12° [Deja Vu]

1.6K 307 3
                                        

Langkah kaki itu gusar, sedari tadi mengitari seluruh ruangan, mengecek satu persatu hingga kesudut - sudut ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki itu gusar, sedari tadi mengitari seluruh ruangan, mengecek satu persatu hingga kesudut - sudut ruangan.

Sepasang mata yang sedari tadi menatap kejadian itu hanya bisa menatap malas dan memilih mengabaikannya.

Hanya saja, suara langkah pada ubin kayu itu terlalu berisik untuk diabaikan.

"JINWOO! BERISIK!"

Suara teriakan lumba - lumba Dohyon keluar, saking kesalnya dengan tindakan Jinwoo sedari tadi.

"Aku hanya khawatir! Memangnya kau tidak, huh?!" Balas Jinwoo sama kesalnya.

Dohyon mengangkat bahunya acuh, "Tidak tahu, aku bodoh."

Jinwoo hendak melempar sebuah bantal sofa kearah Dohyon yang asik tiduran di karpet, tapi tindakan itu batal ketika pintu ruangan tersebut dibuka dan memuncul sosok cantik nan anggun.

"Sunbae menyuruh kalian untuk ke kantor pusat sekarang, sepertinya ada yang penting," Ucap Chaeryoung dan tersenyum kecil.

Jinwoo dan Dohyon saling pandang. Mereka tidak pernah mengurus sesuatu tanpa Haruto atau hyung dan noona lainnya di Pixy. Dan sepertinya Chaeryoung menangkap kekhawatiran itu.

"Tenang saja, ini hanya Jungmo sunbae," Ucap Chaeryoung dan berhasil membuat Jinwoo maupun Dohyon bernafas lega.

















▪ ▪ ▪













"Selamat pagi Lee Jinwoo, Nam Dohyon," Sapa Jungmo begitu Jinwoo dan Dohyon memasuki ruangannya.

Jinwoo tersenyum canggung, berbeda dengan Dohyon yang langsung duduk di sofa, tidak peduli.

"Pagi, sunbae," Sapa Jinwoo.

Jangan tanyakan Dohyon.

Jungmo mengisyaratkan Jinwoo untuk duduk disamping Dohyon, sembari membawa beberapa kertas ditangannya.

"Minhee dari Tàcifi mengirim pesan. Dia bilang, Haruto dan Wonyoung sudah meninggalkan Tàcifi kemarin malam," Ucap Jungmo dan duduk berhadapan dengan Jinwoo dan Dohyon.

Mendengar nama Haruto dan Wonyoung, Jinwoo langsung bernafas lega. Dohyon? Dia sangat yakin tidak akan terjadi apa - apa pada mereka.

"Tapi, ada hal lain yang perlu kuberi tahu juga," Ucap Jungmo, "Pixy adalah satu - satunya harapan yang tersisa. Jika akhirnya masalah ini masuk kedalam urusan polisi, pemerintah akan mudah dipermainkan oleh mereka, kalian tentu tahu itu."

"Kalian juga tahu, seberapa banyak kelompok sejenis kalian yang gagal. Bahkan belum masuk ke misi pembersihan, kelompok itu sudah bubar. Hanya Pixy yang bisa bertahan selama ini."

"Jika kalian gagal, Pixy akan diberhentikan langsung oleh presiden. Sudah mengerti?"

Jinwoo dan Dohyon di titik tegang mereka. Siapapun kan tidak tahu hasil akhir dari misi Pixy. Lagipula, ini misi terbesar Pixy setelah 5 tahun berlalu dari kejadian lampau yang meninggalkan luka kepada anggota inti hingga sekarang.

𝕊𝕦𝕟𝕤𝕙𝕚𝕟𝕖 [ WonRuto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang