👑yeoseot👑

2.4K 304 56
                                    

👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑



















Pangeran menundukan kepala dihadapan punggung ayahnya yang sedang menatap keluar jendela. Ia sedang ada di dalam ruangan berdua dengan sang ayah. Diam, sunyi dan tegang menyelimuti ruangan ini. Berulang kali Jisung berusaha menenangkan hatinya. Suasana menjadi dingin seketika saat sang ayah berbalik badan dan menatap jisung.

Ya, Jisung tau---kalau dia bersalah. Memilih untuk kabur dan tidak memikirkan perasaan ayahnya. Tapi ini juga adalah bentuk protes Jisung. Agar ayahnya tau bahwa Jisung tidak suka di perlakukan seperti narapidana lagi.

Jisung masih tertunduk sembari menelan silvanya susah payah. Apapun alasannya Jisung tetap salah pikirnya, dan dia akan meminta maaf.

"Ma-"

"Ayah tau. Ayah tau selama ini kamu tertekan. Ayah tau kamu benci pengawalmu. Dan ayah tau, kamu sangat ingin hidup normal seperti remaja yang lain."

Jisung mengangkat kepalanya takjub. Tau dari mana ayahnya?

"Kakak mu."

Lagi lagi Jisung terperangah. Apakah ayahnya bisa membaca pikiran?

"Pasti kamu bertanya dari mana ayah tau. Ayah tau dari kakak mu, dia menceritakan semuanya."

Jisung menunduk lagi.

"Apa ayah marah?"

Tuan Chan tersenyum, bukan senyum kecut ataupun senyum sinis. Melainkan sebuah senyum hangat. "Bisa melihat kamu berdiri disini saja ayah sudah sangat bersyukur."

Mata Jisung berkaca-kaca, tidak menyangka ayahnya akan sekawatir ini. Jisung merasa menjadi anak terdurhaka. Ini salahnya.

Air mata Jisung seketika mengalir. Ayahnya mendekat kemudian memeluk Jisung. Hatinya terasa pedih. Dalam hati ia merutuki dirinya.

"Ayah senang kamu pulang"

"Maafin Pangeran.." Ujar Jisung lemah.

"Ayah udah maafin kamu"

Tuan Chan mengulum senyum, lalu merangkul putranya menuntunnya untuk keluar dari ruangan tersebut.

"Ikut ayah."


































Jisung mengikuti langkah ayahnya yang menuntunnya ke arah aula. Tempat di mana para pengawal berlatih. Ia melihat ada kakak dan sebelas pengawalnya.

Jisung mengerutkan alisnya. Ada apa ini? Kenapa dia dipertemukan oleh orang-orang sialan ini?

Semua pengawal membungkuk memberi salam pada Tuan Chan dan Pangeran Jisung. Mereka pun bingung, mengapa mereka di kumpulkan. Mereka mungkin akan mendapat penghargaan karna telah menemukan sang Pangeran---pikirnya. Jalan-jalan atau diberi cuti dengan waktu lama. Wajah semringah terpancar jelas di wajah para pengawal ini. Berbeda dengan pemuda yang tengah berdiri di samping tuan Chan. Ia jelas-jelas menampilkan ekspresi tidak suka.

The Little Prince (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang