POM [14 Sakit

666 60 4
                                    

Tubuh nya ambruk, karena terlalu tiba-tiba Jimin tidak bisa meraih tubuh Jungkook dengan mudah.

Alhasil tubuh Jimin pun ikut roboh, setelah nya rumah sakit adalah tujuan mereka.

Rasa khawatir melanda saat perjalanan, Jimin kalut, diri nya kacau. Bahkan Jimin hampir membuat mobil nya menabrak pengendara lain.

Sungguh, fikiran nya bukan di jalan lalu lintas. Namun berada pada Jungkook. Terkadang Jimin lebih mementing kan Jungkook dari pada diri nya.

Saat ini Jimin menahan rasa kantuk, lapar, dan penat. Semua bercampur membuat Jimin makin tersiksa.

Dia tak bisa beranjak karena tidak ada yang menunggu ketika kedua orang tua nya pergi.

Tentu saja Jimin belum mengatakan keadaan ini, ia takut kedua orang tua nya itu khawatir dan terburu-buru datang.

Bukan Jimin tak ingin mereka datang, namun itu melelahkan.

Wajah nya semakin pucat, bibir nya tak lagi berwarna merah. Jimin sadar dia lupa menjaga kesehatan diri nya sendiri.

Tapi saat ini Jungkook yang terpenting, Jimin menepis segala kebutuhan nya. Untuk Jungkook.

Dan Jungkook harus menahan sakit saat jarum suntik menembus kulit nya.

Ketika mata sayup itu membuka dan merasakan sakit, Jungkook harus terbiasa dengan rasa sakit itu.

Mata nya kembali tertutup, ia sangat mengantuk, lelah. Hingga matahari berganti dengan bulan, dan tergangti lagi.

Jendela dunia nya terbuka, silau akibat sinar membuat nya membuka mata perlahan-lahan.

Setelah normal, Jungkook melihat sekeliling. Ada Jin dan Namjoon yang duduk di samping ranjang nya sembari menatap Jungkook.

"Hmm?" Jungkook bergumam lirih, belum mampu mengeluar kan suara.

Jin menghela nafas, "akhir nya kau bangun"

Namjoon nyengir, "dia takut kau tidak membuka mata lagi" ujar Namjoon.

"Aku juga" suara parau Jungkook terdengar amat lirih.

Jin tertawa, lalu raut wajah nya berubah serius. "Dia bohong"

Jin bangkit dari duduk nya, menghadap ke kasur, "tidak ada yang aku takut kan" lanjut nya datar.

Namjoon dan Jungkook terkekeh, hari itu saat senja mulai tiba. Jungkook kembali menepis rasa takut nya, karena Jungkook harus bahagia.

"Kak Jimin kemana?" Jungkook akhir nya bertanya setelah menelaah lagi seluruh ruangan dan tak menemukan sang kakak.

"Toilet" jawab Namjoon singkat.

Jimin memang melesat pergi setelah kedatangan Jin dan Namjoon menuju toilet, bukan untuk buang air kecil atau semacam nya.

Dia menahan rasa sakit.

Bersambung?

Provisions Of Memories  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang