Peaky Peril 16 part 2

497 67 38
                                    

Part 2

"Ditunda?" Sehun berjalan mondar-mandir di depan gedung apartemen mereka. Ia sedang berbicara dengan Kris melalui telepon. Seputung rokok berada diantara bibirnya. Ia sendiri tak tau sejak kapan ia mulai merokok. "Lalu apa yang harus kita lakukan dengan Sihtric?" Sehun menangkap dua orang gadis berambut pirang yang sedang tersenyum ke arahnya, Sehun tak menghiraukannya.

'untuk saat ini, kau hanya perlu menjaganya jangan sampai ia kabur. Aku akan menghubungi kalian berdua jika aku sudah mendapat informasi tentang si penerima.'Ia menarik nafas dalam dan mendengarkan Kris baik-baik. "Baiklah. Akan kuusahakan." Kris menghubungi mereka berdua pada waktu yang terpisah agar salah satu dari mereka bisa menjaga Sihtric. 'Aku akan menugaskan Lay untuk menjemput peralatan tambahan yang akan kalian butuhkan, dan sementara itu kau jaga Sihtric di apartemen.' Sehun mengerti dan Kris memutus sambungan mereka.

Sehun kembali ke apartemennya dan disambut dengan pemandangan yang tak ia duga. "Untuk mendapat kuning telur yang lembut dan tidak terlalu berair, rahasianya adalah dengan api kecil dan dengan ditutup. Ingat jangan dibalik." Lay berdiri di sisi kompor elektris dengan telur di dalam teflon di tangan kirinya, dan dengan revolver di tangan kanannya. Sihtric bersandar di counter dapur, kedua tangannya tidak terborgol dan ia sedang memain kan telur dengan lihai. "What the fuck is this?!" Sehun meringis melihat pemandangan dihadapannya. "Oh, Sihtric payah dalam memasak, jadi dia meminta beberapa tips." Lay terlihat dan terdengar sama sekali tidak khawatir. "Dia adalah seorang kriminal." Tambah Sehun. "Apakah kriminal tidak menyukai kuning telur yang lembut?" ejek Lay. Sihtric tertawa rendah sambil mengedipkan mata ke arah Sehun.

Sehun duduk di meja makan memperhatikan Lay dan Sihtric yang sedang memasak telur. Beberapa saat kemudian mereka berdua kembali ke meja makan dan menyiapkan menu sarapan mereka. Roti tawar, telur dan ham. Mereka menikmati sarapan mereka dengan pistol di atas meja. Tak ada yang keberatan, karena itu hal biasa bagi mereka. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Sehun. Sihtric tersenyum tipis. "Jauh lebih baik dari pertama kali kita bertemu." Bibir pucatnya mulai berwarna cerah. "Kau mau secangkir kopi?" tawar Lay pada Sihtric. "Hey, dia bukan tamu!" Sehun tidak senang dengan sikap Lay yang memperlakukan Sihtric secara manusiawi.

"Aku dicekoki kopi selama satu setengah tahun. Rasanya aku tak akan minum kopi lagi seumur hidupku. But a glass of water will do." Lay kembali dengan segelas air putih. "Berapa cangkir yang kau minum dalam sehari?" Tanya Lay. "Mungkin sekitar lima puluh cangkir? UNDU mencapur kopinya dengan entahlah semacam obat, untuk menghancurkan sistem kerja tubuhku." Masuk akal, sistem penyiksaan UNDU berbeda dengan agensi, buktinya Sihtric sama sekali tak memiliki bekas luka.

"Mengapa anggota Belyye Ruki tidak berusaha untuk membebaskanmu?" Tanya Lay, Sihtric memandang Lay dengan raut malas. "Menurutmu aku akan menjawab pertanyaan itu?" Tanya Sihtric. Sehun tersenyum miring. "Lay, dia tak tau kita siapa dan apa yang kita inginkan darinya. Wajar jika ia tak ingin menjawab pertanyaan yang menyangkut Belyye Ruki." Jelas Sehun. Sihtric hanya diam. "Aku hanya penasaran saja, mengapa membebaskanmu terlihat sulit untuk mereka sedangkan aku dan Sehun hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk keluar dari sana." Lay terdengar bangga dengan keberhasilan misi ini. "Kau tidak dengar temanmu? Aku tak akan menjawab pertanyaan apapun yang menyangkut Belyye Ruki." Jawab Sihtric dengan ketus. "Lalu jika bagimu sangat sulit untuk kabur dari UNDU, mengapa kau tidak berusaha kabur dari penjagaan kami?" Tanya Lay lagi. Sihtric duduk bersandar dan memandangnya dengan muak. "Tidakkah jelas? Ia tak tau siapa kita Lay, aku yakin ia berpikir bahwa kita adalah agen UNDU yang ditugaskan untuk menculik Sihtric yang tak mau membuka mulut. Jika ia berusaha kabur dari kita, UNDU akan memiliki alasan untuk memburunya dan membunuhnya ditempat. Karena menyimpannya dalam ruang bawah tanah hanya buang-buang tenaga. Selama satu setengah tahun ia tak membuka mulutnya dan rela disiksa habis-habisan." Jelas Sehun, Sihtric tersenyum. "He is smart. I like him." Katanya sambil menghadap Lay. "Aku tak akan berbohong, yang kau jelaskan memang benar. Aku memang berspekulasi bahwa kalian adalah pihak UNDU."

Peaky PerilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang