Bruk!
"Akh!" San tersungkur saat ada seseorang yang menendangnya dari arah belakang.
"Duh, maaf. Sakit yah?"
"Akh!" rambutnya ditarik kuat oleh orang tadi yang ternyata adalah seorang siswi.
Sepertinya San tidak asing dengan suaranya, tapi siapa dia? Ada masalah apa dengan San?
"Hey, Cupu! Kenapa kau menatap Wooyoung seperti tadi hah?!"
"A-aku... Aku tidak sengaja." jawab San yang terdengar tengah menahan rasa sakit di kepalanya karena rambutnya yang ditarik, bahkan ia merasakan kalau tarikan itu semakin kuat saat San menjawab pertanyaannya.
"Tidak sengaja? Lalu kenapa Wooyoung juga menatapmu?"
"A-aku tidak tau."
"Sudahlah Ryujin, siksa saja dia."
"Baiklah, kita akan bermain-main hari ini."
Setelahnya San di hajar habis-habisan oleh 3 siswi yang mungkin adalah penggemar Wooyoung. Hingga beberapa saat, San sudah tidak tahan, dan kesadarannya pun mulai hilang, maksudku pingsan.
"Ryujin-aah, sepertinya dia pingsan." ujar salah satu dari mereka yg menyadari kalau sudah tidak ada perlawanan dari San.
"Eoh? Ya sudah, kita tinggal saja dia." mereka bertiga kemudian keluar dari gudang sekolah dan meninggalkan San yang pingsan dengan banyak luka dan lebam di tubuhnya.
●''●
Wooyoung dan Yunho terlihat tengah berjalan ke arah kantin, namun pandangannya menangkap 3 orang siswi yang sepertinya baru saja dari gudang.
"Kenapa mereka dari arah gudang? Tidak biasanya siswi-siswi centil itu mau menginjakkan kakinya di gudang." Yunho bertanya pada Wooyoung yang berdiri di sebelahnya.
"Entahlah, perasaanku tidak enak... Ayo kita lihat." setelahnya mereka berdua- Wooyoung dan Yunho, berlari menuju gudang.
Sesampainya di gudang, mereka tidak menemukan apapun atau mungkin karena tidak ada pencahayaan di gudang itu. Karena gelap, mereka berusaha mencari tombol lampu dengan meraba sekitarnya, namun langkahnya terhenti saat Wooyoung merasa kakinya menabrak sesuatu di depannya.
"Ada apa?"
"Ada sesuatu di bawahku." Wooyoung kemudian berjongkok dan meraba sesuatu yang tergeletak di depannya. Sedangkan Yunho mencoba mencari ponselnya untuk memberi penerangan.
"Apa ini? Kenapa ditutupi kain hitam? Dan kenapa gudang ini berantakan sekali? Seingatku kemarin sudah di bersihkan." ujar Yunho setelah melihat sekitarnya dengan bantuan cahaya di ponselnya.
Sret!
"Astaga! Choi San!" kejut Wooyoung saat ia membuka kain yang menutup benda di depannya, yang ternyata adalah San.
Seketika Yunho yang sedang mengamati sekitarnya langsung menoleh ke arah Wooyoung, netranya mendapati San yang tergeletak pingsan dengan banyak luka dan lebam di tubuhnya, bahkan seragam putih yang di kenakannya kini kotor dan berwarna merah akibat darah yang keluar dari lukanya.
Yunho terkejut dengan apa yang dilihatnya. Seorang Choi San pingsan dengan banyak luka ditubuhnya? Ada masalah apa hingga membuatnya seperti itu?
"Yak! Cepat bawa dia ke ruang UKS!" suruh Yunho saat menyadari Wooyoung hanya diam menatap San.
Lamunan Wooyoung buyar seketika, ia kemudian mengangkat San lalu membawanya ke UKS dengan disusul Yunho di belakangnya.
Brak!
"Bantu aku mengobati lukanya!"
●''●
"Engh." matanya terlihat mengerjap dan berusaha mengumpulkan kesadarannya. San baru sadar setelah beberapa jam pingsan.
Hingga saat kesadarannya terkumpul, ia menyadari kalau tubuhnya tidak memakai apapun kecuali celana seragamnya, tubuhnya di penuhi perban, dan di bawahnya pasti ada luka yang sepertinya membutuhkan waktu untuk menyembuhkannya. Ia menghela nafasnya, bagaimana bisa ia terluka seperti itu? Apa yang akan dia katakan pada Ibunya?
Puas dengan pikirannya, San kemudian mencoba untuk mendudukkan dirinya meskipun harus merasakan sakit pada tubuhnya karena gerakan yang ia buat.
Ceklek!
San menoleh saat ada seseorang yang membuka pintu UKS, ia mendapati seseorang yang mungkin bisa di bilang penyebab dari luka yang didapatkan oleh San.
Jung Wooyoung, siswa itu kemudian melangkahkan kakinya mendekati San yang tengah menatap ke arahnya dengan mata tajamnya itu.
"Kau sudah sadar? Bagaimana lukamu? Apakah sakit?" bukannya menjawab, San justru memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ada apa? Apa ada yang salah?... Ah, a-aku minta maaf soal bajumu, tadi kulihat banyak-"
"Tidak apa-apa." jawab San memotong ucapan Wooyoung.
"Apa ini ulah siswi itu?" dari nada bicaranya, sepertinya Wooyoung ingin berbicara serius sekarang.
"Siapa? Aku tidak tau."
"Ryujin dan kedua temannya."
"Aku tidak tau."
"Bagaimana bisa kau tidak tau?! Sedangkan di sini kau itu korbannya!" tanpa sadar Wooyoung menaikkan nada bicaranya, dan hal itu membuat San merasa di bentak olehnya.
"Sudah kubilang, aku tidak tau. Kenapa kau malah membentakku?!" seketika Wooyoung tersadar, kenapa ia jadi emosian seperti itu?
"M-maaf... Ak-"
"Keluarlah."
"Apa itu karenaku?"
"Keluarlah."
"Jawab aku, San."
"Ku bilang keluar!"
Ceklek!
"San?"
Syukurlah kau datang, Hyung. -San
Sial, ada apa lagi denganku? -Wooyoung
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 1. FEAR; WooSan
FanfictionRasa takut akan sebuah perasaan yang ditujukan padanya mungkin hanya sebuah rasa belas kasihan saja. "Wooyoung, aku mencintaimu." Warn-! - bxb - Jwy: top Cs : bot Start: 16/10/2019 End : 24/12/2019