Pagi ini, semua di landa rasa gugup. Jungkook dan Jimin masih sibuk berlatih, mereka takut.
Beberapa jam berlalu, mereka mengenakan pakaian yang serasi dan mencolok.
Keringat yang membasahi pakaian pun telah hilang karena pakaian mereka telah rapi, mereka berpegangan tangan.
"Semoga berhasil kook" lirih Jimin.
Ketika di belakang panggung, mendengar sorakan penonton yang begitu meriah membuat Jungkook ingin pergi saja.
Jungkook ingin lenyap dan menghilang, sungguh. Tapi semua ini memang harus di hadapi.
Jungkook mengangguk. Kemudian nomor urut peserta mereka di panggil untuk bersiap.
Oh, kali ini mereka akan berlomba. Namun mereka tidak akan menganggap ini perlombaan.
Karena mereka hanya ingin mencari kenangan, dan menanam kan apa yang mereka tunjukan di hati penonton, agar selalu mereka ingat kapan pun.
Hingga saat jantung mereka berdegup kencang ketika menunggu giliran, nomor urut mereka di persilah kan menuju atas panggung.
Ketika mereka masuk, penonton seakan sudah mengenal. Maka tepuk tangan sorak penonton makin keras.
Suasana yang sangat meriah, aroma yang selalu Jungkook suka, dan keadaan yang familiar bagi Jimin.
Tak berharap menang, sudah di bilang. Mereka hanya ingin kenangan.
Mereka membungkuk sebelum memulai penampilan, saling bertatap dan tersenyum.
Musik di mulai, alunan lagu itu begitu indah, penonton hanyut dalam penampilan dua pemuda di atas panggung.
Gerakan mereka yang lembut namun bersemangat membuat penonton terpukau, ketika lagu hampir habis mereka memperlihat kan aksi tak terduga.
Perut mereka.
Seisi ruangan terhipnotis dan seakan mulai menggetar kan bumi. Penampilan mereka sangat memukau.
Semua ini sangat indah berkilau di mata Jungkook dan Jimin, sesaat mereka bertatap dan melempar senyum bangga.
Gemuruh di hati mereka dan para penonton akan selalu terukir jelas. Kenangan baru yang begitu indah.
Jungkook dan Jimin melangkah ringan. Tidak. Jungkook menunduk, helaan nafas nya tak beraturan.
Jimin menoleh kemudian menangkap tubuh Jungkook yang gemetar. Jimin seketika di buat bingung.
Dan tentu saja, Jungkook tetaplah dirinya yang lemah.
Bersambung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Provisions Of Memories
FanficCanda tawa dan hal-hal kecil yang biasa di lakukan, mulai sekarang akan menjadi hal yang paling berharga. Karena Park Jungkook menyadari bahwa hidup nya tidak akan lama lagi.