Bag 24: Menyalurkan Rindu

1.6K 70 0
                                    

Selama beberapa menit lamanya mereka hanya saling melempar tatapan. Revan yang pokus menatap wanita itu dan begitupun sebaliknya, sedangkan Agatha menatap heran kearah keduanya. Apa mereka saling mengenal? Tapi ada hubungan apa? Seperti itulah pertanyaan yang enggan enyah dari pikiran Agatha

"Ehmm" deheman Agatha berhasil menyadarkan keduanya

"Sayang" lirih gadis itu yang kemudian berhambur ke pelukan Revan dan berhasil membuat keheranan Agatha semakin bertambah

"Do you miss me, mom?" Daebak!! What!! Mom, jadi tante Sandra itu mama ya Revan

"I really miss you" dan kejadian itu sontak membuat Agatha terharu. Ia tahu betul kalau Revan sangat merindukan mamanya, seperti yang ia ucapkan tadi pagi. Rasanya ia sangat senang dengan ketidak sengajaan yang berujung kebagiaan ini

Setelah lama mereka saling berpelukan untuk menyalurkan rasa rindu, akhinya Revan pun meloggarkan pelukanya dan mepersilahkan mama nya untuk duduk

"Agatha, ini mama gue" ucap Revan yang tak pernah hentinya menatap lekat manik mata mamanya itu

"Terima kasih sayang, karena kamu tante dan Revan bisa ketemu sekarang" ucap Tante Sandra sambil memeluk Agatha

"Ah tante, ini cuman kebetulan. Lagian Agatha juga gak tau kalau tante itu mama nya Revan" ucap Agatha seadanya

"Yudah pokoknya sekarang kalian berdua makan sepuasnya, tenang aja gratis ko" tawaraan Tante Sandra yang mampu membuat mata Abu milik Agatha langsung berbinar

"Sejak kapan kalian saling kenal?" Tanya Revan

"Oh itu ya sayang. Waktu itu mama lagi belanja di Mall, eh gak sengaja kita saling tabrakan sampe paper bag nya mama dan Agatha itu berantakan. Terus kita saling bantu deh buat ngerapihin. Nah pas mama lagi di depan mall nunggu Taxi yang gak lewat-lewat, Agatha dateng lagi terus dia nawarin tumpangan. Ya daripada mama lama nunggu Taxi, yaudah deh mama ikut sama Agatha. Dia ini orang baik loh! Dan sejak saat itu, dia sering kerumah mama dan kami pun sering masak bersama. Agatha bilang kalau mamanya selalu sibuk dan gak bisa banyak ngabisin waktu luang dan pas sama mama dia ngerasa kehangatan seorang ibu" cerita tante Sandra yang begitu membuat Agatha senang

"Agatha tau rumah mama?" Tanya Revan kembali dan hanya dibalas anggukan oleh tante Sandra

"Mama ko gitu sih? Revan aja gak tau rumah mama dimana" kesal cowok itu yang lebih tepatnya merajuk dan sukses membuat Agatha gemas sendiri

"Tuh kan kumat lagi. Yaudah nanti abis ini kita kerumah mama ya" dan Agatha hanya ngontrak disini. Sedari tadi ia hanya menjadi pendengar yang baik, tak berani menyanggah atau bertanya apapun pada kedua orang yang sekian lama tak bertemu ini

"Kalian berdua pacaran?" Pertanyaan itu langsung membuat Agatha terbelalak

"Eng-"

"Iya ma" what!!! Jangan bilang kalau barusaja Agatha salah dengar. Kalau iya, biarkan saja pendengaranya terus seperti ini

Tak mampu membuka suaranya lagi, Agatha hanya melempar senyum ke arah tamte sandra dan bergantian menatap Revan sambil manikan bahunya yang menandakan ia sedang bertanya 'kenapa' dan hanya dibalas senyuman oleh Revan yang nyaris membuat Agatha kehabisan oksigen

"Bagus dong. Mama tau kamu gak bakalan salah pilih cewek, dan keyakinan mama terbukti deh sekarang" Agatha mengerti kenapa Revan berucap seperti itu. Ia yakin kalau Revan hanya ingin menyenangkan mamanya, ya semoga saja ini segera menjadi kenyataan

Revan pun hanya menjawab ucapan tante Sandra dengan senyuman dan kembali melahap makanan nya

"Mama, kapan mau pulang kerumah? Revan kangen pagi-pagi di teriaki mama, Revan juga kangen mama buatin sarapan setiap pagi" lirih lelaki itu yang lebih jelasnya sebuah aduan kerinduan. Bahkan saat ini Agatha sangatlah merasakan sesuatu yang belum pernah ia lihat dari Revan. Dibalik sikap dingin dan ketus yang sering ia perlihatkan pada banyak orang, ternyata disana tersimpan sebuah kelembutan yang akan menghangatkan hati siapapun yang melihatnya dan itu tengah terjadi pada Agatha

"Tunggu waktu yang tepat yah sayang" jawab tante Sandra sambil menangkup wajah anaknya itu

"Eh, ya ampun. Kita udahin dulu ya melow-melownya, kasian pacar kamu jadi ngontrak deh" lanjutnya yang membuat Agatha hanya mampu menahan malu, pasalnya tante Sandra tau betul apa yang Agatha rasakan. Sedari tadi ia hanya menjadi nyamuk yang menyimak setiap gerak-gerik anak dan ibu yang sekian lama tak bertemu ini

"Kalian udah ada rencana tahun baru dimana?"

Uhuk..uhukk

Pertanyaan yang cukup frontal itu mampu membuat Agatha dan Revan secara bersamaan tersedak makananya

"Be-belum tan" dengan sedikit gelagapan akhirnya Agatha mampu menjawab pertanyaan Frontal itu

"Ya ampun Revan! Mama kira kamu udah berubah jadi sedikit romantis gitu? Tahun baru kan sebentar lagi, masa kamu belum bikin rencana apapun buat Agatha? Ah gak seru nih, kamu tuh gak ada sweet nya sih. Kalau mama yang jadi Agatha pasti udah merajuk" pernyataan beruntut itu sanggup membuat Agatha terbelalak

Ini yang anaknya tante sandra itu gue apa Revan sih? Kasian banget dia disalahi terus- batin Agatha

"Iya ma, nanti Revan rencanain" ucap lelaki itu yang mampu membuat Agatha berdebar. Apa ucapanya benar? Apa dia akan mengajak Agatha jalan? Apa dia akan menghabiskan malam terakhir di tahun ini dengan Revan?atau ini semua hanya angan nya yang terlalu tinggi? Dan masih banya lagi apa-apa yang ada di pikiran Agatha

"Yasudah, mama harap kamu akan membuat Agatha senang ya" pinta tante Sandra yang membuat Agatha tersenyum kikuk

"Eh rambut kamu ganti warna sayang?" Lanjutnya bertanya pada Agatha yang baru menyadari perubahan Agatha begitupun dengan Revan

"Mmm iya tante. Waktu di bali aku ganti nya" jawab Agatha sambil terus tersenyum

"Oh pasti ada pemotretan ya?" Tebak wanita paruh baya itu dan dijawab anggukan oleh Agatha. Sementara Revan, ia baru mengetahui kalau ternyata Agatha juga seorang model. Ya menurutnya pantas saja sih, Agatha kan cantik dan tubuhnya juga begus

Eh apa tadi? Apa secara tidak sengaja ia memuji gadis itu? Oh stop van, jangan terpengaruh

Setelah itu akhirnya mereka melanjutkan makan sambil terus berbincang-bincang mengenai apapun. Bahkan tente Sandra tak segan untuk menceritakan bagai mana Revan kecil yang begitu lucu dan menggemaskan dan itu sangat menarik perhatian Agatha. Ia yakin bahwa keluarga ini sebenarnya adalah keluarga yang harmonis, namum seperti ada sesuatu yang terjadi hingga menyebabkan mereka tak tinggal bersama

Nyaman, itulah yang dirasakan gadis ini saat melihat kebahagiaan yang terpancar dimata lelakinya, tunggu! Apakan pantas kalau ia menyebut Revan lelakinya hanya karena sikap lelaki itu yang cukup manis hari ini? Apakah ini akan bertahan lama? Atau kah besok ia akan berubah kembali? Tidak tahu! Yang jelas Agatha menikmati hari ini dan berharap waktu akan berhenti supaya dia tak akan meninggalkan hari bahagianya ini

TBC👇

M Y   B A D B O Y (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang