5° [Terima Kasih]

1.8K 374 5
                                    

Tekan ☆ sebagai bentuk dukungan, terimakasih♡

;;; Selamat Membaca ;;;

Pulang sekolah, Wonyoung kembali ke apartmentnya dengan takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah, Wonyoung kembali ke apartmentnya dengan takut. Dan sesuai tebakannya eomma-nya sedang duduk di sofa dengan adiknya yang baru berumur 6 tahun sedang bermain dengan bonekanya.

"Eomma?"

"Wonyoung-ah, ayo duduk disamping eomma," Ajak Naeun.

Wonyoung menurut dan sang adik langsung menghampirinya dengan senyuman lebar dan meminta untuk duduk dipangkuan Wonyoung. Wonyoung menurutinya dan memainkan rambut sang adik dengan gemas.

Hati Naeun sakit melihat itu, tapi ada hal yang harus ia lakukan.

"Wonyoung, eomma tidak bermaksud untuk—"

"Tidak apa eomma, aku mengerti. Tapi, ada satu hal yang ingin kuminta kepada eomma," Potong Wonyoung.

"Apa sayang?" Tanya Naeun lembut dan membelai rambut putri angkatnya tersebut.

"Bisakah aku masuk panti asuhan ini," Ucap Wonyoung dan mengeluarkan sebuah kertas dari saku seragamnya.

Naeun terkejut, pasalnya, ia dan sang suami hanya akan memindahkan hak asuh Wonyoung ke adik perempuan Naeun yang berkomitmen tidak akan menikah— dan dia juga dekat dengan Wonyoung.

"Kenapa kau harus kembali ke panti sayang? Kami tidak membuangmu, kau harus membaca keseluruhan surat yang kami berikan kemarin. Kami hanya memindahkan hak asuhmu kepada—"

"Aku tahu eomma, tapi rasanya menyakitkan. Rasanya sama saja seperti dibuang lagi. Dan eomma tak perlu khawatir, di panti ini ada sahabatku, sahabat pertamaku di sekolah— ah, eomma tidak tahu mengenai hal itu juga," Ucap Wonyoung sedih, ia berusaha untuk tidak menangis.

Berbeda dengan Naeun yang sudah menangis, hatinya sakit mendengar ucapan Wonyoung. Naeun dan suaminya sangat menyayangi Wonyoung, tapi tidak dengan ayah dan ibu mertua Naeun. Dan setelah Nayoung— adik Wonyoung— lahir, keluarga sang suami dengan sangat jelas menjauhkan Wonyoung dari orangtua angkatnya itu.

Wonyoung mengusap lembut pipi Naeun, "Tidak apa eomma, aku sudah besar... dan terimakasih selama 12 tahun sudah membesarkanku," Ucap Wonyoung dan tersenyum kecut, mencoba tetap tegar.

"Apa nama panti itu? Alamatnya dimana? Siapa pengurusnya? Eomma harus bertemu dengan pengurusnya. Dan kau tidak boleh menolak segala pemberian atau donasi eomma dan appa disana, oke?" Tanya Naeun.

Wonyoung mengangguk dan memeluk Naeun, "Terimakasih eomma, untuk semuanya," Ucap Wonyoung.

Naeun membalas pelukan itu, "Terimakasih sudah hadir kedalam keluarga kami Wonyoung, kau tetap anak kami."

𝕊𝕦𝕟𝕤𝕙𝕚𝕟𝕖 [ WonRuto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang