Part 18

1.2K 134 1
                                    

'clek!'

Taeyong dan Hana masuk ke kamar rawat Jisung sesuai yang ditunjukkan oleh bagian informasi tadi. Pemandangan pertama yang terlihat adalah tubuh Jisung yang terbaring di atas brankar dengan masih menutup matanya dan Mark yang setia menunggu di kursi sebelah tempat tidur Jisung tanpa terusik sedikitpun. Bahkan ia tak menyadari bahwa Taeyong dan Hana sudah berada tepat di belakangnya sekarang.

" Mark." Hana menepuk bahu Mark pelan. Mark pun sedikit berjengit kaget saat menoleh ke arah Hana.

" Eomma." Mark berdiri dari duduknya dan menghadap ke arah Taeyong dan Hana. " Bagaimana?".

Hana mengelus pundak Mark lembut sembari tersenyum.

" Kau pasti lapar dari semalam belum makan. Pergilah dan beli makanan di luar. Biar eomma dan appa yang menjaga Jisungie," perintah Hana yang tak sesuai dengan pertanyaan Mark tadi. Mark pun mengercit bingung.

" Tapi.... "

"  Ikuti kata eomma mu. Appa tak mau kau ikut sakit," potong Taeyong sebelum Mark menyelesaikan ucapannya.

Mark akhirnya mengangguk patuh, " arraseo, appa."

Setelah mengatakan itu, Mark melangkahkan kakinya keluar dari ruang rawat Jisung dan meninggalkan eomma dan apanya berdua disana. Kalau boleh jujur, Mark tidak ingin jauh jauh dari dongsaengnya itu untuk saat ini. Tapi eomma memang benar, ia tak boleh ikut sakit dan menambah kekhawatiran kedua orang tuanya.

'bruk!'

" Aw!"

Tanpa sadar, karena terlalu asik melamun, Mark bertabrakan dengan seseorang yang sedang berjalan tergesa dengan arah yang berlawanan dengannya. Tidak sampai keduanya terjatuh memang, tapi cukup untuk membuat Mark maupun seseorang tadi terdorong kebelakang beberapa langkah dan meringis kesakitan.

" Mianhamnida, aku sedang buru buru tadi. Mianhamnida." Seseorang tadi beberapa kali membungkuk pada Mark sebagai tanda permintaan maafnya. " Mianhamnida."

Mark diam sejenak, seperti mencoba mengingat sesuatu. Dirinya merasa tak asing dengan seseorang di depannya ini.

" Renjun?" Ucap Mark setelah yakin dengan nama yang disebutkannya .

Seseorang yang ternyata adalah Renjun itu pun mendongak penasaran saat orang yang ia tabrak mengenalinya.

" Mark?" Ucap Renjun kaget.









********************







'clek!'

" Mianhe karna menunggu terlalu lama." Suara Renjun yang baru keluar dari ruang rawat seseorang itu mengagetkan Mark yang tengah duduk di kursi tunggu di depan ruang rawat.

" Dia siapa mu?" Tanya Mark begitu melihat Renjun keluar dari ruang rawat itu.

" Gege ku"

" Gege?" Mark mengercit bingung.

" Hyung. Kami orang China, makannya aku memanggilnya gege," jelas Renjun melihat kerutan di dahi Mark, tanda bingung.

" Dia hyung mu?" Tanya Mark sekali lagi.

" Ne. Wae? Kenapa kau terlihat terkejut?" Tanya Renjun.

Mark tak langsung menjawab dan terdiam beberapa saat sebelum akhirnya ia menarik tangan Renjun pelan tanpa persetujuan si pemilik tangan. Sedangkan Renjun yang ditarik tangannya hanya bisa pasrah, mengikuti kemanapun Mark membawanya pergi.







uljima, dongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang