⸙۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪ࣤꓸ᭄ꦿ⃔Who she is

1.9K 163 15
                                    

Tak terasa sekarang sudah pagi dan ryujin sudah rapih dengan seragam sekolah nya. Awal nya ia akan berangkat bersama appa nya tetapi appa nya ada urusan mendesak sepagi ini, awal nya ia ingin naik bus tapi ia tidak tau bagaimana cara nya. Dan akhir nya ia memutuskan untuk jalan kaki.

"Duh capek, apa gue harus telfon yeji biar dia jemput gue. Eh bentar tapikan yeji berangkat sama yeonjun, klo lia gimana ya oh iya lia juga sama soobin apa lagi chaeryoung pasti dia sama taehyun dan pasti juga yuna sama si heuningkai. Duh gue harus gimana."

Teen teen.

Seketika mata nya membulat saat ada suara motor yang tak cukup asing ditelinga nya.

"Lah lo jalan? Gak sama appa lo?." Tanya orang yang ada di atas motor nya dengan helm nya menutupi wajah nya.

"Appa gue ada urusan dikantor, jadi gue harus jalan."

"Yaudah bareng gue aja."

"Tapi gyu nanti gue ngerepotin lo." Ucap ryujin pada beomgyu. Kalian benar, bahwa itu adalah beomgyu si ketua kelas yang terkenal dingin.

"Udah cepet dari pada lo terlambat?." Benar juga apa kata beomgyu, jam pelajaran akan segera dimulai dan ryujin masih berada jauh dari sekolah nya.

"Eum.. yaudah deh, maaf ya ngerepotin lo terus." Ryujin langsung menerima helm dari beomgyu dan segera memakainya, ryujin juga langsung naik ke atas motor beomgyu dan tak lupa berpegangan.

"Iya santai aja kali." Jawab beomgyu enteng.

Karna berjalan nya waktu jadilah mereka berdua mulai akrab dan tidak canggung, mereka membahas semua nya walaupun yang dibahas bisa dibilang unfaedah. Mereka berbicara banyak hingga tak terasa mereka sudah sampai disekolah, beomgyu melepas helm nya dan memberikan nya pada beomgyu.

"Gue duluan aja atau lo mau bareng?." Tanya ryujin kepada beomgyu.

"Bareng aja, satu kelas ini." Jawab beomgyu sambil merapikan rambut nya.

"Udah rapih apa belum?." Beomgyu rada menunduk agar ryujin bisa melihatrambut nya, walaupun tinggi mereka tidak beda jauh tetap saja jika beomgyu tidak menunduk maka ryujin tidak akan bisa melihat keadaan rambut nya.

"Itu masih berantakan gyu."

"Disini?."

"Bukan disitu."

"Dimana si? Lo aja nih yang rapihin." Beomgyu menarik paksa tangan ryujin hingga ryujin tertarik dan posisi mereka cukup dekat.

"B-bentar." Ucap ryujin sambil merapikan rambut beomgyu.

"Eum... Udah selasai gyu." Ryujin langsung menarik tangan nya kembali.

"Yaudah thanks ya, yu kekelas keburu suho seonsaengnim masuk kelas." Beomgyu kembali menarik lengan ryujin, ryujin bergikir sejenak tentang sifat beomgyu saat ia baru masuk sekolah ini.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi mereka sedang diperhatikan dari kejauhan. Tatapan mata nya seakan ingin membunuh ryujin, apakan ia kekasih nya beongyu. Entahlah tetapi ia dan segerombolan teman nya menatap ryujin seakan mereka akan membunuh ryujin.

"Oh jadi dia yang dua hari ini bareng sama calon pacar gue."

Mereka benar-benar berjalan bersamaan, hingga banyak sepasang mata yang memeperhatikan mereka. Mereka tidak masalah, karna setiap orang memiliki hak nya untuk melihat, memang nya indra pengelihatan jika bukan untuk melihat lalu untuk apa?.

"Wih baru dua hari kenal juga udah nempel terus." Soobin melihat ryujin dan beomgyu jalan berdampinganpun hanya bisa mengomentari dan yang lain hanya tertawa.

"Eh iya woy ada kabar baru nih." Ucap yeji kepada teman-teman nya, mereka sedang kumpul di meja beomgyu dan ryujin. Sedangkan pemilik meja baru saja sampai dikelas.

"Kabar apa?." Tanya chaeryoung.

"Lia sama soobin kan udah taken."

"Yeji ko lo bilang sii!!."

"Sengaja... Biar nanti lo traktir kita pas jam istirahat hehe." Mereka semua ikut tertawa kecuali lia dan soobin, sebenar nya soobin tadi hanya membelakan mata nya saat yeji berbicara seperti itu. Lagi pula soobin dan lia berpacaran saat tadi pagi tepat nya di depan rumah lia.

Saat mereka sedang asik berbicara dan tertawa, tiba-tiba saja ada segerombolan anak perempuan masuk ke dalam kelas mereka. Perempuan yang diketahui bernama Somi, Nancy, Wonyoung, pinky, dan umji. Mereka terkenal dengan kenakalan nya, mereka juga suka bertengkar yang akhir nya menyebabkan siswa yang bertengkar dengan nya itu mengundurkan diri dari sekolah.

"Hallo semua nya, gue jeon somi calon masa depan nya choi beomgyu." Ucapan somi berhasil membuat teman-teman beomgyu terkejut, somi sudah lama suka dengan beomgyu namun beomgyu tidak menyukainya terlebih lagi somi itu mempunyai sifat seperti iblis.

"Ehh itu si sipit ngapain deket-deket sama cowok gue." Tiba-tiba saja nancy mendekati yeojun dan memeluk lengan yeonjun dengan erat dan manja.

"Eh apa-apaan ini, dia pacar gue dan lo gausah jadi jalang." Ucap yeji kepada nancy dan yeji segera menyambar lengan yeonjun. Sedangkan beomgyu sedari tadi sudah ditempeli oleh somi, tentu saja beomgyu merasa risih.

"Yeonjun kamu ngeduain aku? Ko kamu tega si." Yeonjun hanya mendecih kesal saat mendengar ucapan nancy.

"Hati gue cuma buat yeji seorang, dan lo? Brandalan sekolah kaya gini mana mau gue. Eomma gue juga gamau punya menantu kaya lo." Ucap yeonjun ketus dan yeji menampilkan senyum kemenangan nya, nancy yang merasa kesal pun langsung berjalan kearah pinky dan wonyoung.

"Lo ngapain si? Gausah deket-deket gue bisa kan?."

"Aku gak bisa kalo jauh-jauh terus dari kamu beomgyu." Kalian bisa tau kan siapa yang berbiacara seperti itu. Tentu saja beongyu muak dan tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh somi.

"Apa lo liat-liat gue sama beomgyu? Gak suka hah?." Ucap somi kepada ryujin, memang sedari tadi ryujin sedang memperhatikan mereka. Ryujin merasa kesal tetapi ia tidak punya hak untuk marah.

"Eh somi, mending lo kekelas lo dari pada disini cuma bikin onar doang." Dan akhir nya chaeryoung memperwakilkan ryujin.

"Iya somi kamu kenapa si kesini? Ganggu kan." Ucap yuna.

"Diem lo anak kecil! Dan lo!! Tunggu aja nanti. Gue bakal bikin lo keluar juga dari sekolah ini." Somi menunjuk ryujin dan ryujin hanya menundukan kepala. Bukan larna takut tetapi ryujin tidak ingin membuat masalah saat baru pindah sekolah kesini.

"Somi!!! Aku bukan anak kecil yaa!!!." Yuna akhir nya berdiri dari tempat nya dan menjambak rambut somi sampai somi berteriak.

"Yuna udah jangan emosi, yuna dengerin gue." Heuningkai berusaha menarik yuna dan tetap saja yuna tidak berhenti. Satu cara yang heuningkai punya, yaitu memeluk yuna dari arah belakang. Dan cara itu berhasil.

"Awas aja lo semua, lo anak kecil jadi gampang buat nyingkirin lo. Peringatan sekali lagi buat lo ryujin, gue cuma mau bilang kalo lo harus hati-hati." Ucap somi dan langsung meninggalkan kelas mereka.

"Yuna lo gak kenapa-kenapa kan?." Tanya ryujin pada yuna.

"Aku gak kenapa-kenapa ko."

"Lain kali lo jangan gitu." Heuningkai melepas pelukan nya.

"Maaf, lagian tadi yuna dibilang anak kecil." Ucap nya dengan nada imut segaligus manja.

"Ryujin poko nya lo harus bareng kita terus, ngerti?." Yeji langsung mendekati ryujin.

"Iya, tapi kan gue gatau kapan dia bakal bikin gue celaka." Tertunduk, hanya itu yang dilakukan ryujin. Bagaimanapun juga ryujin adalah murit baru disini.

"Yaudah lo tenang aja, gue sama temen-temen lo bakal lindungin lo." Ucap beomgyu dan mengelus surai ryujin. Semua teman-teman nya memanggutkan kepala mereka bertanda setuju dengan ucapan beomgyu.

₊˚.༄⇥⸙̣᭢class leaders

[✔]class leader || Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang