lain.

Peaky PerilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang