Prang!
Suara itu nyaring terdengar hingga keluar ruang rawat. Dengan raut wajah khawatir, Jimin melesat cepat memasuki ruang rawat Jungkook.
Gelas itu pecah berantakan, ia menatap sang adik. "Apa kau tidak apa-apa?" Jungkook mengangguk, dia terlihat masih terkejut.
Jimin menghela nafas sedikit lega, lalu bergerak memungut serakan kaca yang pecah. "Lain kali tinggal bilang jika ingin sesuatu, atau teriak kan nama kakak tiga kali"
"Kau mengira diri mu apa?" Jungkook terkekeh, begitu pun Jimin.
"Lagi pula aku ini anak kuat, kak" ujar Jungkook.
Jimin mengangguk, "um. Kau anak yang kuat"
Setelah beberapa lama terdiam, Jungkook bersuara. "Kak" panggil nya.
Jimin menoleh, "apa?"
"Aku ingin menari dengan kakak" pinta Jungkook.
Lagi. Jimin tidak mengerti jalan fikir Jungkook. "Tidak!" Tolak nya.
"Jika kakak memikir kan kondisi ku lagi, aku baik-baik saja kak!" Balas Jungkook dengan suara yang agak meninggi.
"Kakak khawatir Jungkook!" Balas Jimin setara dengan nada yang Jungkook berikan.
"Aku tetap akan mati apapun yang terjadi" murka Jungkook.
Ah, tidak. Jungkook berbuat salah lagi. Jimin menetes kan air mata nya, entah untuk keberapa kali nya.
Sebanyak apapun usaha Jungkook semua tidak akan membaik.
Sebanyak apapun senyum Jungkook semua akan bertambah buruk.
"Maaf"
"Tidak. Kakak minta maaf" sungguh, Jungkook merasa amat bersalah.
"Jadi, kapan pun diri mu siap dik" Jimin memberi senyum, itu untuk menutupi kesedihan nya.
Tangan Jungkook terulur untuk memeluk sang kakak, begitu hangat. Isak tangis Jungkook terdengar dalam ruang rawat yang selalu hening.
Maaf
Maaf
Maaf
Jungkook bergumam tak jelas, namun indra pendengaran Jimin menangkap suara itu. Kalimat maaf yang sangat tulus.
Jimin salah. Dia selalu berfikir adik nya kuat, adik nya hebat. Namun ternyata Jungkook menutupi semua itu dengan senyum nya.
Jungkook begitu rapuh, Jimin tersadar bahwa tubuh Jungkook tidak kekar, melainkan rapuh. Sungguh rapuh seakan mudah remuk.
Jimin tertipu oleh Jungkook, oleh satu kalimat yang menyatakan bahwa Jungkook selalu baik-baik saja.
Bersambung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Provisions Of Memories
FanfictionCanda tawa dan hal-hal kecil yang biasa di lakukan, mulai sekarang akan menjadi hal yang paling berharga. Karena Park Jungkook menyadari bahwa hidup nya tidak akan lama lagi.