24. Run Away

948 67 8
                                    

Selamat sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore..anda dimana sekarang..
Baca Wattpad aja ya..baca semua karyanya aku..dan komen kalau banyak yang kurang..
Yuk cuzzz..dibaca

Lingkaran tangannya tak ingin dilepaskannya, wajahnya pun tetap masih bersandar diceruk leher sang Kaisar, mengendus aroma tubuh pria ini seakan ingin dihabiskan untuknya sendiri meski, sepanjang malam mereka menghabiskan waktu hanya berdua, saling berpelukkan layaknya sepasang kekasih yang lama tak berjumpa.

Rindu yang teramat berat akan dihadapinya nanti, entah sampai berapa hari, minggu, bulan bahkan mungkin tahun. Berapa lama waktu yang akan diperlukan agar kondisi kembali normal. Agar mereka bersatu kembali.

Zeta terlihat manja bahkan kalah dari sang anak yang bisa menerima kepergian sang ayah tapi dia, sang ibu malah tak ingin lepas dari tubuh kekasih hatinya.

"Hey, jangan menangis sayang. Tidakkah kau malu pada Zekka. Dia saja sudah diam daritadi bahkan sedang bermain dengan sepupunya."

Zeta terisak, sesekali menghapus air mata yang terus menetes dipipinya. Hidung itu memerah dan mata sudah membengkak. Keadaan Zeta kacau berat, seperti melepaskan sang suami yang akan pergi ke medan perang.

"Kau ... harus ... sehat ... kau harus jemput kami, dan aku ... ingin kau yang mendampingiku saat aku melahirkan nanti. Waktu Zekka kau tidak ada dan ini juga hasil perbuatanmu, kau harus tanggung jawab!"

Ucapnya terbata sembari menangis kembali dan Aka memeluknya lagi, mengelus puncak kepalanya berkali kali dengan seulas senyum.

"Yang aku tahu permaisuriku ini dulu adalah wanita yang tegar, mampu membuangku jauh darinya, mampu berdiri sendiri tanpa pendamping hidup tetapi sekarang, kenapa jadi manja begini, apa ini kemauanmu pangeran?" ucap Aka.  Mengelus perut Zeta yang agak menggembung sedikit.

Zeta merengut, bibirnya mengerucut kesal, dan matanya menatap tajam, "Pergilah ... pergi kau ... jangan menyesal jika aku direbut kembali oleh bajingan itu."

Aka tertawa lepas dan menyeringai, "Mana mungkin dia bisa menerobos pengamanan super ketat seorang Jamie Flo Anderson kecuali jika kau nakal, pergi tanpa pengamanan, selain itu aku juga menyuruh Immamorata berada disini untuk menjaga kalian sampai aku kembali."

Aka berjongkok, mengelus perut Zeta seraya berpesan, "Kau seorang Pangeran Nak, jaga mamamu ini dan jangan merepotkannya, jangan menyulitkannya, papa pergi dan selalu memantau kalian dari jauh."

Aka mencium perut Zeta lama dan tangan Zeta mengelus puncak kepalanya dengan lembut lalu dia berdiri, mengulas sedikit senyum, memandang datar wajah Zeta yang murung.

Baling-baling helikopter telah berputar dan mesin telah berbunyi nyaring memekakkan telinga, kibasan anginnya kencang membuat rambut Zeta menari indah.

Aka memeluk Zeta, mengecup bahu, leher lalu pipi dan terakhir ciuman hangat dibibir merah muda yang nampak pucat itu, tanpa make up.

"Bye and take care."

The War LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang