Warning 21++++
Jika Anda mencoba memplagiat cerita ini berarti anda sangat mengagumi saya
Jika ada nama dan tokoh yang sama dalam cerita ini.. itu berarti pemikiran kita yang sama tapi kalau alurnya sama persis itu yang tidak mungkin!! 😤😠
Sekuel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halooo..readers..kita up jum'at kali ini HAPPY READING Jangan Tegang ! karena kita masih dalam zona tegangan tinggi Apalagi para pemeran utama telah muncul dan bertemu 😉😉
()() =======
Zeta telah sampai di mansion orang tuanya untuk makan malam bersama keluarga pertama kalinya setelah dia menikah beberapa hari yang lalu.
Bagi Zeta kehidupan rumah tangganya yang menginjak 1 minggu tetapi terasa seperti setahun lebih. Karena dia terkurung dalam istana megah yang kosong..tanpa seseorang yang bisa diajaknya untuk berinteraksi.
Dia memang tidak mungkin mengobrol dengan orang biasa..Zeta bukan tipe wanita yang senang berbasa-basi dengan orang yang tidak dia kenal.
Tapi setidaknya bagi seorang Zeta yang biasanya sibuk mengurus pekerjaannya harus diam di dalam rumah sebagai seorang nyonya besar yang hanya tahu makan dan tidur. MEMBOSANKAN!
Kakinya terus melangkah menuju mansion utama, karena mereka menggunakan helikopter dan harus parkir di helipad belakang mansion.
Dalam perjalanan menuju mansion utama keadaan hening tanpa pembicaraan diantara kedua orang dewasa ini hanya anaknya yang mungkin banyak bertanya tentang taman dan bunga disekeliling mereka.
Mereka melewati kebun bunga indoor tetapi atapnya transparan bahkan bisa terbuka guna memberikan udara bagi tanaman yang berada dalam ruangan besar layaknya kebun biasa di alam bebas ini.
Setelah lepas dari pemandangan kebun bunga yang indah mereka melewati jalan samping menuju kolam berenang yang luas, cukup membuat si kecil Zekka merengek ingin berenang.
Si kecil menangis karena keinginannya tidak dipenuhi namun seketika berhenti melihat kedua sepupu kembarnya berlari ke arahnya.
"Bella ... Rudolf."
"Haiiiii, Ekaaaa--"
Mereka berpelukkan dan 2 orang pelayan menggiring mereka untuk masuk dalam suatu ruangan yang dilihat Zeta bahwa tempat itu kawasan bermainnya dulu selagi kecil. Zeta dan Julian terus melangkah hingga sampai di depan pintu utaman dan disambut oleh Zwetta.
"Hi, ... I miss You, " ucap Zeta sembari merangkul sang kembaran dan jari telunjuknya mengukir kata HELP 2 kali di punggung Zwetta diakhiri dengan tanda seru.
Keduanya pun saling melepaskan setelahnya ... Zeta dengan wajah cueknya dan Zwetta dengan wajah datarnya disertai senyum tipis lalu beralih ke Julian, memeluk sekedarnya dan cium pipi seadanya, sapaan formal biasa seperti tidak terpengaruh oleh apa pun.
Mereka berdua dibawa ke ruang keluarga yang mana para saudara kandungnya berkumpul baik itu Aldrich dan Aaric yang biasanya sibuk tetapi kali ini hadir bersama pacar mereka masing-masing.