Pagi hari Fais sudah sibuk merapikan kemejanya di depan cermin. Biasanya Dessy akan membantu Fais bersiap. Namun, kali ini Fais melakukan semuanya sendirian.
Fais menyampirkan snelli miliknya di lengan, Ia mencari sesuatu di atas meja namun tak menemukan barang itu.
"Perasaan terakhir kali aku simpan disini," gumam Fais merasa bingung. Ia terus mencari parfume miliknya. Tetapi tak kunjung ia temukan. Fais pun berhenti mencari dan mencoba untuk mengingat di mana terakhir kali ia menyimpannya. Setelah berpikir panjang, Fais teringat pada sang istri. Hah, ini pasti ulahnya. Pikir Fais seraya menggeleng.
"Aku baru membelinya beberapa hari yang lalu, sekarang harus membeli yang baru." Gumam Fais yang langsung beranjak keluar kamar. Lalu berjalan pasti menuju dapur. Ia membuka kulkas untuk mengambil susu dan beberapa makanan untuk sarapan.
Fais tersenyum saat melihat sebuah note hasil tulisan tangan istrinya.Fais bergerak untuk mengambil gelas, lalu beranjak menuju meja makan dan duduk di sana. Fais pun mulai membaca pesan cinta dari sang istri.
Pagi my husband...
Sarapan yang sehat ya, jangan makan makanan cepat saji. Dessy sudah menyiapkan bahan makanan sehat di dalam kulkas. Mas bisa masak yang mudah dan simpel kan? Maaf, Dessy hanya bisa menyiapkan itu saja. Untuk hari ini, Mas panaskan aja lauk yang sudah Dessy masak kemarin. Mungkin besok Mama akan masak untuk Mas setiap hari. Selamat menikmati hidup tanpa istri ya Mas :).
I Love You
Your WifeFais meletakkan note itu di atas meja, sambil menuangkan susu ke dalam gelas, Ia duduk dan menatap note itu dengan seksama.
"Baru sebentar saja aku sangat merindukanmu, Des. Kamu membuatku gila, Sayang." Ujar Fais yang dilanjutkan dengan sarapan roti. Fais mencoba menikmati kesendiriannya. Ada sedikit rasa aneh, karena ia sudah terbiasa dengan kehadiran Dessy yang selalu menemaninya sarapan.
Setelah selesai sarapan, Fais langsung berangkat menuju rumah sakit.
***
London, 01.00 BST
Dessy terbangun dari tidurnya karena merasa sangat haus, ia mengambil air putih diatas nakas dan bersandar di kepala ranjang. Dessy meneguk air minum dengan pelan, ia mengelus perutnya dengan lembut karena merasa sedikit keram. Dessy menarik napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
"Kamu rindu Papa ya? Maaf Sayang, Papa saat ini sangat jauh." Dessy terus mengelus perutnya yang masih rata. Kram di perutnya belum juga reda.
Dessy melihat ponselnya tergeletak di atas kasur. Lalu ia pun mengambilnya. Lalu membuka apliksi whatsapp miliknya.
"Papa sibuk gak ya, Sayang? Kita telepon ya? Mama juga kangen sama Papa kamu." Dessy menekan tanda video call dengan Fais. Tak lama layar ponsel Dessy berubah menjadi wajah Fais yang tersenyum lebar.
"Assalamualaikum dokter handsome," ucap Dessy membalas senyuman Fais.
"Wa'alaikumusalam, Sayang. Kamu belum tidur?" Tanya Fais.
"Tadi terbangun, baby kangen Papa katanya." Jawab Dessy begitu manja.
"Baby apa Mamanya?" tanya Fais sambil mengedipkan mata.
"Jangan kedip-kedip sama cewek lain, cukup Dessy aja. Mas baru sampai di rumah sakit?" Dessy terus menguap. Entah kenapa ia mendadak ngantuk.
"Cuma untuk kamu, Honey. Iya Mas baru aja sampai, Sayang." Fais terlihat bersandar di kuris kerjanya. "Tidur Sayang, kamu ngantuk dan harus istirahat. Besok kamu sudah mulai sibuk bukan?" Lanjut Fais yang di jawab anggukkan oleh Dessy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Doctor (Tamat)
Teen FictionKisah cinta yang sulit di percaya antara seorang followers dan idola. Seorang gadis manis begitu mengagumi seorang selebgram yang berprofesi sebagai seorang dokter. Hingga suatu hari, keduanya di pertemukan dalam waktu yang tak terduga. "Aku yakin...