Bag 5: balapan

1.8K 84 1
                                    

Revano kini sudah berada di sirquit balapan. Seperti yang dia bilang tadi, bahwa dia tidak akan memasuki kelas dan lebih memilih membolos untuk menerima tantangan balap motor dari Rivalnya

"Lo siap Van untuk menerima kekalahan kali ini?" Ucap Dhika

"Cihh.. lo fikir bakal menang hah? Gak segampang itu men" jawab Revan meremehkan dan tak lupa pula di sertai senyum devilnya

"Kalian berdua siap.. 1... 2... 3" tembakan tanda balapan di mulai pun sudah berbunyi dan keduanya melesat pergi sekencang mungkin

Beberapa menit kemudian, keduanya sudah nampak ditikungan jalan dan....

Motor ninja berwarna hijau pun berhasil datang lebih awal ke garis Finish. Sang pemilik pun segera membuka helm full-face miliknya itu

"Masih mau nantangin gue?" Ucap sang pemenang sambil tertawa

"Lo beruntung aja kali ini"

"Kalau yang namanya keberuntungan gak bakalan datang dua kali. Lo nya aja yang so' jago tapi nyatanya gak becus apa-apa"

Yupp balapan kali ini kembali di menangkan oleh Revano. Dan seperti biasa yang menang pasti akan mendapatkan hadiah hasil taruhan

"Oke, karena gue tepat janji gue akui kalau lo menang kali ini. Tapi inget, suatu saat gue bakalan ngalahin lo" peringat dhika

"Tetserah lo" Revan justru tak memperdulikanya

"Ambil noh taruhan gue" suruh Dhika

"Apaan?" Tanya Revan. Memang sejak dia di ajak untuk balapan, dia sama sekali tak memperdulikan mengenai apa taruhanya. Kalau udah balap ya balap, soal taruhan itu urusan belakangan baginya

"Cewek cantik, seksi. Terserah lo mau apain dia, udah gue bayar mahal" jawab dhika

"Bitch?" Tanya Revan kembali dan hanya mendapat anggukan dari yang ditanya

"Bawa balik lagi aja. Gue gak suka sama bitch" ucap Revan yang justru mendapat tatapan heran dari Dhika

"Seriusan lo? Gue kasih yang cantik nih" ujar Dhika

"Gue gak suka begituan" jawab Revan datar

"Terus gue ngasih lo hadiah apa?" Tanya Dhika

"Gampang. Selama seminggu ini lo gak boleh ngikut balapan dimanapun. Kalau lo sampe ketauan, gue ambil motor lo. Deal" ucap Revan dan Dhika hanya diam mencerna setiap kata yang Revan ucapkan

"Karena lo diem berarti lo setuju" setelah mengucapkan itu, Revan akhirnya melenggang pergi meninggalkan arena balap. Bukan karena apa revan memberikan syarat seperti itu pada Dhika, dia hanya tak ingin lelaki itu terus mengganggunya dan mengajak dia balapan, padahal pada akhirya Revan sendiri yang akan menang. Sombong emang


                               oOo

"Gue dari tadi nyari vano ko gak ketemu-ketemu ya" ujar agatha pada Laura dan Vika yang kini tengah berada di parkiran sekolah menunggu Revan kata Agatha sih

"Dah balik kali" tebak Laura

"Ishh, gak mungkin lah. Ora g gue dari tadi udah ada disini nungguin dia" jawab Agatha

"Serah lo deh" kesal Laura

"Ta, coba lo tanya temenya deh" tumben otak Vika lagi nyambung

"Tumben nyambung" heran Laura

"Vian!!" Panggil Agatha pada seseorang yang sedang ingin keluar parkiran sekolah

"Ya" saut orang tersebut

"Revano mana?" Tanya Agatha sopan

"Oh revan. Dia udah balik dari tadi" jawab Vian datar, padahal dalam hatinya ia merasakan sakit yang begitu besar. Baru kali ini ia dan agatha bisa berbicara berhadapan, tapi sayang ini membicarakan tentang sahabatnya yang kebetulan orang yang Agatha sukai

"Mmm. Yaudah deh, thanks ya. Lo balik hati-hati" ucap agatha sambil melebarkan senyumnya. Dan Vian pun hanya membalas senyumnya lalu kembali pergi meninggalkan Agatha

Apa gue yakin bakalan kuat kalau suatu saat ngeliat agatha dan Revan bersama- batin Vian




Vian yang kuat😢

M Y   B A D B O Y (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang