49. | cafe

1K 142 4
                                    

"kak?"

nara mendekap doyoung, membawa laki-laki itu ke dalam pelukannya yang hangat. membiarkan mukena sang mama basah karena air mata yang doyoung tumpahkan disana.

"sabar, sabar, aku gatau apa yang kakak rasakan sekarang, tapi biarkan nara jadi tempat singgah kakak untuk meluapkan semuanya." lirih nara pada telinga doyoung sambil mengusap-usap punggung doyoung.

doyoung mengeratkan balasan peluknya pada nara dengan isakan yang entah kapan akan berhenti.

"minta sama allah, istighfar kak."

doyoung menangis sejadi-jadinya, merasa berdosa sekali saat nara mengutarakan apa yang ia pikirkan.

malam ini, doyoung menumpahkan seluruh perasaannya di dalam pelukan nara tanpa kalimat yang keluar dari mulutnya.

*

"lo pacarnya doyoung kan?"

"iya, kenapa? dari kemarin kayaknya penasaran banget?"

"hahaha.. enggak apa-apa. cuma mastiin aja."

mastiin apa sih? nara gak ngerti. gadis itu memilih melongos pergi daripada menghadapi mbak-mbak cantik yang enggak jelas kayak sejeong. iya, nara sana sejeong udah kenalan tapi cuma sekedar itu.

"buru-buru banget. nanti temenin gue ke cafe situ mau enggak?" ucap sejeong setelah menahan lengan nara.

"cafe situ mana? mana ada sih cafe situ?"

sejeong tertawa. lagi-lagi nara terpesona dengan pancaran kecantikan yang dimiliki sejeong. nara berasa kentang jadinya.

"cafe dekat kampus, yang biasa jadi tempat nongki?"

"cafe mah emang tempat nongki."

sejeong lagi-lagi tertawa. entah nara pun enggak tau letak kelucuannya dimana.

"blue's cafe tempat lo sama mark kencan kemarin?"

nara membelalakkan mataya. mark? kencan? sok tau banget sih mbaknya ini, dia sama mark
kan nugas. kencan apaan?!

"sok tau. mana ada gue kencan sama mark."

"ya terus ngapain dong?"

"mikir sendiri. udah ya gue mau masuk kelas!"

nara pergi tapi lagi-lagi sejeong mengintrupsinya untuk mengikuti apa yang gadis itu pinta. hhh, emang nara gak punya tugas apa? belum lagi tugas kelompok, udah hamin berapa ini???

sampe di kelas dan sebelum dosen masuk nara cepat-cepat meoanjutkan tugas kelompoknya di bantu dengan mark, dan lupakan tiga orang gak tau diri itu.

"mark! pelan-pelan diktenya!"

"udah pelan itu nar."

"pelan-pelan ndasmu! ulang dari paragraf dua tengah. harus ngebut nih."

"yeee harus ngebut tapi nyuruh pelan-pelan. situ sehat?"

"ck, brisik!"

"dasar wanita." lirih mark sebal.

"gue dengar ya mark."

"iya ampun nyai."

mark menghela napas pelan lalu mengulang diktenya sesuai perintah nara.

mark dan nara melanjutkan tugas presentasi untuk tiga hari kedepan sambil sesekali bercanda, nara yang sedikit bobrok dan mark yang receh membuat mereka cocok dengan selera humor yang sama.

kedekatan nara dan mark rupanya membuat beberapa pihak salah paham begitu juga dengan sejeong.

ckrek!

Hanya | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang