"Revan" ucap Agatha sambil memeluk leher Revan dari belakang. Entah kenapa dia merasa sangat risih dengan gadis yang tengah duduk manis di samping lelaki itu. Apalagi dia bukanlah anak MahaSakti
"Eh Agatha, sini duduk" jawab Revan sambil menepuk kursi yang tadi sempat diduduki oleh Danu
"Kamu gak masuk kelas ya tadi?" Tanya Agatha sekedar basa-basi
"Eheh, iya. Abisnya guru hari ini malesin banget" jawab Revan sambil menggaruk tengkuknya
"Kita mah apa atuh cuman ngontrak"
"Kalau udah kayak gini, dunia serasa milik berdua. Kita sih cuman numpang napas"
"Baru tau gue kalau singa sama macan disatuin jadi keledai"
Dan begitulah gumaman yang diberikan oleh sahabat Revan
"Dia siapa?" Tanya Agatha yang memang sedari tadi mulutnya sudah sangat gatal untuk menanyakan hal itu
"Gue Cathlin" ujar gadis itu tanpa senyuman sambil mengulurkan tangan nya
"Oh. Agatha" jawab Agatha sama tak ada senyuman, ia hanya menerima uluran tangan dari Cathlin
"Dia temen lama gue ta, dan Cath dia-" ucap Revan terpotong oleh Agatha
"Calon pacarnya!" Potong Agatha disertai seringai nya
"Baru calon kan. Belum tentu juga bakal jadi" ucap Cathlin sambil membalas seringaian Agatha
"Maksud lo apa?" Kesal gadis itu, nah kalau udah kayak gini pasti Agatha akan sangan sensi jika menyangkut hubungan nya dengan Revan
"Biasa aja sih gak usah ngegas juga. Satu lagi, jadi cewek jangan kepedean ya! Emang Revan cowok apaan yang suka sama cewek model bitch kayak lo" ucap Cathlin sambil memandang remeh ke arah Agatha. Padahal hari ini Agatha sudah berpenampilan cukup rapi bahkan banyak guru yang memujinya, tapi kenapa Cathlin menjujge nya seperti itu
"Oh. Lo mau nantangin gue, hah? Lo ini siapa sih? jangan mentang udah nenteng almamater kampus dan lo kira gue gak bakalan berani gitu? Hah! Awalnya gue sedikit ngehargain lo karena elo itu lebih tua, tapi kalau di biarin malah ngelunjak ya!" Kesalnya kembali. Memang sedari tadi Agatha sudah mati-matian menahan emosinya saat melihat ada gadis yang dengan beraninya mendekati Revan, ia sangat ingin menjambak rambut gadis itu namun ia urungkan saat melihat ternyata gadis itu sudah lebih dewasa darinya
"Heh kalian jangan ribut disini deh, berisik tau gak. Lo juga Cath, jangan nantangin Macan! Dia murka tau rasa lo" celetuk Bara yang langsung mendapat tatapan sinis Agatha
"Gue gak takut ya. Kamu juga Revan, kok selera kamu jadi rendahan gini sih? Gak nyangka aku" bahkan sudah mendapat peringatan pun tak membuat Cathlin takut pada Agatha
"Cath, lo kesini mau sosialisasi kan bukan buat gangguin gue atau Agatha! Mending lo balik aja ketempat asal, jangan bikin keributan disini" ucap Revan dengan nada suara dingin nya
Cathlin pun hanya mendengus kesal, baru kali ini ia merasa Revan tak lagi memperdulikan nya, padahal dulu ia sangan bersahabat dengan lelaki itu dan juga Vanya. Namun sekarang karena kehadiran Agatha, Revan jadi seperti itu padanya
"Aku gak nyangka cuman karena cewek ini kamu ngusir aku, Van. Aku kecewa sama kamu, dan aku yakin Vanya juga bakalan kecewa sama kamu" lirih Cathlin yang tentunya hanya terdengar oleh Revan. Sementara lelaki itu sudah sangat menahan emosinya
Setelah Cathlin benar-benar telah pergi meninggalkan kantin, mereka pun kembali duduk namun dalam suasana yang sedikit hening
"Cathlin itu temen lama gue ta, pas SMP dia pindah ke jogja sampai kuliah. Dia lebih tua dua tahun dari gue dan sekarang dia kuliah di UGM. Katanya sih dia kesini mau sosialisasi kampus" ucap Revan tiba-tiba yang sangan menjawab semua pertanyaan yang sedari tadi bermunculan di otak Agatha
"Oh iya Van. Maaf kalau tadi aku kelewatan" jawab Agatha tak enak hati
"Gakpapa. Gak usah dipikirin, lagian dia juga udah ngehina lo dan wajar kalau lo ngebela diri" Revan berusaha menenangkan Agatha
Agatha pun hanya menjawab dengan senyuman. Ia senang karena sedikit demi sedikit Revan sudah mulai terbuka dengan nya dan mengenai Cathlin, Agatha yakin kalau Cathlin hanya tak suka
Bel masuk pun berbunyi kembali, semua siswa sudah berhamburan memasuki kelas masing-masing termasuk Agatha, Laura, Vika, Revan dan ketiga sahabatnya
"Agatha, dipanggil bu diana" ujar seorang siswa yang merupakan salah satu teman sekelas Agatha
"Oh, oke thanks ya" jawab Agatha lalu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang guru untuk menemui guru itu
"Siang bu" sapa Agatha saat mendapati bu Diana tengah berada di tempat duduknya
"Eh iya Agatha. Ibu cuman mau bilang dama kamu kalau buat rapat nanti pulang sekolah kanu yang handle ya" pinta Bu Diana dan diangguki oleh Agatha
"Nih buat pembahasan nya semua udah ibu buat disini" sambungnya sambil menyodorkan sebuah map
"Baik bu. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Agatha lalu ia pun berjaan kembali ke kelasnya
Revan kini tengah terduduk diatas motor kebesaranya. Lelaki itu sudah sejak 30 menit yang lalu berada di tempat itu semenjak bel pulang sekolah berbunyi. Ia memeng tengah menunggu seseorang, siapa lagi kalau bukan Agatha
"Hei" sapa seseorang sambil menepuk pundak Revan
"Eh udah selesai" ucap Revan sambil memasukan ponselnya kedalam saku celana
"Udah ko. Lagian cuman kumpul biasa aja" jawab Agatha sambil mengambil helm yang disodorkan Revan
"Ada apa emangnya?" Tanya Revan
"Itu, kan minggu depan mau ada pertandingan basket disini. Ya biasa lah aku disuruh bu Diana buat nyari anak cheel kelas sepuluh sama sebelas yang siap tampil" jawab Agatha yang membuat Revan mengernyitkan dahi
"Tadi pagi katanya mau kumpul teater, ko sekarang jadi anak cheel?" Heran Revan
"Ah iya" agatha baru ingat dan dia pun hanya menepuk dahinya
"Tenyata bu Diana itu pembina cheel bukan teater. Kalau teater itu pak sugeng. Aku aja sampe lupa tadi" sambungnya sambil menampakan cengiran kuda
"Dasar" Revan pun hanya mengacak rambut Agatha gemas kemudian segera menaiki motornya yang di ikuti oleh gadis itu
Disepanjang perjalanan mereka berdua habiskan sambil bercanda ria dan tertawa. Terkadang candaan jayus yang dilontarkan Revan mampu membuat Agatha tertawa dan begitupun sebaliknya
oOo
Dilain tempat, Gandara atau lebih tepatnya sebuah geng besar yang diketuai oleh Adnan, si wajah kaku dan berhati iblis. Begitulah anak buahnya yang lain. Kini mereka tengah berkumpul dimarkas besarnya"Jadi gimana ini bang?" Tanya januar, salah satu dari deretan orang-orang penting di Gandara
"Gue rasa buat yang kemaren belum cukup. Tapi gue masih bingung kenapa Richard diem aja dan gak sama sekali terobsesi dengan apa yang udah dilakuin ketua the lion sama dia?" Jawab Adnan
"Bentar lagi mereka bakal ngerayain hari besarnya. Gimana kalau kita susun rencana buat bantu pesta mereka?" Ucap Gleen dengan seringai nya
"Ide bagus" setuju Adnan
Maapkeun kalo ada typo
Tbc☟
KAMU SEDANG MEMBACA
M Y B A D B O Y (Completed)
Novela Juvenil[follow saya dulu, nyatanya itu lebih baik] "Itu bukan urusan lo ta! Dan kenapa lo terus-terusan gangguin gue, hah?" tanya Revan dengan nada suara tingginya. "Kamu pasti tau jawabanya, Van. Itu karena aku sayang sama kamu," ucap Agatha lembut "Ini...