Sepulang dari kantor polisi, Hana tak langsung mengistirahatkan tubuhnya. Padahal Taeyong sudah berusaha membujuk Hana untuk istirahat karena Hana juga butuh istirahat untuk memulihkan fisik dan mentalnya setelah kejadian kemarin sore. Namun Hana tetap menolak dan berjanji akan istirahat jika ia sudah merasa lelah. Taeyong hanya bisa mengiyakan dan berlalu menuju kamar meninggalkan Hana sendirian di ruang tamu. Mark sendiri langsung masuk ke kamarnya semenjak sampai di rumah. Ingin menenangkan diri.
Hana duduk disofa ruang tamu dengan sebuah frame yang terdapat foto Jisung didalamnya. Dielusnya bagian kaca frame itu yang mulai dibasahi oleh titik titik air mata Hana.
"Jisungie, dimana kamu sekarang? Maafkan Eomma tak berada disisi mu. Kau pasti tengah ketakutan sekarang, ne? Jangan takut, sebentar lagi polisi polisi itu akan menemukanmu. Jika memang benar Aboeji Lee yang membawamu, katakan padanya untuk jangan membawamu pergi. Eomma mohon, Eomma mohon.. Hiks... Hiks... " Hana merancau pada foto Jisung ditangannya. Seolah yang tengah diajaknya bicara memang benar benar Jisungnya, bukan hanya sebuah figura tak bernyawa.
Hana memeluk foto Jisung erat. Entah naluri seorang ibu atau apa, tapi Hana rasa Jisung tengah ketakutan sekarang. Biasanya ia akan memeluk Jisung dan mengelus kepalanya lembut disertai kata kata penenang jika Jisung tengah ketakutan. Namun sekarang, Hana merasa hampa saat hanya bisa memeluk Jisung melalui foto saja.
'ting tong'
Suara bel rumah menghentikan Hana dari segala renungannya. Hana langsung menghapus air matanya yang mengalir dan metakan foto Jisung dimeja ruang tamu. Setelah itu, ia segera bergegas menuju pintu utama untuk membuka pintu. Siapa tau itu para polisi yang membawa kabar baik tentang keberadaan Jisung saat ini.
Saat pintu sudah dibuka, Hana melihat dua orang remaja laki laki menggunakan seragam sekolah Seoul High School, sama seperti milik Mark dan Jisung. Namun Hana tak tau siapa? Karna Mark apalagi Jisung tak pernah membawa teman temannya ke rumah.
"Nuguseoyo?" Tanya Hana karena mereka berdiri dengan posisi membelakangi pintu.
Kedua orang itu serempak menoleh. Dilihatnya Hana tengah mengercit bingung dengan kehadiran mereka. Mereka membalik badan menghadap kearah Hana dan membungkuk sopan sambil tersenyum.
" Anyeonghaseyo, Ajuma" Sapa salah satu diantara mereka ramah.
"Ne, anyeong. Nuguseoyo? Apa kalian teman Mark dan Jisung?" Tanya Hana.
"Ne, ajuma. Aku Chenle teman sekolah Jisung. Dan ini Jaemin hyung, sunbae ku dan Jisung di sekolah." Jawab Chenle. Hana mengangguk mengerti. Baru kali ini ada teman Jisung yang berkunjung ke rumah. Setau Hana, Jisung tak memiliki teman semenjak Junior High School.
"Oh, jadi kalian berdua ini teman Jisung, ne? Ayo masuk," Ajak Hana mempersilahkan Chenle dan Jaemin masuk. Keduanya mengikuti perkataan Hana untuk masuk sementara Hana menutup pintu dan mengikuti keduanya dari belakang.
"Ajuma akan mengambilkan air untuk kalian dulu. Kalian duduk saja disini,tunggu sebentar, ne" Ucap Hana sambil berlalu menuju dapur dan meninggalkan Chenle dan Jaemin diruang tamu.
Chenle mengamati ruang tamu rumah Jisung 'megah juga' pikir Chenle. Tak sengaja pandangan mata Chenle jatuh pada sebuah frame foto diatas meja. Chenle mengambil foto itu dan mengamatinya.
"Jisungie" Ucap Chenle lirih. Jaemin menoleh kearah Chenle dan menghampirinya. Jaemin ikut melihat foto yang dipegang Chenle.
"Ajuma tau kalian kesini untuk apa," suara Hana mengagetkan Chenle dan Jaemin. Mereka buru buru meletakan foto itu ke tempat semula.
"Em.. Mian Ajuma, kami lancang," Ucap Jaemin tak enak hati.
"Gwenchana. Kalian duduklah." Hana duduk disofa ruang tamu yang berhadapan dengan Chenle dan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
uljima, dongsaeng
FanfictionJisung hanya ingin hidup bahagia dengan eomma, appa, dan hyungnya. Hanya itu. Tapi kenapa orang lain menginginkan jalan terbaik untuknya namun membuatnya terluka. Bahkan ia sendiri yang membuat ia jauh dari keluarganya walaupun ia sendiri tak mau...