Suasana dingin membuat semua orang malas untuk bangun dari tidur nya, tapi tidak dengan chaeryoung. Chaeyoung bangun lebih dulu dan ia mengecek keadaan luar dan ternyata taehyun juga sudah bangun.
Chaeryoung melihat taehyun sedang memasak air dan seperti nya juga makanan untuk mereka, karna nanti mereka akan lanjut mendaki mungkin taehyun memasak makanan untuk mereka sarapan. Taehyun termaksud orang yang memiliki kepekaan yang tinggi.
"Udah bangun?." Suara langkah kaki chaeryoung mungkin terdengar oleh taehyun, jadi taehyun mengetahui kedatangan nga.
"Hm gue baru bangun, lo cepet banget bangun?." Ucap chaeryoung sambil mengucak mata nya.
"Gue baru masakin makanan buat kita, mending lo bangunin temen lo, biar yang cowok gue aja yang bangunin."
"Okey."
Chaeryoung membangunkan teman nya satu-persatu dengan lembut, teman nya hanya melenguh dan mengucak mata mereka.
"Ayo bangun kan kita mau lanjut." Ucal chaeryoung sambil menggoyangkan badan teman nya agar mereka cepat bangun.
"Iya bentar."
"Lima menit lagi."
"Yuna masih ngantuk."
"Duh dingin banget males bangun gue."
"Kalo kalian gamau bangun biar gue suruh anak cowok yang bangunin kalian!!."
Mendengar ucapan itu mereka pun langsung bangun dan buru-buru keluar tenda, mereka melihat anak laki-laki sendang duduk didepan api.
"Lama banget si lo semua bangun nya?! Makan nih." Yeonjun menunjuk makanan yang sudah disiapkan dan anak perempuan langsung mengambil dan memakan nya.
Tak butuh waktu lama untuk sarapan dan mengisi perut mereka, setelah mereka selesai makan merema memutuskan untuk membereskan barang-barang nya dan segera melanjutkan pendakian mereka.
"Kita bakal keatas gunung nya?." Tanya yuna.
"Yaiyalah yuna, kalo cuma setengah nya doang mah mana seru." Balas soobin.
"Nanti disana bakal dingin banget ya?." Sekarang ryujin yang bertanyan.
"Lo ngerasain kan kalo disini udah dingin?." Beomgyu balik bertanya pada ryujin.
"Iya."
"Berarti disana lebih dingin lah, sekali-kali pinter mangkan nya."
"Yaudah si kan gue nanya." Ucap ryujin sambil cemberut dan ditertawakan oleh teman nya.
Mereka melanjutkan pendakian dengan hening, mereka memilih untuk fokus pada jalur pendakian yang mereka lewati. Jujur saja jalur yang mereka lewati sangat licin karna banyak salju yang turun, mereka mengambil langkah dengan hati-hati.
Posko dua sudah mereka lewati, begitu juga posko tiga. Saat dalam jalur pendakian posko empat mereka mengalami kesusahan, larna hari sudah kulai gelap dan mereka juga merasa risau jika tidak buru-buru.
"Kita kaya nya berenti disini dulu, udah gelap." Yeonjun membalik badan nya kearah teman-teman nya, dan teman-teman nya menatap ia aneh.
"Hah? Gila si kita mau tidur disini? Kenapa gak lanjut ke posko empat aja? Kalo boleh jujur, gue takut kalo harus tidur kaya gini." Ucap yeji dengan wajah risau.
"Tapi emang bener, kalo kita ngelanjut ke posko empat pasti kita bakal telat sampe disana nya. Belum lagi jalur nya yang gelap." Taehyun berusaha meyakini yeji agar dia mau tidur dan membangun tenda disini, karna memang benar, resiko untuk melanjutkan pendakian saat malam sangat berbahaya, terlebih lagi bagi para anak perempuan ini adalah pengalaman pertama mereka.
"Yaudah kita lanjut aja, gue bawa senter buat kita. Kita gak akan kenapa-napa kalo kita hati-hati, dan kalian juga harus perhatiin jalur yang kalian lewatin." Ucap beomgyu tegas.
Beomgyu mengeluarkan lampu senter dari dalam tas, ia mengeluarkan sebanyam 10 lampu senter. Ia memberikan nya kepada teman nya masing-masing satu, dan ia mulai memakai nya dikepala.
"Gyu... Pakein."
"Manja." Beomgyu mendekatkan dirinya dengan ryujin dan mulai memasangkan senter dikepala ryujin.
"Ini gue pegang aja gak papa kan?." Tanya lia.
"Iya gak papa, yang penting hati-hati." Ucap soobin yang masih berusaha memasang senter milik nya.
"Udah dipake semua?." Tanya beomgyu.
"Udd--."
"Guee belumm huhuu." Teriak yeji sambil cemeberut.
"Kenapa gak bilang si? Kan nanti bisa gue pakein." Yeonjun merebut senter dari tangan yeji dan menarik yeji agar posisi jya lebih dekat.
"Hengg... tadi kan gue nya mau usaha." Yeji berhasil membuat teman nya tertawa karna sifat lucu nya.
"Yaudah yok lanjut."
Dengan hati-hati, mereka melanjutkan pendakian merek. Sampai akjir nya "Aww kaki gue." Mereka menengok ke sumber suara, dan ternyata ryujin tergelincir.
Wajah beongyu sangat khawatir "Lo kenapa?." Tanya nya sambil mengelus pergelangan kaki ryujin.
"I-ini sakit banget gyu hiks-." Terdengar isakan dari ryujin yang membuat beomguu semakin khawatir.
"Tapi kita gak bisa berenti disini, lo masih bisa jalan?."
"Gue gak tau, tapi bakal gue usahain."
Terlihat wajah ryujin yang memerah dengan mata yang sembab saat ia mendongak, beomgyu membantu ryujin berdiri dan merangkul nya dengan hati-hati.
Setelah ryujin tergelincir, mereka lebih memerhatikan jalur yang mereka lewati. Tapi tiba-tiba saja lia menyuruh untuk kereka berhenti.
"Gue takut."
Soobin yang ada di belakang lia pun mengsejajarkan posisi nya dengan lia.
"Takut?." Wajah soobin seperti orang kebingungan."Itu." Tangan lia menunjuk ke depang dan mereka melihat kearah yang lia tujuk.
Terlihat ada seorang pendaki juga, pendaki itu menatap mereka dengan wajah datar dan berhasil membuat yuna ketakutkan juga.
"Maaf, kenapa lo berdiri didepan kita." Ucap yeonjun memberanikan diri.
Pendaki itu tidak menjawab sama sekali, ia malah menangis sesegukan. Pendaki itu berhasil membuat mereka bingung sekaligus takut. Mereka masing-masing memeluk pasangan nya, erat.
"P-pacar gue, dia pingsan terus gue gatau mau minta tolong kesiapa." Ucap pendaki itu sambil menunduk.
"Emang pacar lo dimana? Siapa tau kita bisa bantu." Tanya taehyun dari belakang, dan di angguki oleh teman nya.
"Ayo gue tunjukin." Pendaki itu membimbing mereka kearah kekasih nya yang sedang tidak sadarkan diri.
"Kita bakal nolong dia? Tapi yuna takut." Memang yuna meresa ketakutan, bahkan sekarang ia sedang menggandeng lengan heuningkai.
"Gak usah takut,okey?." Ucap heuningkai sambil mengelus surai yuna.
Sesampai nya mereka di tempat itu, terlihat seorang perempuan dengan jaket tebal seperti mereka dan tertidur dengan alas tas tebal nya.
"Dia pingsan, tapi gue gatau karna apa." Ucap nya lirih.
"Kaya nya dia gak makan seharian jadi dia pingsan." Ucap ryujin.
"Tolongin pacar gue."
"Coba dikasih air minum dulu." Ryujin mendudukan badan nya di tanah dan mengeluarkan air mineral dari tas nya, ryujin meminta bantuan dari lelaki tadi agar lelaki tadi mendudukan kekasih nya.
Tidak lama setelah nya, perempuan itu bangun sambil mengerjapkan mata nya. Wajah nya tampak sangat pucat.
"K-kita dimana?." Ucap perempuan itu dengan lesu.
"Kita masih di seorak, tadi lo pingsan." Lelaki tadi mengelus perempuan itu lembut.
₊˚.༄⇥⸙̣᭢class leaders
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]class leader || Choi Beomgyu
Randoma story about a Shin Ryujin and a Choi Beomgyu the class president who was very cold and reluctant to let out his voice only to close friends and teachers may he speak Choi Beomgyu is very smart in all subjects - choi beomgyu - shin ryujin - beomryu...