Part 2

34 12 0
                                    

Tak terasa jam sudah menunjuk pukul 15.00 bel sekolah juga sudah berbunyi, gerombolan siswa sudah keluar melewati masing-masing kelas mereka, Rahel juga sudah pulang bersama Gio setelah mencari Kanya, tapi Rahel tidak menemukan Kanya, jadi Rahel memutuskan untuk pulang karena merasa tidak enak dengan Gio jika Gio menunggu lama.

"Dari mana aja?" tanya Gio diparkiran saat Rahel sudah berada di dekatnya

"Itu.. Aku ngantar buku ke kantor dulu tadi" jawab Rahel dengan jawaban bohong dan menundukkan kepalanya,"yaudah ayo pulang" lanjut Rahel yang menarik tangan Gio menuju motor Gio. Gio hanya mengikuti kemana dia ditarik oleh Rahel dan setelah sampai tepat di depan motor Gio, dia langsung menstater motornya dan tanpa diperintahkan Rahel sudah langsung naik keatas motor tanpa di perintahkan "Kanya dimana yaa" gumam Rahel. "Kamu ngomong apa sayang" tanya Gio yang sempat mendengar ucapan Rahel, "hah? Enggak, enggak pa-pa kok" lanjut Rahel.

Disekolah sudah tidak banyak lagi siswa yang tinggal, sekarang sudah pukul 16.00 dan Kanya tidak terlihat, dia tertidur di ruang kebersihan, dan tidak ada yang tau dia berada disitu karena pintu ditutup oleh Kanya.

Kanya tertidur di atas bangku dengan posisi tangan sebagai bantal untuk kepalanya. Kanya tidak mendengar suara bel sekolah yang berbunyi, mungkin karena dia tertidur lelap.

"Tumben pintunya ditutup" gumam Zein saat menuju wc dan tidak sengaja melihat ruang kebersihan yang tertutup. Zein pergi ke wc untuk mengganti seragamnya dengan baju ekstrakulikuler miliknya karena memang hari ini adalah jadwal eskul Zein. "Tumben banget wcnya bersih kan pak Tono tukang kebersihan lagi cuti." gumam Zein saat masuk kedalam wc seraya memperhatikan wc.

Setelah Zein selesai dari wc dan mengganti bajunya, dan saat Zein hendak pergi dari sana dia meendengarkan suara benda jatuh dari arah ruang kebersihan, Zein yang penasaran pun langsung menuju ruang kebersihan dan membuka pintu yang ternyata tidak dikunci, saat melihat kebawah ternyata ada kucing yang mungkin tidak sengaja menyenggol sapu, dan saat Zein mengangkat kepalanya dia terkejut melihat ada orang yang sedang menumpukan kepala diatas tanganya. Zein yang penasaran pun langsung mencoba mencari tahu siapa orang itu dan sedang apa.

"Hei" panggil Zein sambil mengangkat kepala yang sedari tadi berbaring diatas tangan.

"Hei..lo kalo mau tidur di rumah, jangan disini, ini sekolah bukan kamar hotel" ucap Zein sambil menepuk pelan pipi Kanya, Kanya yang mulai sadarpun mengucek-ucek matanya" lo?! Lo siapa? Jangan sentuh gue, lo mau macam-macam ya sama gue?" sahut Kanya dengan suara serak saat menyadari tangan Zein berada di pipinya, nada bicara yang super dingin.

"Gue gak butuh rasa kasihan dari lo" lanjut Kanya dengan nada super dingin miliknya sambil berdiri dan hendak keluar, tapi tiba- tiba "aw!!.." Kanya terjatuh saat hendak pergi dari hadapan Zein.

"Kenapa harus jatuh sihh buat malu aja" gumam Kanya dengan suara yang sangat pelan.

"Dasar lemah" lanjut Zein seraya pergi meninggalkan Kanya.

"Dasar brengsek!! Bukannya nolongin malah pergi gitu aja" gumam Kanya pelan saat Zein sudah keluar dari ruang kebersihan itu.

Setelah kejadian itu, Kanya dengan langkah perlahan pergi kekelasnya karena kakinya kesemutan jadi dia bersusah payah berjalan menuju kekelasnya, saat Kanya melewati lorong-lorong kelas, kanya tidak lagi melihat ada siswa yang sedang belajar ataupun bermain dilapangan, tapi Kanya masih dapat melihat ada beberapa orang yang tengah bermain basket di sana.

"Kok sepi?" gumam Kanya saat masuk kedalam kelas dan mengambil tas miliknya. Dan saat Kanya melihat jam tangan miliknya dia terkejut dan langsung berlari kearah parkiran, dan sesampainya di parkiran kanya mencari-cari kunci motornyac"ohhh yaampun jangan masalah lagi pliss" gumam Kanya sambil terus mencari kunci motor miliknya. "Ini dia" lanjutnya dengan wajah yang dihiasi dengan senyuman. Kanya yang tak pikir panjang pun segera hengkang dari kawasan sekolah, dan melajukan motornya.

