Part 16

1.1K 154 7
                                    

Malam itu juga, Taeyong, Hana, dan Mark sudah dalam perjalanan menuju Hallasan setelah mendapat kabar dari polisi. Pihak mereka mengatakan bahwa tuan Lee baru saja keluar pukul 9 malam tadi. Itu artinya, mereka akan melakukan pengepungan rumah tuan Lee malam ini juga.

Pukul satu malam tepat, keluarga Taeyong baru sampai di Hallasan. Dan baru saja Hana bergegas turun dari mobil menghampiri beberapa polisi disana, tubuh Hana kembali di buat lemas saat kepala polisi disana mengatakan bahwa Jisung sudah tidak berada di dalam rumah itu lagi. Namun dari keterangan polisi yang didapat dari anak buah tuan Lee yang ditahan, kemungkinan Jisung dibawa pergi oleh salah satu anak buah tuan Lee yang lainnya karna hanya orang itu yang tak berada di tempat kejadian saat ini. Para polisi juga masih belum mengetahui apa motif dibalik pelarian anak buah tuan Lee itu serta membawa Jisung bersamanya karna tidak ada satupun anak buah tuan Lee yang mengetahui rencana itu.

Para polisi menduga Jisung dibawa pergi lewat pintu belakang yang dalam keadaan tidak terkunci saat di periksa tadi.

" Jika memang benar anak tuan dan nyonya dibawa kabur lewat pintu belakang, kemungkinan mereka belum terlalu jauh dari sini. Karna halaman belakang rumah ini adalah sebuah hutan kecil, pasti anak buah tuan Lee itu membawa Jisung dengan berjalan kaki sampai ke jalan setapak yang berada agak jauh dari sini. Anggota kami juga sedang menyisir hutan kecil di belakang rumah yang mungkin saja mereka lewati, tuan Taeyong." Jelas kepala polisi itu yang membuat secercah harapan yang tadi sempat hilang kembali timbul lagi. Hana pun segera menoleh ke arah Taeyong yang berada di sebelahnya.

" Ayo, Taeyong-ah, kita juga harus ikut mencari jejak Jisung secepatnya sebelum mereka semakin jauh. Aku yakin Jisung memang belum jauh dari sini," ajak Hana pada Taeyong.

" Ne, Hana-ya"

Taeyong beralih menatap kepala polisi di depannya setelah meyakinkan Hana jika mereka akan mencari Jisung sendiri dengan mobil mereka.

" Pak, tolong jika ada kabar apapun sedikit saja, tolong kabari kami secepatnya. Kami juga akan berusaha mencari Jisungie disepanjang jalanan setapak Hallasan dengan menggunakan mobil," pinta Taeyong kepada kepala polisi yang langsung mendapatkan anggukan.

" Baik, tuan."

Setelah itu, mobil Taeyong segera bergegas meninggalkan tempat itu yang masih ramai oleh para polisi yang bertugas.

Di dalam mobil yang melaju pelan di tengah kegelapan kota Hallasan, Hana, Taeyong, dan Mark tak henti hentinya terus menengok ke arah jalanan kecil yang tengah mereka telusuri ini. Siapa tau, mereka melihat anak buah tuan Lee sedang membawa Jisung besertanya.

" Dimana kau Jisungie?" Gumam Hana lirih dengan tangan yang tak henti hentinya meremas satu sama lain.

Hampir satu jam lebih mereka menelusuri jalan setapak ini, namun belum juga sedikitpun ada tanda tanda Jisung yang bisa mereka lihat. Sejauh ini, hanya pohon dan gelapnya malam yang terlihat. Hingga di tengah perjalanan, Taeyong secara perlahan menghentikan mobilnya di tengah jalan yang berbelok. Ia seperti melihat sesuatu di depan sana.

" Ada apa Appa?" Tanya Mark penasaran. Posisi duduknya yang berada di kursi belakang sendirian membuatnya tidak tau kejadian apa yang berada di depan sana.

" Sepertinya ada kecelakaan Mark. Ada mobil yang menabrak pohon. Kita harus menolongnya," ucap Taeyong sembari melepas sabuk pengamannya. Namun belum juga Taeyong turun dari mobil, tangan Hana terlebih dahulu menahan lengannya.

" Bagaimana jika mereka orang jahat yang melakukan itu agar kita tertipu," cemas Hana masih berusaha menahan tangan Taeyong.

" Lalu bagaimana jika itu benar benar kecelakaan? Kita harus membawa korban itu ke rumah sakit secepatnya agar mereka bisa ditangani." Taeyong meyakinkan Hana dan melepas tangan Hana dari lengannya sambil tersenyum.

uljima, dongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang