DUAPULUHSEMBILAN

33 4 0
                                    

"Sometimes it's feel fucked up everyday. But then, time passed, season changed, peoples go, even you and me. It's ok, everything will be passed."--human from pluto.

=====

Waktu bergerak cepat seperti satu kedipan mata yang sekejap. Lalu rasanya semua terjadi begitu saja. Tanpa aba-aba. Tersusun rapi, seolah-olah memang sudah di rencanakan jauh sebelum manusia perkirakan.

Hari ini adalah hari terakhir kelas XII menjalani ujian. Setelah selalu belajar dan mendapati jam tambahan selama tiga bulan berturut-turut. Akhirnya semuanya bisa bernapas lega. Walaupun sebenarnya belum berakhir, namun rasanya semua beban di pundak seperti hilang ditiup angin.

"Buruan, Sun. Nanti kita ketinggalan." Seru Firda sambil menarik tangan Sunny menuju ke arah lapangan utama.

Di lapangan semua siswa kelas XII sedang berkumpul dan melakukan aksi coret-coret baju dengan spidol dan pilok warna-warni. Aksi ini memang sudah menjadi tradisi sekolah ini, seperti aksi wajib walaupun pengumuman lulus atau tidaknya, bahkan belum dilakukan.

Dua gadis itu melesak ke dalam kerumunan yang sedang sibuk saling meninggalkan jejak tanda tangan di seragam.

Firda kebingungan mencari dimana teman-temannya yang lain berada. Mereka tadi memang agak telat, karena Sunny haruls ke toilet dan Firda menemaninya.

Sunny menyenggol pundak Firda, menunjuk Mira dan Kinan yang sedang melambai kearahnya. Teman-teman sekelasnya ada di sana.

"Dari mana aja sih? Lama banget." kata Mira, seragamnya sudah hampir penuh oleh coretan dan pilok warna-warni.

Kinan mengeluarkan spidol dari sakunya, "Sini, gue belum tanda tangan di seragam lo."

Sunny dan Firda otomatis maju, membiarkan seragamnya di coret oleh teman sekelasnya itu. Tidak menunggu lama seragam Sunny sudah hampir penuh oleh coretan teman-tamannya.

"Hai, guys..." suara Bayu tiba-tiba muncul. Cowok itu mengangkat tinggi-tinggi ponselnya, live Instagram.

"Gue masih nggak nyangka kalau ini adalah hari terakhir kita bareng-bareng. Terima kasih ya, untuk tiga tahunnya."

Serentak semua mendelik tidak suka ke arah Bayu. Sumpah, kenapa Bayu ini alay banget sih. Masih nggak habis pikir.

"Hari terakhir apaan. Berasa bakal mati besok aja" Firda menyindir.

"Ngapain sih lo?" Kinan menghindar risih saat Bayu mengarahkan kamera ponselnya ke arah cewek itu.

"Lo nggak liat ini? Gue lagi live, ngasih tau sama semua penggemar gue kalau gue baru aja selesai ujian nasional."

Firda menatapnya sinis, "Halu lo. Itu yang nonton cuma 3 orang. Itu juga paling nggak sengaja kepencet."

"Hai Mira.." mengabaikan Firda, kini Bayu sudah beralih pada Mira.

Wajah Mira tidak kalah sinis, "Jangan deket-deket gue!" sentak Mira.

"Kalian pada kenapa sih? Nggak bisa gitu ya, sesekali ngomong lembut ke gue. Nggak asik." kemudian Bayu menjauh dan beralih ke gerombolan anak cowok yang juga teman sekelasnya.

"Ngerusak mood gue aja." Mira melipatkan lengan di dada.

"Makin hari makin sinting itu orang." sungut Firda kesal. Menatap lurus kearah Bayu.

Sunny tertawa melihat tingkah sahabatnya itu, "Hati-hati, katanya sih kalau membeci orang secara berlebihan bisa berubah jadi cinta."

"Najis!"

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang