Peaky Peril

485 58 8
                                    

Chapter 4

Sehun diam dalam mobilnya. Ia duduk sendiri di kursi kemudi. Suasana sunyi, ia bahkan dapat mendengar isi kepalanya sendiri. Ia sadar, ini adalah yang selalu ia inginkan. Bukan kehidupan normal dengan rutinitas membosankan setiap harinya. Sehun bukan orang baik, maka ia tak akan berurusan dengan orang baik. Ia bahkan benci dengan orang baik. Untuk apa menjadi baik jika menjadi buruk jauh lebih memuaskan.

Ketukan dari luar kacanya terdengar. Arata berdiri di samping mobilnya. "Sampai kapan kau akan berdiam diri di sana?" tanyanya. Sehun turun dari mobil dan mereka masuk ke mansion Peaky Peril bersama. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Arata lagi. "Aku memikirkan apa kau yakin dengan hal ini?" Mereka berjalan menuju sebuah ruangan latihan. "Kau belum tau seberapa hebatnya diriku di luar ranjang. Aku akan menang melawanmu." Sehun tersenyum mengingat kejadian di dapur minggu lalu. "Jika itu terjadi, kau tidak akan menang dengan mudah." Dengan itu Sehun berjalan menuju arena dan siap di posisinya. Arata mengambil posisi di depan Sehun. Belum sempat mereka memulai pintu terbuka dari luar.

"Apa apaan ini?" tanya Taeyong. "Tae, kami hanya akan melakukan sparing. Kau bisa menonton jika mau." Kata Arata. Taeyong berjalan dan berdiri di tengah-tengah mereka. "Aku akan menjadi penilai dalam sparing kalian. Jadi apa peraturannya?" Arata dan Sehun saling memandang seolah setuju. "Apa ini taekwondo? Atau bebas?" tanya Taeyong lagi. "Kupikir lebih baik bebas. Da-" kalimat Arata terpotong kalimat Taeyong. "Aku yang akan jadi wasit kalian. Ini adalah pertarungan bebas tanpa senjata. Style pertarungan apapun diperbolehkan. Karena kalian berada di kubu yang sama, jadi aku menyarankan untuk tidak menyerang bagian kepala, dada dan kemaluan. Aku yakin Kai akan murka jika mengetahui kalian berdua luka parah di bagian-bagian tersebut." Sehun dan Arata mengangguk setuju.

"Gunakan pengaman kepala. Aku tau kalian akan sengaja atau tidak sengaja menghantam kepala satu sama lain." Taeyong memerintah, Sehun dan Arata melakukannya tanpa argumen.

"Baiklah. Pertarungan dimulai!" Taeyong berseru. Arata dan Sehun saling memberi hormat dan mengambil posisi. Sehun belum pernah melihat Arata berkelahi, tapi karena Arata lahir dan tumbuh di Jepang, ia berasumsi bahwa taekwondo adalah keahliannya. Arata menyerang dengan sebuah pukulan yang dengan mudah dapat Sehun hindari. Gerakan arata terbilang cepat dan gesit karena beberapa kali Sehun sempat kehilangan keseimbangan. "Serang aku Sehun!" perintah Arata. Sehun tersenyum dan menyerang dengan pukulan lengan kanan, Arata menghalau dengan serangan dari kiri namun Sehun menghalaunya dengan memutar tubuhnya dan menendang leher Arata hingga ia terjatuh.

"Now you pissed me!" Kata Arata. Ia kembali berdiri dan melakukan serangan-serang bertubi-tubi, Sehun berusaha menghindar secepat mungkin, namun beberapa serangan ia terima di perut dan lengannya, ia masih mempelajari pola serangan Arata yang menyebabkan ia harus menerima pukulan di pelipis kirinya. "Arata! Sudah kubilang jangan menyerang kepala!" seru Taeyong. Arata menganggukkan kepala dan membungkukkan badank e Sehun untuk minta maaf. Mereka kembali berdiri di posisi siaga.

Kali ini Sehun menyerang saat Arata hendak menghantarkan pukulannya pada perut Sehun. Sehun menghalau pukulan itu dengan kaki kirinya hingga tubuh arata terbalik, dengang erakan cepat Sehun menarik tubuh Arata kedepan dengan kaki yang terkait erat di leher arata lalu dengan memutar tubuh, Sehun menendang bahu arata dengan kaki yang bebas. Arata kembali jatuh, ia terlihat kesakitan karena tendangan Sehun yang sangat kencang. Sehun yakin, tulang bahu Arata retak atau terkilir karena serangannya.

Sehun menunggu hingga arata kembali berdiri. Ia menghadap kearah Taeyong untuk bertanya apa ia harus berhenti. Taeyong tak memberi aba-aba untuk berhenti. Mereka kembali ke posisi siaga. Kali ini arata menggunakan tendangannya untuk menyerang Sehun namun sayang, Sehun menghindar dan menyerang Arata dengan tendangan di rahangnya. Arata menggeram kesakitan dan Sehun segera menghampiri pria itu untuk membantunya berdiri.

Peaky PerilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang