Beberapa hari, bahkan sampai 1 minggu lebih San berada di rumah sakit. Membosankan, itulah yang dirasakannya, tapi hari ini San sudah diijinkan untuk pulang ke rumahnya.
Dengan San yang selesai berganti pakaian, kedua orangtuanya yang merapikan ruangan yang ia pakai sebelumnya, dan Mingi yang tengah menuntun San untuk duduk.
Jika kalian bertanya di mana Wooyoung dan yang lain, jawabannya... Mereka disuruh untuk sekolah oleh Ibunya San, namun Mingi justru menolak dan ingin menemani San sampai pulang.
"Sudah?" tanya San saat Ibunya menghampirinya yang tengah mengobrol dengan Mingi. Ibunya mengangguk menanggapinya.
"Ayo pulang." ajak Ayahnya yang baru saja merapikan ranjang yang sebelumnya dipakai San.
"Ayo." dengan dibantu Mingi, San kemudian berjalan keluar dari ruangan itu, disusul dengan kedua orangtuanya.
Sebenarnya San bisa berjalan sendiri tanpa di bantu, tapi baru beberapa langkah ia pasti akan mengeluh sakit pada kepalanya. Dan ya, setelahnya ia pasti akan meminta bantuan.
●''●
"Jongho-ah." Jongho yang tengah menulis entah apa itu pun menoleh ke arah orang yang memanggil namanya dari ambang pintu kelasnya.
"Eoh, Hyung!" Jongho tersenyum lebar saat mengetahui jika Yeosanglah yang memanggil namanya. Dengan cepat, ia kemudian merapikan peralatan belajarnya lalu menghampiri Yeosang yang masih berdiri di ambang pintu kelasnya.
"Sudah selesai?" dahi Jongho mngernyit bingung.
"Apanya?"
"Menulisnya." sahut Yeosang sembari mengusak surai cokelat Jongho. Jongho pun mengangguk menanggapinya.
"Mau ke kantin?" Jongho pun mengangguk lagi. Setelahnya Yeosang menggandeng tangan Jongho dan berjalan beriringan ke arah kantin.
"Aku menunggumu terlalu lama, kau tau? aku sudah kelaparan." Yeosang terkekeh pelan saat Jongho dengan sifat cerewetnya itu sudah kembali dan bisa ia lihat. Sebelumnya memang tidak seperti ini, semenjak mereka putus Jongho akan selalu menghindarinya, bahkan pernah saat ia menyapa Jongho, laki-laki itu justru berpura-pura tidak mengenalnya dan parahnya kejadian itu disaksikan oleh kekasih Jongho saat itu.
Saat baru menapakkan kakinya di kantin, tiba-tiba saja Jongho berhenti namun pandangannya lurus ke arah depan dengan bingung. Mendapati Jongho yang tiba-tiba berhenti, Yeosang pun menoleh ke arah Jongho lalu pandangannya mengikuti arah pandang Jongho.
"Ada apa lagi ini?" Yeosang yang tak habis pikir dengan penghuni kantin itu lantas berjalan menghampiri sekumpulan siswa-siswi yang entah tengah mengelilingi apa.
"Sudah ku katakan, jangan ganggu Seonghwa!" Jongho terlonjak kaget saat seseorang berteriak di tengah kerumunan itu, dapat ia lihat Seonghwa yang menangis sesenggukan sembari menunduk. Dengan cepat Jongho menghampiri Seonghwa, sedangkan Yeosang menghampiri dua orang yang sepertinya sedang adu pukul.
"Leedo, Leedo. Kau itu tidak ada hubungannya dengan masalah kami, jadi-"
"Kami? Sepertinya kecerdasanmu itu dipertanyakan, Hongjoong. Sudah jelas kalau kau yang selalu membawanya dalam masalah! Jadi apa maksudmu dari kata 'Kami'? Hm?" mendengar ucapan seseorang yang memotong ucapannya tadi, Hongjoong pun semakin tersulut emosi, lantas menarik kerah sang lawan dan hendak memukulnya sebelum tangan seseorang mencekal pergelangannya dari belakang.
Tanpa menoleh pun Hongjoong sudah tau siapa yang menahan tangannya. Siapa lagi jika bukan Yeosang.
"Lepaskan tanganku, Yeosang!"
"Ku lepaskan kalau kau mau berhenti membuat masalah, Hyung. Aku lelah jika harus membantumu lepas dari hukuman terus-menerus." aura gelap pun mulai mengelilingi Yeosang, terdengar jelas melalui suaranya yang berat, serta matanya yang menatap Hongjoong tajam.
Oke, Hongjoong takut sekarang. Dia tidak pernah mendapati Yeosang yang seperti itu padanya, jika dengan orang lain, ia sudah sering melihatnya.
"Baiklah, sekarang lepaskan tanganku."
"Ucapanmu tidak meyakinkan." Hongjoong menghela nafasnya, selalu saja seperti itu.
"Apa yang harus aku lakukan?" Yeosang menyeringai saat mendengar pertanyaan Hongjoong.
"Minta maaflah pada Seonghwa Hyung dan Leedo Hyung." untuk kedua kalinya, Hongjoong kemudian menghela nafasnya.
"Oke, akan kulakukan. Sekarang lepaskan." Yeosang kemudian melepaskan cekalannya yang menahan tangan Hongjoong. Sedangkan Hongjoong melepaskan cengkramannya pada kerah seragam orang di depannya yang merupakan kekasih Seonghwa. Kim Geonhak namanya, atau yang lebih sering disapa Leedo.
"Aku minta maaf." Hongjoong berucap secara cepat, hal itu membuat Yeosang berdecak kesal karena berpikir jika Homgjoong itu tidak ikhlas meminta maaf.
"Ck! Yang ikhlas, Hyung." Hongjoong pun mengela mafasnya untuk yang sekian kalinya.
"Oke. Leedo, aku minta maaf untuk perbuatanku sebelumnya, aku benar-benar minta maaf secara ikhlas." Leedo sebenarnya tidak ingin memafkannya, tapi mata tajam Yeosang itu tengah menatapnya, dan sukses membuat nyalinya sedikit menciut.
"Aku maafkan, dan berhentilah mengganggu Seonghwa." Hongjoong pun mengangguk malas. Ia kemudian berjalan menghampiri Seonghwa yang berdiri sedikit jauh darinya dan tengah dipeluk oleh Jongho.
Mendapati Hongjoong yang berjalan mendekatinya dan Seonghwa, Jongho lantas melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh dari Seonghwa.
"Seonghwa..." Seonghwa mendongak dan menatap Hongjoong bingung.
Grep
Seonghwa mendelik terkejut, begitupun oarang-orang yang melihatnya, karena Hongjoong yang entah ada apa dengannya malah menarik Seonghwa ke dalam pelukannya.
"Maaf, sepertinya aku sudah keterlaluan padamu." Seonghwa hanya diam saat Hongjoong berujar.
"Perlu kau ketahui, Seonghwa. Aku sangat mencintaimu." tubuh Seonghwa menegang karena terkejut dengan apa yang dibisikkan Hongjoong. Setelahnya Hongjoong melepaskan pelukannya, lalu menghampiri Yeosang.
"Sudah? Aku benar-benar meminta maaf secara ikhlas. Kalau begitu aku pergi." sepeninggal Hongjoong, Yeosang kemudian mengusap wajahnya frustasi, ia yakin jika Hongjoong sudah menyatakan perasaannya pada Seonghwa.
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 1. FEAR; WooSan
FanfictionRasa takut akan sebuah perasaan yang ditujukan padanya mungkin hanya sebuah rasa belas kasihan saja. "Wooyoung, aku mencintaimu." Warn-! - bxb - Jwy: top Cs : bot Start: 16/10/2019 End : 24/12/2019