Warning 21++++
Jika Anda mencoba memplagiat cerita ini berarti anda sangat mengagumi saya
Jika ada nama dan tokoh yang sama dalam cerita ini.. itu berarti pemikiran kita yang sama tapi kalau alurnya sama persis itu yang tidak mungkin!! 😤😠
Sekuel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
👇👇
Gaun mewah berwarna pink dengan ujung gaun yang panjang menjuntai bertabur permata indah nan berkilau disetiap lipitan gaun membalut tubuh seksinya.
Tidak seperti pengantin lainnya yang menggunakan gaun putih yang bertanda suci untuk ikatan sakral seumur hidup dengan pasangan tetapi dia merasa dirinya tidak suci lagi begitu juga dengan hatinya. Karena pernikahan ini bukan berasal dari cinta suci kedua insan melainkan sebuah kelengkapan untuknya.
Riasan make up yang terkesan natural tidak perlu menampilkan kecantikan yang berlebih pada dirinya untuk sosok suami yang bukan pujaannya. Tidak peduli pria itu suka atau tidak, terpesona atau tidak, Zeta tidak mempersoalkan itu semua.
Dia siap untuk menerima semua konsekuensi yang telah diputuskannya secara sepihak, tanpa pertimbangan dari pihak keluarga yang setengah mengecam atas keputusannya. Ini adalah pernikahan keduanya tapi bukan lelaki kedua yang dicintainya.
"Sudah siap?"
Adrian sang Kakak lelakinya yang terlihat tampan dengan setelan tuxedo mahal yang bertugas akan menggiring dirinya untuk diserahkan pada pengantin pria yang telah menunggunya di bawah sana.
"Ayo."
Zeta melenggang dengan santai dan senyuman palsu dia tujukan pada sang kakak yang sudah tahu seluk beluk jalan pemikirannya.
"Kau serius?"
"Kau pikir ini bercanda hmm, papi sudah mengerahkan antek-anteknya untuk berjaga di gedung ini, kau mau aku dipenggal olehnya jika membatalkannya tanpa penjelasan."
Canda Zeta untuk menutupi kerisauan hatinya, ingin pergi dari acara ini segera. Merasa tidak yakin sepenuhnya untuk menjalani pernikahan dengan pria itu, tetapi juga dia tidak ingin harga dirinya tercoreng. Apa yang dia katakan harus dilakukan. Zeta tidak suka menjilat ludahnya sendiri.
"Jika kau ingin memancing kemarahan AKA agar dia datang untuk menggagalkan pernikahan ini, kau salah besar Zeta karena acara ini secara live dan belum ada desas desus pernikahanmu dari kemarin, semua ini tiba-tiba."
Zeta diam karena bukan itu tujuannya. Memancing AKA untuk keluar tentu tidak, dia malah ingin lelaki itu berjuang untuk dirinya dan Zekka anaknya tapi si pengecut itu ternyata memilih menjadi seorang Kaisar yang dilindungi dalam istana tua itu.
"Aku melakukan ini untuk anakku bukan untuknya, terserah dia. Silakan saja dia menikahi wanita impiannya mungkin yang sama bertahta dengan dirinya."
"jika dia datang dan ingin membawa kalian bersamanya ... apa kau akan meninggalkan suamimu?"
Zeta menoleh langsung ke wajah Adrian dengan penuh makna, dulunya Adrian dan Aka memang kenal baik sebatas hubungan bisnis tetapi tidak mungkin sang kakak ini berkomplot dengan lelaki brengsek itu apalagi papinya sangat menentang meski dari Zekka sang anak bisa menjadi jembatan penghubung antar keluarga.