20. Rival?

7.1K 559 62
                                    

Saat Rahardi sedang asyiknya nongkrong bareng temen-temen sekelas, dia langsung terjatuh ke lantai akibat serangan mendadak.

"JASON LO GILA, HAH!?"

Rahardi berusaha bangkit dan memegang rahangnya.

"Lo ngapain deket sama Naya?"

Mendengar itu Rahardi speechless dan tertawa.

"Lo udah sembuh dari amnesia?"

Jason menyipitkan matanya dan bergerak maju menarik baju Rahardi. Rahardi menaikkan alisnya sebelah.

"Kemarin yang terakhir gue, liat lo sama Naya," kata Jason menatap tajam Rahardi.

Rahardi melepas paksa tangan Jason. Dan menepuk pundak temannya.

"Jadi lo udah nunjukkin kepemilik kan lo atas Naya?"

Rahardi sebenarnya juga terkejut dengan Jason yang tiba-tiba datang entah dari mana dan langsung memberinya bogem mentah. Yang lebih mengejutkan seorang Jason menganggap Naya, istrinya.

Jason mengepalkan kedua tangannya. "Jangan deketin Naya!"

Setelah mengucapkan itu Jason berbalik pergi, tapi sebelum Jason menjauh teriakkan Rahardi membuat Jason menghentikan langkahnya.

"Biar adil, lo sama Cinthia dan Naya buat gue." Rahardi memasukkan kedua tangannya di kantong.

Mendengar itu Jason menyeringai. "Jadi, lo ninggalin Carmela buat Naya?"

***

Naya meninggalkan kantin secepat mungkin. Berulang kali menabrak orang lain, Naya sudah tidak peduli lagi. Kepalanya penuh dengan ucapan Jason dan Rahardi.

Naya mendengar semuanya, ucapan Jason dan Rahardi. Memang dia berniat menghampiri Rahardi meminta mengantarkan dirinya ke toko buku dan bertemu dengan Nilam dan Dila.

Ponselnya berdering dan tertera nama sahabatnya. Naya mematikan ponselnya, tiba-tiba badannya di tarik dan punggungnya menghantam tembok.

"Gimana, Naya udah tau jawabannya?"

"Car-Carmela."

"Kenapa?"

"A-aku ..."

"Stop! Lihat, puas lo ambil Rahardi dari gue, hah?"

"Car, dengerin aku dulu."

"Dengerin apa? Rahardi lebih milih lo dibanding gue, lo bayangin gue bentar lagi nikah dan dia tiba-tiba mutusin pertunangan kita dan apa? Itu demi lo!"

Tangan Carmela dengan cepat menampar Naya.

"Ini nggak sebanding dengan sakit hati gue, Naya!"

Setelahnya, Carmela meninggalkan Naya yang sudah bercucuran air mata dan memegang pipinya. Koridor sepi tidak ada satu mahasiswa pun yang lewat.

Tiba-tiba ada yang memeluk Naya. Naya memberontak karena tidak tahu  siapa yang memeluknya.

"Sebentar aja, Nay."

Itu suara Rahardi.

"Le-lepas, Di."

Rahardi menggelengkan kepalanya dalam pelukan Naya.

"Maaf Nay, maaf, gue selalu menempatkan lo di keadaan yang sulit."

"Kenapa kamu lakuin ini semua, Di?"

"Aku mulai cinta sama kamu, Nay."

Naya langsung mendorong Rahardi dan menatap wajah Rahardi.

"Kamu sadar nggak sih, Di?"

Love By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang