Wonyoung mencuri kesempatan untuk melirik kearah Haruto yang sedang makan dengan tatapan datar di pojok kantin bersama Dohyun, tapi entah mengapa mereka terlihat sedikit serius, terutama Dohyun yang terus mengerutkan dahi dan berbicara panjang lebar tetapi Haruto hanya mengangguk sebagai jawaban.
Apa yang mereka bicarakan? Wonyoung ingin tahu.
"Lagi merhatiin Haruto atau Dohyun?" Tanya sebuah suara yang berhasil mengejutkan Wonyoung.
Itu Yujin— kakak kelas Wonyoung yang terkenal banyak tingkah, pembuat onar yang tidak tahu malu.
"Eh?"
Yujin tersenyum simpul, lalu berjalan melewati tempat makan Wonyoung dan berakhir duduk bersama Yuna— kakak kelasnya yang terkenal cantik.
Wonyoung jadi terdiam sejenak, rasanya seperti dilabrak karena alasan, cinta? Euh, menjijikan.
Mata Wonyoun hendak kembali memperhatikan Haruto dari jauh, tapi mereka— Haruto dan Dohyun— sudah menghilang entah kemana.
Mencurigakan.
3 bulan Wonyoung memasuki jenjang sekolah menengah atas, selama itu juga ia merasa tertarik oleh seorang manusia dengan wajah datar tanpa ekspresi, Haruto.
Alasan? Wonyoung juga masih mencari alasan dari ketertarikan tidak jelasnya ini. Dan beginilah keseharian Wonyoung yang tidak terlalu suka bersosialisasi dan lebih suka menjadi pengamat, Wonyoung menjadi penguntit Haruto.
Dari biodata pribadi Haruto yang Wonyoung cari di ruang guru dengan berbagai alasan yang masuk akal. Lalu mengamati sekitaran rumah Haruto untuk mencari tempat persembunyian yang tidak mencurigakan dan bisa dipakai menjadi alasan yang masuk akal jika suatu saat ia tertangkap. Dan memperhatikan segala kegiatan ekstrakulikuler Haruto sampai Wonyoung dengan terpaksa menjadi anggota jurnalis sekolah— Jurnalis selalu diperlukan oleh semua ekstra; sie dokumentasi.
Dan satu hal yang belum Wonyoung temukan, alasan dari kegiatannya sebulan terakhir.
"Jang Wonyoung?"
Wonyoung tersadar dari lamunannya menatap ke halaman tengah sekolah dan menoleh ke sumber suara. Siapa yang datang mencari Wonyoung ke kelas?
Yujin tersenyum, lalu dibelakang terlihat Yuna dengan senyuman berbienya yang cantik.
"Mau masuk ke tim kami?" Tanya Yujin tiba - tiba.
Wonyoung melongo. Tim? Tim apa? Pecinta Haruto?
"Yujin nUUNAAA! ANDWAE!" Teriak seseorang yang langsung membuka pintu kelas dengan keras, membuat seisi kelas menoleh terkejut, begitupun dengan tiga pemain utama tadi.
Itu Jinwoo, teman seangkatan Wonyoung yang terkenal karena keimutannya— tengah menatap Yujin dan Yuna dengan berapi - api.
"Wonyoung se-tim denganku! Titik!" Seru Jinwoo dan mendekati 3 orang tersebut.
Lalu pemeran utama laki - laki datang dengan perlahan dari balik pintu. Wajah datar andalannya tampak lebih tertekuk, tapi kini tatapannya tertuju tajam kearah Wonyoung.
Wonyoung menelan salivanya kasar. Tunggu, tim apa yang mereka bicarakan?
Yuna menaruh selembar kertas diatas meja Wonyounh, lalu mendekati Wonyoung dan berbisik,
"Berhenti menguntit tidak jelas. Dan temui kami sepulang sekolah di persembunyianmu... aku harap, kau memilih tim yang tepat," Bisik Yuna.
Wonyoung masih melongo, dan nyalinya menciut mendapat tatapan tajam Haruto.
"Dia pasti setim denganku," Ucap Haruto lalu menarik Jinwoo.
Yujin mendengus lalu memilih ikut keluar dan diikuti oleh Yuna yang masih tersenyum yang lama - lama dirasa menyeramkan oleh Wonyoung.
Wonyoung memperhatikan kertas yang Yuna berikan. Hanya ada dua kata di kertas tersebut, namun berhasil membuat Wonyoung merasa menjadi tersangka sebuah kasus kejahatan.
Tapi menguntit memang kejahatan bukan?
'k a u t e r t a n g k a p .'
Crackship kesayangan♡Votenya jangan lupa, ehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕊𝕦𝕟𝕤𝕙𝕚𝕟𝕖 [ WonRuto ]
Misterio / SuspensoⒺ ⓝ ⓓ 𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐬𝐭𝐚𝐥𝐤𝐞𝐫 𝐛𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐭𝐚𝐥𝐤𝐞𝐝. 𝐓𝐡𝐞 𝐝𝐚𝐫𝐤 𝐬𝐢𝐝𝐞 𝐨𝐟 𝐢𝐧𝐧𝐨𝐜𝐞𝐧𝐭 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝. "𝚃𝚑𝚒𝚜 𝚒𝚜 𝚝𝚑𝚎 𝚝𝚛𝚞𝚕𝚢 𝚕𝚒𝚏𝚎, 𝚊 𝚠𝚎𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚜𝚘𝚗 𝚌𝚊𝚗'𝚝 𝚛𝚎𝚕𝚊𝚝𝚎." ㅡㅡㅡ ▪▪▪ㅡㅡㅡ ⚠️ Indonesian Fanfic 𝘗 𝘶 𝘣...