Part 17

17 2 0
                                    

Haiii
Kembali lagi ke siniii
Maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan
Maaf juga kalau ceritanya nggak nyambung sama sekali :)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bumi menangis mengakibatkan hujan
Aku menangis merindukanmu
@gravityremaja

***

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, banyak hal yang terjadi disetiap harinya, namun tak semuanya semanis permen kapas di taman hiburan.

Seperti halnya dengan hubungan seperti biasa, hubungan Kanya dan Zein tidak semulus jalan tol, sering terjadi konflik, banyak hal yang menciptakan missunderstanding diantara mereka.

Zein melaksanakan beberapa tahap ujian akhir sebelum Ia melanjutkan jenjang pendidikannya, ujian itu sebulan lamanya, maka kelas 10 dan 11 di liburkan, oleh karena itu Lanya pergi keluar kota untuk berlibur melepaskan penatnya selama sekolah, sementara Rahel montainering bersama teman-temannya yang lain.

***

Hari ini tepat adalah hari terakhir Zein, Gio, dan Rihard ujian, sudah sekitar satu bulan Kanya dan Zein tidak bertemu, bercanda, dan bermain bersama, chat diantara mereka pun hanya sekedar menanyakan kabar, bahkan dalam sebulan ini mereka hanya satu kali chattingan.

Selama satu bulan ini juga, Kanya berada diluar kota, karena memang mereka diliburkan selama ujian berlangsung. Namun Kanya hanya menghabiskan waktunya diluar kota dengan menantikan terbitnya matahari dan menikmati hilangnya mentari, tak ada yang begitu spesial meski kini dia berada di tempat yang cukup spesial bagi beberapa orang.

Kini Kanya hanya duduk di kursi taman sekitar villa yang ia tempati, dibawah lampu taman menikmati segelas milkshake mangga dan menyaksikan orang-orang yang lalu lalang, sesekali membuka handphone berharap akan ada peberitahuan yang membuatnya sedikit bahagia. Namun, sama seperti hari-hari sebelumnya hanya ada pemberitahuan siaran langsung dari instagram, dan line today serta rekomendasi dari twitter.

"Hmm? Hujan?" Ujar Kanya saat ada tetesan air yang mengenai tangannya. Beberapa orang yang ada ditaman mulai terlihat bepergian, namun Kanya masih stay di tempat duduknya hingga kini cahaya bintang tak lagi terlihat, langit pun semakin menggelap, kilatan petir juga mulai tampak dibeberapa tempat.

Kanya menutup mata, menikmati tiap tetes air hujan yang mulai membasahi dirinya, memutar tiap moment yang ia habiskan bersama Zein dalam pikirannya mencoba tetap tenang, mencoba tetap terlihat baik-baik saja meski dalam hatinya Kanya sedang menangis saat ini, ia menangis dan ingin berteriak, kali ini Kanya benar-benar merindukan Zein. 

Baru sebulan yang lalu Kanya juga dalam masalah seperti ini, berada dalam keadaan yang ia sendiri tidak bisa jelaskan. Dan sekarang cinta Kanya benar-benar diuji, bagaimana pun caranya Kanya harus berhasil dalam ujiannya ini.

Mencoba mencari kesibukan lain dan menghindari hujan yang mulai deras, Kanya berdiri dan berniat hengkang dari tempatnya saat ini mengambil tas dan sampah minumannya pelahan memutar tubuhnya dan airmatanya kembali jatuh, ia berlari kepada sosok yang ia lihat dihadapannya saat ini memeluknya dengan sangat erat, menangis di dadanya mengeluarkan semua rindu yang ia simpan, pria itu juga dengan lembut menerima pelukan Kanya, membiarkan Kanya menangis, mengelus rambut Kanya dengan penuh kasih sayang, hujan pun turun sangat deras seolah mengiring kesedihan Kanya. Pria itu adalah Zein, orang yang sangat dinantikan Kanya, dan yang sangat Kanya rindukan.

"Kak, can i say i really miss you" ujar Kanya serak dipelukan Zein

"Hei, kenapa lo nangis? You know i miss you more beib" jawab Zein yang mengelus rambut Kanya

"hahaha dasar cengeng" lanjut Zein dan pada saat itu ia menerima cubitan Kanya di perutnya. "Aww" rintihnya.

"Gue gak cengeng, tadi kelilipan maskara makanya nangis" ujar Kanya yang mengelap sisa airmata diwajahnya.

"Elehh alasan lo, udah ayo kita neduh aja dulu, jangan kek main film deh nangis sambil hujan-hujan" Zein pun membawa Kanya berteduh.

Malam ini Zein dan Kanya tidur dalam satu bangunan namun berbeda tempat, mengahabiskan malam mereka dengan menatap hujan, dan iringan lagu dari Zein lewat video call :)

Itulah yang dinamakan penantian, membiarkan dia menyelesaikan tugasnya dan mengalah untuk keberhasilannya.

Biarkan waktu berjalan seiring dengan udara, menunggu memang hal yang membosankan namun cintamu akan diuji saat kau diminta untuk menunggu, jangan takut dia akan pergi karena jika sudah merasa memiliki maka ia akan kembali dan membuat hari-harimu lebih berarti.

***

So, buat yang lagi nunggu kepastian, sabar ya doain aja suatu saat nanti dia bakalan mampir dihati lo :)
Jangan galau mulu ah, bahagia aja, siapa tau dia lagi ngelirik lo dari jauh.

Sekian dulu Part 17.
Mungkin bentar lagi kisahnya tamat guys, jadi mohon dukungan, kritik, dan saran yaa :)

Mohon maaf jika ada kesamaan kata, nama, nama tempat dan yang lainnya

Mohon maaf jika ceritanya bolak-balik gak nyambung atau apapun itu

Makasih banyak buat yang masih mau ikutin alur kisahnya Kanya dan Zein

See u next time guys
Love you 🥰

Trust Me (Leave And Return) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang