10. Positif

9.4K 534 27
                                    

Kadang kita memang tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi

Kini Naya dan Rahardi sedang harap-harap cemas dengan hasil yang akan di bacakan oleh dokter. Naya menundukkan kepalanya dengan tangan yang gemetar.

Tiba-tiba Rahardi menggenggam tangan Naya. Naya terperanjat dan menoleh. "Ada aku Nay disini."

Dokter kembali masuk ke dalam ruangan dengan wajah yang cerah. "Selamat yah, Pak, Bu Naya positif hamil udah tiga Minggu."

Hamil

Tiga Minggu.

Naya merasa dunianya hancur, air matanya langsung mengalir tanpa bisa dihentikan membuat Rahardi langsung memeluk Naya dan mengusap punggungnya.

Dokter tersebut tersenyum haru. "Astaga kalian pasangan teromantis sekali, saya jadi ikut terharu. Selamat yah buat Bu Naya, dan Pak ini resep vitamin buat Bu Naya." Jelas Dokter itu.

Rahardi hanya tersenyum mengambil kertas resep itu dan mengajak Naya keluar. Naya menghapus air matanya sambil mengucapkan terima kasih.

Di dalam mobil mereka berdua hanya diam. "Nay-"

"Di, kamu bisa gak pinjemin aku uang?" Tanya Naya sambil menoleh kearah Rahardi.

Rahardi mengernyitkan dahinya. "Hah, buat apa Nay?"

"Buat gugurin kandungan aku."

"APA!"

Rahardi langsung mengerem mobilnya secara mendadak mendengar ucapan Naya. Membuat mobil belakangnya ikut mengerem mendadak dan membunyikan klakson. Rahardi mendengar klakson mobil belakang segera menepikan mobilnya dan membuka kaca mobil bermaksud meminta maaf.

"Baru belajar naik mobil lo? Untung gue langsung ngerem," hardik lelaki dalam mobil itu.

"Maaf mas maaf."

"Dasar tolol!" Lalu, lelaki itu segera melajukan mobilnya pergi.

Kini Rahardi sudah menatap Naya tajam. "Kamu udah gila apa Nay?"

"Iya aku gila, kamu pikir aku gak stress tiba-tiba di kabarin hamil kaya gini, hah!"

Rahardi menelan salivanya lamat-lamat. "I-ini pasti anak Jason."

"Jason?"

"Kamu ingetkan malam pertunangan aku dengan paginya kamu terbangun di ranjang yang dengan Jason?"

Ingatan Naya langsung terlempar dimana dia terbangun dengan keadaan polos tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya hanya tertutupi selimut. Naya menelan salivanya lamat-lamat, jadi dirinya dan Jason sudah melakukan hal itu. Naya tidak menyangka dirinya segitu bodohnya sampai bisa melakukan dengan Jason.

Yang makin membuat hati Naya meringis, jika Ayah dan Adiknya tahu kalau kini dirinya sedang hamil di luar nikah. Naya tidak sanggup membayangkan wajah kecewa kedua orang yang dia sayangi.

Tangis Naya kembali pecah. Rahardi langsung memeluk Naya.

"Tenangin diri dulu yah, Nay."

Tangisan Naya malah menjadi keras, sampai akhirnya Naya mengurai pelukan mereka dan mengusap perutnya sendiri.

"Kenapa harus aku yang hamil kenapa?"

Naya langsung memukuli perutnya sendiri. Dengan sigap Rahardi memegang kedua tangan Naya, walaupun Naya masih berontak.

Love By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang