21. Mama mertua

7.9K 516 20
                                    

Malam harinya Naya mengaktifkan ponselnya yang sedari siang dia matikan. Banyak sekali pesan masuk dari teman-temannya, bahkan dari Riko.

Naya merasa tidak enak, semenjak kehamilnnya dia sering bolos. Dan gajinya pun, jadi ikut di potong. Untung saja walaupun bosnya galak, bosnya tidak memecat Naya. Karena Naya salah satu barista terbaik di kafe tersebut.

Terdengar suara ketukkan pintu kamar. Naya langsung berdiri dan membuka pintu itu.

"Ayah kok ke sini?"

Giordion menunjukkan nampan berisi susu hamil untuk anaknya. "Ayah boleh masuk?"

Naya tersenyum dan membuka pintu kamarnya selebar mungkin dan menyusul Giordion yang sudah duduk di tepi ranjang.

"Ini susu apa, Yah?"

"Susu khusus ibu hamil," jawab Giordion.

Semenjak kematian istrinya memang Giordion mengambil peran menjadi ibu bagi mereka. Walaupun awalnya sulit, tapi semaksimal mungkin dia lakukan.

"Kamu nginep Jason tau, Nak?" tanya Giordion lembut.

Naya yang sedang memegang gelasnya langsung menunduk. Giordion langsung tahu kalau Naya tidak memberi tahu siapa pun.

Dengan lembut dia menggenggam tangan anaknya. "Apa selama ini semuanya berjalan baik, Nak?"

Diam.

Naya sama sekali tidak memberikan jawaban. Giordion hanya menghela napasnya, tidak ingin memaksa Naya untuk bercerita.

"Minum dulu Nak, susunya kasian bayi dalam kandungan kamu."

Naya menatap ayahnya dan menganggukan kepala. Dengan cepat dia meminum susu yang di bikin oleh ayahnya.

Setelah Naya menghabiskan susunya, dia meletakkan kembali gelas di atas nakas sebelah ranjangnya.

"Ayah kapan beli susunya?" Naya berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Tadi sore kan Ayah sempet keluar, pas udah liat kamu di luar pas Ayah balik kamu udah ke kamar."

"Tuh, De, Kakek kamu perhatian banget," ucap Naya sambil terkekeh.

"Duh, Ayah bentar lagi jadi Kakek-kakek nih," balas Giordion.

"Makasih yah, Yah."

"Jangan terlalu banyak pikiran yah, Nak, kasian cucu Ayah nanti stres."

"Iya, Ayah."

Setelah mengucapkan itu Giordion mengusap rambut Naya dan berdiri. Sebelum melangkah Naya menahan tangan ayahnya.

"Naya ingin cerai dari Jason."

***

"Rahardi, Rahardi kenapa sih kamu keras kepala banget, jadi anak," ucap Fita, mamanya.

"Papa sih setuju," ucap Renald.

Rahardi menoleh ke arah papanya dan bertos ria.

"Lagian kan semuanya udah jelas Ma, mau apalagi coba yang di harapin. Tinggal iyain aja kemauan aku."

Fita memijit pelipisnya yang berdenyut.

"Lagian Pa, ini semua berkat Rahardi udah lah, lagian kan Naya cantik, baik, mukanya polos gitu ko."

"Yah iyah sih, tiap main ke rumah juga bantuin Mama."

Love By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang