51. | konsep diri

1.1K 151 29
                                    

"nara!"

gue berbalik badan setelah seseorang dengan suara yang sangat familiar memanggil nama gue. jaehyun, anak fakultas kedokteran ㅡseangkatanㅡ yang merangkap menjadi teman baik gue.

jaehyun menyusul gue dengan senyum lebarnya yang memperlihatkan dimple menawan yang mampu membuat para kaum hawa histeris ㅡkecuali gue.

"kenapa jae?"

"habis ini lo ada kelas lagi?"

"enggak ada. kenapa?"

"bagus! entar nongki yuk, blue's cafe. gue traktir."

gue berpikir sebentar, mendengar nama cafe itu aja membuat gue malas dan kesal.

"tempat lain aja gimana? bosen." alibi gue.

jaehyun tampak menimang pertanyaan gue. "hahaha tau nih gue kenapa. yaudah deh, entar lo kasih tau aja dimana. tunggu di kantin ya gue mau ke lab bentar."

gue mengangguk. "oke. jangan lama-lama gue udah laper!"

"iyeee."

akhirnya jaehyun berlari kecil meninggalkan gue di koridor menuju lab sedangkan gue berlalu ke kantin. kayaknya satu mangkok mie ayam dan segelas es teh gak masalah.

dengan waktu kurang lebih sepuluh menit gue menghabiskan mie ayam juga segelas es teh dan mengecek sosial media sambil menunggu jaehyun. kayaknya calon dokter satu itu lagi sibuk banget tapi masih maksa buat nyempetin nongki ganteng.

"nara? masyaallah perut loㅡ"

"udah diem. jadi enggak? kalo gak jadi gue mau mesen lagi nih."

jaehyun hanya menggeleng kecil. "iya jadi. itu perut karet apa gimana dah?"

"gentong!" balas gue sekenanya. sedetik kemudian gue vangkit dan menarik lengan almamater yang jaehyun kenakan hingga keluar dari area kantin.

sekarang gue sudah ada di dalam mobil jaehyun, duduk manis di bangku penumpang samping kemudi. "mau kemana jae?"

"lo kan yang nentuin mau kemana. terserah deh."

gue berpikir kemanakah tujuan gue dengan jaehyun siang ini. blue's cafe gak mungkin. "mall aja gimana jae? ada cafe yang baru buka. gimana?"

"boleh-boleh. kemarin anak-anak fakultas gue juga pada kesana, katanya mantul sih menunya suasananya juga oke banget."

"okee! kuylah, jangan lupa lho ya traktir."

"giliran traktir ingat aja lo hahaha." jaehyun menjalankan mobilnya meninggalkan area kampus.

"gue kan termasuk kubu manusia suka gratisan. lagian mana ada sih manusia yang gak suka gratisan."

"sok tau. ada ajalah pasti."

"gengsi."

jaehyun mengacak puncak kepala gue, benar-benar di acak sampe kusut. "kurang ajar jung jaehyun! gue gak bawa sisir tau gak!" geram gue yang hanya di balas kekehan jaehyun.

"gue bawa elah santai. emang ya gue kayaknya selalu kalah kalo ngomong atau debat sama lo."

gue mengambil sisir dari dashbord mobil jaehyun dan mulai meyisir ulang rambut gue. "sugesti." balas gue cuek sambil fokus menyisir.

"kan, emang ya kaum perempuan ituㅡ"

"apa?!"

"gak jadi." balas jaehyun. "bisa hancur entar mobil gue." dumel jaehyun yang mampu gue dengar. hancur apaan, emangnya gue tiba-tiba jadi maung gitu?! dasar jung jaehyun.

Hanya | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang