Malam hari langit tampak kabut dikelilingi dengan awan yang sudah menghitam, angin berhembus sangat kencang.
kesana kemari menerpa helain rambut seorang gadis yang sedang berjalan sendirian ditengah kesunyian malam, tidak ada cahaya lampu, gelap menghiasi jalan itu, gadis yang sedang berjalan sendiri tidak terlihat takut, dia terus berjalan menyusuri jalan yang sangat sepi tanpa tau kemana arah tujuan.Langit mulai menitikan dikit demi sedikit rintikan hujan menerpa wajah cantik perempuan tersebut hingga hujan semakin menderas turun membasahi dirinya petir yang mengkilat, gadis tersebut tampak tidak memperdulikan hal tersebut, jauhnya perjalanan membuat ia letih ditambah tubuhnya yang sudah menggigil kedinginan, hingga tanpa sadar gadis itu pingsan tak sadarkan diri dibawah guyuran hujan yang sangat lebat....
.........................
Disebuah tempat seorang lelaki berjas formal tampak sedang menahan amarah bagaimana tidak seseorang telah berhasil meretas data data perusahan miliknya, siapa yang telah berani bermain dengan dia, mereka tidak tau sepertinya sedang berhadapan dengan siapa, lelaki tersebut menelpon seseorang kepercayaan untuk menyelidiki kasus peretasan data data tersebut.
"Lithon segera periksa siapa yang telah meretas seluruh data data dikantor ku," jullian berucap emosi memijat kepalanya.
"baik tuan secepatnya saya akan melacak data data tersebut," lithon berucap tegas.
Julian perlahan bangun meregangkan otot ototnya yang terasa keram, lalu meninggalkan ruangan terebut.
Sebenarnya Julian tidak masalah soal tersebut, karna kekayaannya sekarang ini melebihi dari apapun tapi bagaimanapun juga ada banyak data data milik perusahaan yang berhasil diretas, orang tersebut harus mendapatkan ganjaran yang sama.
Kantor tersebut tampak sangat sepi, bagaimana tidak ini sudah tengah malam sekali dimana para pegawai sudah pulang sisa beberapa orang yang mungkin masih lembur.
Julian melangkah kan kakinya bergegas menaiki lift dan turun kearah parkiran dan memasuki mobil tersebut hujan tampak deras diluar sana, julian mengendarai mobil dengan kecepatan maksimal dan dipertengahan jalan yang sangat sepi sebelum sampai ke mansion milik julian menatap seorang wanita tengah terbaring ditepi jalan dengan gaun yang putih terlihat dari kejauhan.
"cittt, " suara rem mendadak terdengar nyaring, jullian mengelus dadanya kaget dengan jantung berdetak Kencang.
memicingkan matanya memastikan apakah itu orang atau bukan, lebatnya hujan semakin menderas kilatan petir tak berhenti berkilat, julian memberanikan diri dan turun sambil memegang payung menghampiri gadis yang terbaring lemah dijalan, wajah nya tak terlihat dengan jelas terlindungi oleh helaian rambut miliknya.
Wajah itu nampak memucat seperti mayat tubuhnya sangat dingin tanpa berpikir panjang julian mengangkat tubuh wanita itu lalu memasukan kedalam mobil miliknya, karna jika dibiarkan wanita itu bisa mati dengan derasnya hujan saat ini.
Julian membawa wanita itu ke mansion, hujan sangat deras tidak memungkinkan untuk membawa kerumah sakit karna sangat jauh sekali jaraknya.
Hingga 15menit kemudian julian sampai, bergegas memparkir mobil diperkarangan mansion luas tersebut sambil membopong tubuh gadis yang lemah ini, memasukan kedalam kamarnya.
Pelayan yang ada dirumah julian tanpak heran siapa yang sedang digendong oleh tuan mereka dengan keadaan basah kuyup, wajah gadis itu tertutupi oleh helaian rambut membuat mereka tak bisa melihat wajahnya.
Julian memanggil salah satu pelayan yang ada dirumah itu lalu menyuruhnya untuk menggantikan pakaian gadis ini, sementara julian berjalan kearah walk in closet untuk meganti jaz dia yang ikut basah.
Setelah selesai mengganti dengan pakain yang santai yang mencetak perut kekarnya yang tampak sexy dengan abs nya tercetak jelas.
Julian berjalan menghampiri gadis terbaring lemah diranjang pakaian gadis itu sudah terganti, julian menatapnya takjub matanya tidak berkedip memandang gadis terbaring lemah ini dengan wajah pucat.
apa dia tidak salah liat apakah ini nyata dihadapanya seorang wanita dengan muka tampak sangat pucat tidak mengurangi kadar kecantikannya, alis tebal alami, muka yang indah terpahat sempurna, bibir yang sangat menggoda sangat sangat sempurna pikir julian.
apalagi dengan pakaian yang ada dibadan wanita itu dengan kemeja kebesaran milik julian kemeja itu sangat tipis sekali sehingga julian dapat melihat dua gundukan yang cukup besar milik gadis itu. "aghhh kenapa mataku mengarah kesitu," batin julian frustasi.
Cepat Cepat Julian menjatuhkan badannya disamping wanita itu dan menutupi badan keduanya menggunakan selimut yang sangat tebal berhubung hujan tak berhenti turun menambah suhu ruangan tersebut sangat dingin.
"shit, badanku rasanya sangat remuk sekali sungguh melelahkan," jullian menyamankan posisi tidurnya.
Ia pun membalikan badan kesamping sambil menatap wajah gadis yang tertidur sangat pulas, sampai beberapa Lama kemudian mata julian ikut terpejam sangat damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE BILLIONAIRE
Romance(21+) Pertemuan tak terduga membuat keduanya saling terikat. Ingin tau kelanjutannya seperti apa? cuss langsung baca aja 🤗