15° [Hwang]

1.5K 319 18
                                        

Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡

"Jangan! Hiks, jangan! Kumohon jangan pukuli oppa!" Teriak Yuna yang tangannya ditahan oleh dua pengawal berjas hitam.

Eunsang tengah dipukuli habis - habisan oleh pengawal Yunseong. Bahkan sebuah muntah penuh darah keluar begitu saja ketika Yunseong menginjak telak bagian perut Eunsang.

"Bawa mereka bertemu dengan keluarganya. Kita lihat, seberapa bertahan mereka atas nama keluarga," Ucap Yunseong.

"EUNSANG OPPA!" Teriak Yuna ketika dirinya diseret paksa, rambutnya ditarik dengan kasar menuju sebuah mobil container.

Eunsang ingin menolong Yuna, tapi tubuhnya terasa remuk. Perlahan, kesadaran Eunsang semakin menipis bersamaan dengan pukulan dari kayu yang dilambungkan untuknya.

Dan hal yang Eunsang lihat terakhir adalah Yuna yang dikunci di dalam container besar tersebut.

















▪▪▪


















"Ha... ru... to... tunggu," Ucap Wonyoung lemas, dan seketika tubuhnya ambruk karena tak lagi ada tenaga yang dimiliki.

Haruto yang awalnya berlari mendahului Wonyoung lekas berbalik dan menggendong Wonyoung di punggungnya. Bukan tak ada belas kasihan, namun jika mereka beristirahat, maka para mafia itu akan menemukan mereka.

Kaki Haruto juga sama sakitnya, tapi ia tak bisa menyerah begitu saja. Ada banyak orang yang menantinya, walaupun ia tak bisa sepenuhnya menjadi pahlawan.

Tapi Haruto tetap harus berusaha.

Terutama tak membiarkan Wonyoung kembali kehilangan rumahnya.

Karena tergesa - gesa, Haruto tak sadar bahwa seseorang sudah mengintai mereka. Dengan gerakan cepat, di sebuah belokan, kaki Haruto berhasil di sengkat dan membuat dua remaja itu terjatuh.

"Lucu sekali melihatmu kabur dengan rencana bodoh, Haruto-ssi," Ucap Hyunjin dan memerintahkan beberapa pengawal untuk menarik Haruto maupun Wonyoung kedalam kerangka gedung tua yang dulunya adalah proyek usaha restaurant.

Wonyoung berjalan tertatih - tatih, rasa sakit pada kepalanya karena rambutnya ditarik paksa berhasil membuat Wonyoung kembali sadar walaupun kepalanya sudah pening.

Sedangkan Haruto terus meronta agar bisa melepaskan diri. Hingga dirinya melihat anggota Pixy yang lain bersimpuh dengan tangan terborgol kebelakang, tengah menatap Haruto dan Wonyoung putus asa.

"Hyung! Noona!" Panggil Haruto.

Wonyoung mendongakkan kepalanya, menatap Yuna dan Yujin yang mulut ditutup kain dengan wajah penuh lebam, tak berbeda jauh dari keadaan Wonyoung.

𝕊𝕦𝕟𝕤𝕙𝕚𝕟𝕖 [ WonRuto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang