Jungkook termenung, menatap manik mata sang kakak yang juga tengah menatap nya dengan lembut.
Jimin tersenyum, namun Jungkook tak bisa mengartikan senyum itu. Jungkook merasa ada yang aneh.
Kakak nya terlalu pucat. Ah, Jungkook mulai berfikir. Ia tahu, ini karena diri nya.
"Apa kakak sudah makan?" Jimin mengangguk.
"Sudah istirahat?" Tanya Jungkook lagi.
Jimin tersenyum, "kakak sudah puas beristirahat"
Tetap saja, Jungkook tau Jimin berbohong. "Aku mau bubur ayam!" Pinta Jungkook dengan manja.
"Baiklah, tunggu sebentar pangeran ku" ujar Jimin sebelum beranjak dari duduk nya.
Jimin sempat mengacak rambut Jungkook dengan lembut, setelah nya ia melenggang pergi.
Tak menunggu begitu lama, Jimin kembalu beserta sebuah kantong plastik berwarna hitam di tangan nya. Yang sudah pasti berisi pesanan pangeran.
"Kak, suster baru saja membawakan makan siang ku" ucap Jungkook menunjuk atas meja yang terdapat menu makan siang.
"Jadi, bubur itu untuk kakak saja deh" Tentu saja Jungkook sengaja membuat skenario ini.
"Aah, kakak lupa tidak melihat jam" ujar Jimin lesu.
"Memang nya kenapa?" Tanya Jungkook penasaran.
"Kakak tidak akan membeli ini" Jimin berkata jujur, ini juga alasan diri nya belum makan dari kemarin.
Keuangan keluarga turun drastis, mereka tidak akan pernah menyalah kan Jungkook yang keluar masuk rumah sakit.
Ini salah orang tua mereka yang tidak bekerja dengan maksimal sehingga kejadian seperti ini menimpa. Itu yang mereka katakan.
Jimin pun mengirit pengeluaran, tidak ingin menambah beban orang tua. Pada akhir nya Jimin melahap bubur ayam itu.
Enak. Dia lapar, sangat lapar. Jungkook tersenyum, sembari menyuapi sesendok makanan rumah sakit yang pasti berbanding jauh rasa nya dengan bubur ayam itu.
Bubur ini terasa sangat hambar, mungkin berbeda dengan bubur yang Jimin makan dengan lahap.
Tapi Jungkook tau, keuangan menipis dan Jimin tidak akan makan sampai diri nya pingsan lalu masuk rumah sakit juga kalau tidak dengan cara seperti ini.
Jungkook tidak akan membuat Jimin sakit karena diri nya. Tidak akan.
Bersambung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Provisions Of Memories
FanfictionCanda tawa dan hal-hal kecil yang biasa di lakukan, mulai sekarang akan menjadi hal yang paling berharga. Karena Park Jungkook menyadari bahwa hidup nya tidak akan lama lagi.