"orang aneh" kata Zein yang sebenarnya memperhatikan tingkah Kanya mulai dari saat Kanya berlari keparkiran.

"Mama Kanya pulang" sesampainya dirumah dan setelah memarkirkan motornya Kanya lansung masuk kedalam rumah dan mencium pipi mamanya yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.

"Darimana aja kamu nak? Jam segini baru pulang" tanya mama Kanya

"Enggak maa, tadi motor Kanya mogok dijalan, jad.." omongan Kanya terpotong oleh omongan mamanya.

"mulai besok kamu diantar sama pak supir. Lihat sekarang motor kamu mogok dan kita nggak tau apa masalah kedepanya"

jelas mama kepada Kanya
"tapi maa Kanya kan udah besar, Kanya bisa kok jaga diri sendiri" jawab Kanya dengan muka memelas

"gak ada tapi-tapi, yang mama katakan udah mutlak, kamu diantar supir atau kamu pergi bareng Azrel abangmu" lanjut mama.

Yaa... Azrel Morgan Baleryne, adalah anak pertama dari pasangan Lita Marselia dan Rogi Baleryne yang lebih tepatnya kedua orang tua dari Azrel dan Kanya.

Azrel adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas dan sekarang Azrel baru menginjak semester yang ke-4. Umur Azrel dan Kanya memang terbilang cukup dekat karena hanya selisih 3 tahun

Sesampainya di kamar, Kanya langsung menyimpan barang-barangnya, dan Kanya langsung masuk ke kamar mandinya dan segera mandi. Sambil melantunkan beberapa syair lagu, Kanya hanya fokus dengan dirinya.

Setelah mandi, Kanya yang hanya menggunakan piyama tidur miliknya langsung mencari HP yang ada di dalam tasnya, dan saat melihat notification Kanya terkejut saat melihat ada 5 missed call dari Rahel, 13 missed call dari Azrel, dan 35 pesan dari 2 chat WA.

'Tokk....tok...tok...' suara ketokan pintu terdengar dari arah luar kamar Kanya.

"Siapa?" tanya Kanya dari dalam kamarnya dan tidak merubah posisinya yang berbaring di atas springbed nya.

"Kanya! Buka atau gue gedor?!" sambung orang yang berada di balik pintu dan ternyata adalah Azrel.

Kanya yang mendengar suara Azrel terkejut dan melompat dari tempat tidurnya lalu dengan buru-buru membukakan pintu kamarnya.

"Lo dari mana aja?" tanya Azrel sambil menyenderkan tangannya di bingkai pintu setelah pintu dibuka oleh Kanya.

"Maaf bang" jawab Kanya dengan wajah tertunduk

"darimana?!" tanya Azrel lagi sambil menarik tangan Kanya dan membawa Kanya ke arah teras kamar Kanya, dan mereka duduk di sana.

"motor gue mogok" jawab Kanya setelah mereka duduk di bangku yang ada di teras kamar Kanya, "oh, lalu lo balik sama siapa?" tanya Azrel "ya pake motorlah, gue paksa" jawab kanya yang bersandar di pundak Azrel.

" oh jadi masalahnya ada dengan motor lo? " tanya Azrel lagi. Kanya hanya diam, "besok ada yang jemput lo" lanjut Azrel tiba-tiba setelah keheningan menyelimuti mereka.

"Hah?! Siapa? Ngapain?" Kanya yang terkejut melepaskan tangannya yang melingkar ditangan Azrel dengan spontan dan memandang Azrel dengan mata melotot, "biar lo bisa pulang tepat waktu" jawab Azrel santai.

"Yaudah gue turun dulu mau ngerjain tugas" lanjut Azrel dan pergi meninggalkan Kanya sendiri di teras.

"Bang!!" panggil Kanya, tapi Azrel yang pura-pura tak dengar tetap melanjutkan langkahnya dan menutup pintu kamar Kanya.

Setelah sampai di bawah, Azrel mencari kunci motor milik Kanya dan menyembunyikannya, sementara Kanya hanya bisa pasrah dan mencoba berjuang untuk mendapatkan kunci motornya saat Azrel membuat keputusan, karena Kanya tau apa yang di putuskan Azrel tidak bisa diganggu gugat.

Part 2 gini aja dulu yaa..
Hi...hi...hi... Masih mau mikir buat part selanjutnya, jangan lupa kasih vote dan koment yaaa..😊😊

Trust Me (Leave And Return) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang