Bag 35: we meet again

1.3K 58 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana akan terjadi pertandingan basket antar sekolah yang memang sudah biasa terjadi. SMA MAHASAKTI akan berlawanan dengan SMA TUNAS BANGSA yang memang sudah menjadi tradisi persahabatan antar dua sekolah. Disaat semua orang sangat menantikan momen ini, sangat berbeda dengan Agatha. Ia sedari tadi sangatlah merasa cemas, bahkan keringat dingin tak henti-hentinya membasahi pelipisnya. Ia takut kalau

"Agatha" panggil seseorang dengan nada ragu nya yang membuat Agatha menoleh seketika dan

Deg..

Mata mereka berdua bertemu dan berdiam beberapa saat sampai Agatha sendiri yang memutuskanya

"Ternyata bener itu kamu" ucap orang itu kembali

"Bima" lirih Agatha sambil tertunduk

"Sudah lama kita tidak bertemu" ucap orang yang disebut Bima oleh Agatha

Oke, Bima. Adalah salah satu mantan kapten Basket dari SMA TUNAS BANGSA. Jika kalian ingat, kalau dulu waktu kelas 10 Agatha pernah menjalin hubungan dengan salah satu kapten basket sekolah lain dan itu orangnya adalah BIMA ADIASA. Lelaki itu merupakan senior 2 tingakatan Agatha yag berarti kalau dihitung sekarang dia sudah lulus dua tahun yang lalu

"Tumben ko dateng?" Setelah lama bergeming akhirnya Agatha berhasil bersahabat dengan rasa groginya. Ini yang ia takutkan sedari tadi. Biasanya setiap ada pertandingan seperti ini dan ia yang menjadi salah satu cheel MAHASAKTI, Bima tak pernah datang ke pertandingan karena sibuk dengan kuliahnya dan sekarang disaat Agatha hanya menjadi penonton biasa, secara tidak sengaja ia justru dipertemukan dengan lelaki itu yang notabene nya sudah menjadi alumni SMA TUNAS BANGSA

"Oh itu, kebetulan aku lagi libur kuliah jadi nyempetin buat dateng kesini deh" jawab Bima. Ia pun duduk disalah satu kursi panjang yang memang disediakan di koridor kelas

"Duduk dulu sini ta, kita kan udah lama gak ketemu dan aku juga pengen ngobrol banyak sama kamu" pinta Bima sambil menepuk kursi kosong disebelahnya. Agatha pun ikut duduk walaupun agak jauh, ia sangat ingin menjaga jarak dengan lelaki ini

"Jadi gimana sekolah kamu sekarang?" Tanya Bima

"Baik" lirih Agatha sambil tertunduk

"Aku gak tau harus mulai dari mana, tapi yang jelas aku sengaja datang kesini supaya bisa ketemu sama kamu" ucap Bima dengan nada penuh keseriusan

"Maksudnya?" Heran Agatha

"Maaf, ta. Bukanya aku mau ngulang semua yang udah terjadi sama kita dulu, tapi aku beneran nyesel udah mutusin kamu cuman karena alasan klasik" sesal Bima

"Udah lah, Bim. Aku udah berusaha berdamai dengan masa lalu kita, dan aku udah lupain semuanya" ucap Agatha

Bima pun hanya tersenyum kecut "berarti kamu udah lupain aku?"

"Bukan gitu, Bim. Aku cuman gak mau ngingetin sesuatu yang pernah buat aku sakit" jawab Agatha berusaha menahan tangisnya

"Aku gak maksud kayak gitu, Ta. Sumpah demi apapun aku beneran nyesel sekarang. Dan semenjak kita udah gak ada hubungan lagi, aku gak pernah pacaran sama siapapun" Bima pun hanya menampilkan senyum kecutnya sedari tadi

"Nyesel itu kan selalu datangnya di akhir, Bim. Dan asal kamu tau, aku juga sama kayak kamu. Semenjak kita udah gak ada hubungan lagi, aku nutup hati buat siapapun dan itu bukan berarti karena aku gak bisa lupain kamu. Kalo boleh jujur, semua rasa sayang aku ke kamu dulu itu udah ketutup sama rasa kecewa aku. Dan kamu gak pernah tau seberapa berjuang aku buat berdamai dengan keadaan itu" nada bicara Agatha pun sudah mulai sedikit bergetar

"Maka dari itu ijinin aku buat memperbaiki semuanya ya?" Izin Bima yang langsung membuat Agatha melihat kearahnya dan mencari kebohongan dimata itu. Namun sayang, Agatha sama sekali tak menemukan nya

"Memperbaiki? Maksud kamu aku harus baca buku dua kali yang isinya aku udah hapal banget? Bosen, Bim" jawab Agatha dengan senyum kecutnya

"Tapi endingnya kali ini beda" Bima pun terus berusaha meyakinkan Agatha

"Bim, aku sekarang udah nganggep kamu sebagai teman. Dan aku gak mau hanya karena kamu yang terus minta aku buat kembali, aku sampe benci lagi ke kamu" lirih Agatha

Saat Bima ingin menjawabnya, tiba-tiba saja seseorang memanggil gadis yang duduk disampinya itu

"Agatha?" Panggilnya

"Eh Revan" senyum Agatha pun merekah saat melihat lelaki itu menghampirinya

"Dia siapa? Kok kayak gak asing gitu" tanya Revan saat melihat Bima

"Kamu pasti tau, dia Bima. Mantan kapten basket SMA sebelah" jawab Agatha mengenalkan Bima dan yang dikenalkanpun hanya tersenyum lalu mengulurkan tangan

"Bima" kenalnya

"Oh. Revan" jawab Revan sambil membalas uluran tangan Bima

"Pulang yuk. Acaranya udah beres" Ajak Revan dan Agatha pun hanya mengangguk

"Bim, aku pulang dulu ya" pamit Agatha sambil menepuk bahu lelaki itu

"Hati-hati Ta, Van" jawab Bima sambil melihat punggung kedua sejoli itu yang kian menjauh

"Kayaknya kamu sekarang udah dapet pengganti aku, Ta. Semoga aja dia orang tepat dan lebih baik dari aku" batin Bima sambil menatap nanar kepergian Agatha dan Revan

Sesampainya di parkiran, Revan langsung membuka pintu mobil penumpang depan untuk Agatha dan setelahnya ia pun memasukinya pula lalu duduk di kursi kemudi dan menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah

Sepanjang perjalanan sama sekali tak ada perbincangan diantara keduanya. Revan yang sibuk mengemudi dan Agatha yang hanya melamun menatap keluar jendela

"Mau ice cream?" Tawar Revan yang bingung dengan sikap Agatha saat ini

"Nggak usah" tolak gadis itu

"Makan? Kamu belum makan kan?" tawarnya kembali

"Dirumah aja" dan lagi-lagi Agatha justru menolaknya

"Hei, kamu kenapa? Kok tumben diem aja?" Ucap Revan yang seketika mengubah nada bicara dan juga panggilanya

Agatha pun tersadar dan tertarik untuk menatap kearah lelaki itu "kamu manggil apa barusan?" Tanya Agatha berusaha meyakinan pendengaranya barusan

"Aku tanya, kamu kenapa? Kok diem aja?" Ulang Revan yang masih pokus pada jalan

"Kenapa panggilnya aku-kamu sekarang?" Tanya Agatha yang tak memperdulikan pertanyaan Revan

"Kenapa? Gak boleh?" Tanya balik Revan

"Ya bukanya gitu, aneh aja tiba-tiba manggilnya beda" jawab Agatha sambil tersenyum

"Cowok tadi aja ngomongnya aku-kamu, ya masa aku enggak" jawab balik Revan yang langsung membuat Agatha berbunga

"Oh jadi iri?" Goda Agatha

"Ya nggak sih. Lagian orang tadi siapa sih?" Tanya Revan sambil menaikan sebelah alisnya

"Itu Bim-"

"Iya aku tau namanya. Tapi kenapa kayaknya tadi kamu ngomongnya serius banget" potong Revan saat Agatha akan menyebutkan nama laki-laki tadi

"Mmm itu.. itu mantan aku waktu kelas sepuluh. Payah kalau kamu gak tau" jawab Agatha dengan ragu

"Oh pantesan akrab banget. Lagian aku gak terlalu ngurusin gosip begituan sih" ucap Revan dengan nada ketus nya

"Yahh kok marah sih. Lagian kan dia itu cuman mantan aku, dan gak mungkin juga aku benci sama dia cuman karena alesan mantan" jawab Agatha sambil memegang salah satu tangan Revan yang tak memegang stir

"Iya iya deh percaya aja aku" ucap Revan sambil mengacak rambut Agatha gemas








Mau puncak konflik yang bikin greget gak. Tenang bakalan bentar lagi ko

M Y   B A D B O Y (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang