"Dessy...." panggil seseorang yang berhasil membuat Fais melerai pelukannya. Fais dan Dessy menoleh kesumber suara dan mendapatkan seorang pria membawa sebuket bunga. Pria itu terus bergerak menghampiri Dessy."Kak William, bagaimana bisa di sini?" Pekik Dessy menatap pria yang bernama William itu tak percaya. Dessy langsung berlari ke arah pria itu dan memeluknya. Hari ini kebahagiaan tengah menyelimuti hati Dessy. Selain mendapat lamaran dadakan, ia juga kedatangan Kakak sepupunya yang sudah lama tinggal di Ausi.
Dessy melerai pelukkannya, dan menatap Kakak sepupunya dengan penuh kerinduan.
"Congratulation, Honey." Ucap William memberikan buket bunga itu pada Dessy. Lalu mengecup pipi Dessy begitu mesra. Fais yang menyaksikan itu mengeratnya rahangnya.
"Thank you." ucap Dessy langsung menerima bunga dari William.
Fais hanya diam mematung melihat semua itu. Kedekatan Dessy dengan lelaki yang tak ia kenal membuat hatinya meradang. Fais tidak mau kalah, ia berjalan menghampiri Dessy dan merengkuh pinggang ramping gadis itu. Dessy kaget dengan apa yang Fais lakukan. Dan langsung melihat ekpresi wajah Fais. Dessy bisa menebak jika saat ini Fais sedang cemburu. Dessy menyukai sifat posessif calon suaminya itu.
Dessy memberikan buket bunga itu pada Raisa untuk disimpan.
"Fais, calon suami Dessy." Ucap Fais mengulurkan tangan pada William. Lelaki berwajah bule itu memicingkan matanya pada Fais.
"William. Sepupu Dessy." Sambut William dengan membalas uluran tangan Fais.
"Senang bertemu dengan Anda." ucap Fais sinis.
Dessy mulai merinding saat melihat tatapan kedua lelaki itu.
"Sayang, apa kita bisa langsung pergi? Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu." Ajak Fais seraya menggenggam tangan Dessy, Dessy pun mengangguk sebagai jawaban.
"Kak, aku pergi dulu. Nanti kita bicara lagi dirumah. See you," ucap Dessy tersenyum manis. William menganggukkan kepalanya dan kembali mengecup pipi Dessy. Fais yang melihat itu mengeratkan rahangnya karena tidak terima jika orang lain terus menyentuh miliknya.
"Kita pergi sekarang." Ajak Fais dengan aura dingin. Lalu menarik tangan Dessy dan membawanya keluar dari gedung.
Fais membawa Dessy masuk ke dalam mobilnya. Lalu Ia juga ikut masuk ke dalam mobil dengan perasaan kesal. Bayangan disaat William mengecup pipi Dessy terus berputar dikepalanya. Kemudian Fais melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Dessy kaget dan menelan air ludahnya yang terasa kelu, ia meremas gaunya dan memejamkan mata karena takut saat Fais membawa mobil dengan kecepatan penuh. Dessy tidak terbiasa dengan hal itu.
"Dok, saya takut." Suara Dessy sedikit bergetar. Fais yang menyadari itu langsung mengurangi kecepatan dan memilih berhenti ditepi jalan.
Fais memutar tubuhnya menghadap Dessy, lalu tangannya terulur untuk menyentuh wajah Dessy yang masih tegang. "Maaf." ucap Fais menatap Dessy begitu dalam. Dessy menyentuh lengan Fais dan langsung memeluknya.
"Dia hanya sepupu Dessy yang menetap di Ausi, dia juga sudah lama tidak pulang ke Indonesia. Hubungan kami hanya sebatas sepupu, tidak lebih." Dessy menjelaskan pada Fais, agar lelaki itu tidak salah paham padanya. Fais yang mendengar itu sedikit lega.
"Maaf." ucap Fais lagi seraya mencium pucuk kepala Dessy. Gadis itu pun mengangkat wajahnya dan menatap Fais lamat-lamat. Hingga pandangan mereka pun saling mengunci satu sama lain.
Fais mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Dessy. Membuat napas keduanya saling beradu. Dessy memejamkan matanya saat merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Sentuhan yang penuh dengan kelembutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Doctor (Tamat)
Teen FictionKisah cinta yang sulit di percaya antara seorang followers dan idola. Seorang gadis manis begitu mengagumi seorang selebgram yang berprofesi sebagai seorang dokter. Hingga suatu hari, keduanya di pertemukan dalam waktu yang tak terduga. "Aku yakin...