54.| langkah

1.2K 163 53
                                    

panjang, maaf kalo ngebosenin dan gak sesuai sama ekspetasi kalian :( love you guys💚💚💚
oiya maap kalo jadinya kemalemaaann :((( dan malah jam segini updatnya :)
























































bagi gue, luka yang telah ditorehkan adalah batu loncatan untuk gue supaya bisa bangkit dan sadar, hahaha..

entah sudah berama lama gue dan jaehyun pelukan, dan gue melepaskan pelukan jaehyun dan menghapus jejak air mata, gue gak berani natap jaehyun yang sekarang lagi duduk bersimpuh di depan gue.

gue masih setia menatap ke arah lain tanpa membalas tatapan jaehyun yang menatap gue, tatapan jaehyun kali ini nusuk banget gue gak tau apa yang jaehyun pikirkan sekarang.

"sekarang lo masuk ya, udah malam. lo harus istirahat." gue menggeleng.

"masih banyak yang mau gue omongin. gantian!" ucap gue dengan suara serak.

jaehyun menghela napas. "masih ada besok. sekarang lo istirahat ya?"

gue menggeleng kuat dan menatao jaehyun tajam. tadi katanya gue gak boleh egois sama hati gue?

jaehyun lagi-lagi menghela napas lalu mengangguk. "tapi di dalam ya? di luar dingin nanti lo masuk angin."

gue mengangguk lalu meninggalkan jaehyun di teras. gue jahat banget ya ternyata? orang lain bahkan lebih paham sama perasaan hati gue dibanding gue sendiri.

akhirnya gue dan jaehyun duduk di satu sofa yang sama dalam keheningan. gue masih setia memeluk nampan milik mama. rasanya gue mau nangis terus bahkan mau banget buat menggebuk seseorang yang entah gue gak tau kabarnya gimana.

"lo mau gimana nar?"

gue masih terdiam, masih memikirkan jawaban yang pas, yang benar-benar akan menjadi langkah akhir gue.

gue menggeleng. "gue gak tau." pada akhirnya gue nyerah, gue enggak mendapatkan jawaban yang pas.

"perasaan gue gak main-main jaehyun. ini berlebihan tapi mungkin seluruh semesta udah tau gimana dia norehkan luka itu pada gue tapi gue gak memberikan respon yang tepat. gue tau gue bodoh, bodoh banget sampe-sampe dikasih luka aja gue masih menerima dan berusaha bertahan tanpa ditahan."

"lagi, perasaan gue buat dia gak main-main. perasaan gue dalam banget jae, walaupun mungkin hati gue udah mati dan rasanya hambar banget. tapi disitu gue cuma diam, gue gak mau berkoar gimana perasaan gue sebenarnya, gue cukup memberikan dengan serangkain doa. dia berubah, keadaan berubah tapi lagi-lagi enggak dengan gue jae. gue bingung. gue bingung sama semuanya. disaat kondisi seperti ini pun gue masih bertanya-tanya apa yang harus gue lakukan?"

"ya gue emang pengecut yang gak berani berterus terang! gue membiarkan dia sama yang lain dan bertingkah bodoh di hadapan mereka, terus kalo gak begitu gue harus apa? gue gak punya hak atas dia jae. itu pilihan dia, gue gak bisa ngekang."

"bisa jadi gue cuma punya raganya enggak dengan hatinya, tapi perasaan gue gimana jaehyun?! lo pikir enak kayak gini? enggak! gue di posisikan yang serba salah!"

gue kembali menangis dan jaehyun hanya melihat gue memberikan gue ruang dan waktu untuk melampiaskan semuanya.

"pilihan gue emang bodoh, gue yang memilih untuk sakit hati, gue yang memilih untuk menahan semuanya, gue yang bertahan walau rasanya sakit. gue gak bisa jae, gue gak bisa! asal lo tau, tanpa ada dia gue gak mungkin bisa seperti sekarang. gue punya satu hal yang gak bisa gue balas ke dia dengan apapun jae."

Hanya | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang