"Sumpah van, jawab gue sekarang kenapa lo ngelakuin itu hah?" Tanya Vian kembali dengan suara sedikit lebih tenang
"Suruh siapa dia berani kabur setelah semua perbuatan yang udah dia lakuin. Lo tau sendiri kan kalau gue gak suka ada orang yang pecundang" jawab Revan dengan wajah datar nya
"Kalau dia mati gimana? Lo mau di cap psikopat? Lo mau membusuk di penjara? Lo gak kasian sama nyokap lo?" Dengan penuh ketegasan Vian berucap
"Haha.. lo tenang aja, gue gak sampe ngebunuh tuh orang! Palingan juga koma" lagi-lagi dia berucap dengan penuh ketenangan. Padahal yang sedang mereka bahas kali ini adalah nyawa orang
"Singa kalau di bangunin ya gitu" ucap Bara di belakang sana
"Lo itu yah. Cape sumpah gue sama lo! Egois, gak tau apa kalau ini itu bisa bikin nyawa lo terancam. Lo gak mikir, si adnan gak mungkin ngelepasin lo gitu aja van!" Kesal Vian yang sudah menaikan oktaf nya
"Lo tenang aja, gue gak sebodoh itu" ucap Revan masih dengan santai nya yang berbanding terbalik dengan vian terlihat begitu cemas Sejak di beri tahu oleh salah satu anak geng ini kalau Revan habis membuat salah satu anak buah Adnan yang merupakan musuh bebuyutan mereka babak belur bahkan jika tadi tidak di lerai, Revan bisa saja membuat anak itu meninggal
Revan merupakan ketua Geng the lion, namun dia memiliki sipat yang cukup buruk. Meskipun anak ini pintar mengatur siasat, tapi dia cukup bodoh dalam mengendalikan emosi. Terkadang Vian dan sahabatnya yang lain harus memberikan banyak wejangan pada Revan jika mereka ingin menyerang. Bahkan dulu, pernah Revan hampir saja ingin membunuh salah satu musuhnya yang sudah berani mengusik keluarganya, dan itu merupakan salah satu perangai buruk Revan
"Gue pikir kita harus ngatur strategi pertahanan biar kalau mereka tiba-tiba nyerang kita dimana pun itu, kita semua gak bakal kewalahan. Dan buat kalian semua, gue harap kalau mau pergi kemanapun jangan sampe sendirian, kita harus siap siaga terus sampai kondisinya bener-bener aman" Jelas Danu
"Iya bener dan, gue rasa dalam waktu dekat ini anak buah si Adnan pasti bakal nyerang kita" sambung David, salah satu anak geng the lion
Setelah itu akhirnya mereka mengatur beberapa strategi pertahanan dan siasat penyerangan pula agar bila mereka di serang itu tidak akan terlalu merepotkan
oOo
Sementara di lain tempat, Agatha tengah berkutat dengan layar monitor laptop nya. Saat ini ia tengah berbaring di atas kasur Queen size miliknya sambil menonton live straiming salah satu boy band asal korea kesayangan nya"Uhh ya ampun oppa ko keceh bet dah" ucap gadis itu sambil memeluk bantal gulingnya
"Ihh pengen gitu yah gue ngelap keringet nya.. uhh apalagi kalau punya Revan" dan begitulah berbagai kalimat tidak jelas yang terucap dari mulut lelaki itu sampai pada akhirnya ponselnya pun berdering menandakan ada panggilan masuk
"Hallo" ucap Agatha pada orang seberang
"..."
"Apa! Yaudah tante, agatha kesana sekarang" dengan kecepatan ekstra ia pun segera mengganti pakaian nya menjadi mengenakan hoodie dan hotpants lalu bergegas ketempat yang di suruh oleh tantenya tadi
Hai semuanya, maaf banget ya di part ini cuman sedikit soalnya aku ini sempet-sempetin banget buat nulis padahal lagi sakit:( mana sakit hati, sakit badan, sakit semuanya deh completed banget😯 eakss curcol.. yaudah sih pokoknya jan lupa baca terus cerita aku ya, terus kalau yang belum baca cerita aku yang sebelumnya mending buruan baca deh biar cepet ke 1k readersss tapi maaf banget ya kalau typo bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
M Y B A D B O Y (Completed)
Novela Juvenil[follow saya dulu, nyatanya itu lebih baik] "Itu bukan urusan lo ta! Dan kenapa lo terus-terusan gangguin gue, hah?" tanya Revan dengan nada suara tingginya. "Kamu pasti tau jawabanya, Van. Itu karena aku sayang sama kamu," ucap Agatha lembut "Ini...