Warning 21++++
Jika Anda mencoba memplagiat cerita ini berarti anda sangat mengagumi saya
Jika ada nama dan tokoh yang sama dalam cerita ini.. itu berarti pemikiran kita yang sama tapi kalau alurnya sama persis itu yang tidak mungkin!! 😤😠
Sekuel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bawa mereka ke markas ... interogasi mereka kalau tidak mengaku setrum saja."
"Siap!"
"Lakukan pencarian di bawah laut minta bantuan oleh yang berwenang dan juga pesisir pantai. Siapa tahu manusia keparat itu masih hidup. "
"Siap!"
Adrian masih meneropong target yang baru diledakkan itu, sekaligus memantau yacht yang masih berdiri tegak disana.
Adrian langsung bergerak cepat saat temannya mengatakan bahwa misil hanya ada 2 di tempat Julian sedangkan mata kepalanya sendiri melihat ada 3.
Adrian curiga dan memantau sinyal kapal Yacht yang ditempati adiknya beserta sang keponakkan juga si Kaisar Jepang yang menjadi iparnya itu.
Kapal yacht keluarga Anderson selalu dilengkapi oleh sensor pengamanan canggih.
Sensor tersebut akan mendeteksi jika bahaya datang mengancam. Dan saat itu alarm tanda bahaya melihatkan titik koordinat pihak ancaman dengan kekuatan besar.
Adrian bergegas langsung membawa beberapa anak buah menuju lokasi tempat itu lumayan menyita waktu. Adrian menggunakan helikopter yang berkecepatan tinggi.
Sampai disana sang penembak telah siap meninting target lalu dengan waktu yang singkat hanya sisa beberapa menit untuk meriset ulang alat tersebut agar tidak menuju sasaran.
Baku hantam pun tak terelakkan, ada sekitar 10 orang anak buah Julian dengan senjata canggih dan kuat melawan mereka habis habisan.
Korban anak buah musuh yang meninggal karena melawan ditangkap berjumlah 8 orang dan 2 orangnya sisanya dibawa ke markas untuk diperiksa sebagai saksi.
Aura ketegangan di wajah Adrian masih terlihat jelas, bahkan tangannya pun mengepal keras. Sedikit saja dia terlambat maka penyesalannya seumur hidup tak kan pernah bisa terlupakan.
Melindungi negara secara diam - diam beserta keluarganya yang tercinta adalah tujuan hidupnya, tetapi tidak dengan restu orang tuanya.
Saat dia melangkah ke arah helikopter ternyata ada 1 helikopter yang baru saja sampai. Dia menunggu siapa penumpang yang baru sampai tersebut lalu terkejut saat si penumpang telah turun dan berjalan mendekat ke arahnya.
"Good job, Adrian."
🦑🦑🦑
Adrian duduk dengan wajah tertunduk, pria tua ini terus saja memberikan petuah dasar yang mungkin tidak pernah diketahui oleh sang anak.
"Kenapa kau sembunyikan statusmu itu padaku, padahal sebenarnya aku tahu kemana saja kau selama ini. Hanya saja aku tidak tahu apa yang kau lakukan. Aku pikir kau akan mengatakannya padaku tapi nyatanya tidak. Chips ditubuhmu itu sudah ku pasang sejak kau berumur 10 tahun setelah hilangnya Zwetta saat itu jadi, kemana pun kau pergi sekarang wajib diawasi!"