11. Kecewa

9.3K 567 30
                                    

Karena yang benar-benar lelaki akan bertanggung jawab bukan lari seperti pengecut.

Keesokan harinya Naya dengan kaki gemetar sudah sampai di depan rumahnya sendiri bersama dengan ketiga temannya yang selalu siap membantu Naya. Walaupun sempat terjadi perdebatan panjang, Naya luluh dan memaafkan kesalahan teman-temannya.

"Seharusnya, semuanya gak bakal terjadi Nay, kalo Aku gak kasih obat itu." Entah dari mana tiba-tiba Rahardi sudah sampai di depan Naya, Nilam dan Dila yang baru keluar dari mobil.

Naya mengernyitkan dahinya bingung. "Obat?"

Nilam dan Dila menelan salivanya lamat-lamat. Rahardi memperkuat tekadnya untuk berbicara jujur dengan Naya. Bagaimana pun, hamilnya Naya mereka bertiga punya andil yang cukup besar.

"Aku masukkin obat perangsang ke minuman kamu sama Jason. Aku benar-benar gak berpiki-"

PLAK

Naya menampar Rahardi dengan sekuat tenaganya. Air mata Naya pun ikut keluar sungguh hormon Ibu hamil sangat menyeramkan.

"Kenapa kalian tega lakuin ini sama aku, hah!" Bentak Naya.

Mereka bertiga hanya diam sejenak. Air mata Naya sudah deras keluat, bahkan tubuhnya sedikit limbung untung Rahardi sigap menangkap tubuh Naya.

Nilam dan Dila langsung memeluk sahabatnya itu dan menangis.

"M-maaf Nay, ki-kita gak mikir ka-kamu sampai hamil gini," kata Dila.

Naya terus menggelengkan kepalanya tidak terima.

"Lepasin aku lepas, aku mau gugurin kandungan aku lepas!" Naya meronta dalam pelukan sahabatnya.

Rahardi matanya sudah memerah akibat menahan tangisnya. "Nay, kalo kamu gugurin janin kamu, kamu udah bunuh dia Nay." Sekali lagi Rahardi mengingatkan Naya agar Naya mau membatalkan niatnya.

Naya hancur. Naya merasa tidak memiliki kekuatan untuk berdiri hampir saja ambruk. Untung saja Naya masih dalam pelukan kedua temannya yang membuat mereka pelan-pelan terduduk di teras rumah. Rahardi berjongkok di depan Naya.

"Nay, anak itu titipan Tuhan, gak baik kalo kamu bilang kek gitu. Di luar sana ribuan pasangan suami istri pengen punya anak susah, masa kamu di kasih rezeki, tapi malah kamu buang." Kali ini Nilam dan Dila setuju dengan ucapan Rahardi.

"Buat apa anak ini masih ada, bahkan Jason sekali pun gak menginginkannya kehadirannya. Aku belom siap dihina sama seluruh orang." Kembali Naya mencurahkan segala isi hatinya.

"Listen, i will never leave you alone, promise." Janji Rahardi dengan serius. Ucapan Rahardi langsung diangguki oleh Nilam dan Dila.

"Lari atau gugurin kandungan gak bikin masalah selesai, Nay," kata Dila sambil mengusap rambut Naya.

"Kamu harus cerita, Nay sama keluarga kamu sebelum orang rumah tau dari orang lain," ucap Nilam.

Deg

Menceritakan kehamilannya kepada Ayah dan Adiknya?

Love By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang