Gara-gara kejadian kemarin membuat Jason uring-uringan. Sebenarnya dia mulai terusik kata-kata Rahardi yang menyatakan rasa ketertarikannya kepada Naya. Naya yang keluar dari kamar mandi pun kini ikut bingung, karena Jason sedang mondar-mandir.
Karena memang sejak awal mereka jarang berbicara yah, Naya hanya cuek saja. Toh, kemajuan hubungan mereka bisa di bilang hanya 1,5%.
Naya gang sedang sisiran di depan meja rias sedikit merintih. Jason yang mendengar itu langsung menoleh dan menghampirinya.
"Nay, lo kenapa?"
Sambil menahan nyeri di perutnya Naya tersenyum. "Aku gakpapa ko, Jas, udah biasa."
Mendengar pernyataan itu, lagi-lagi Jason merasa suami paling buruk semuka bumi. Semenjak menikahi Naya, dia tidak pernah bertanya sedikit pun tentang kehamilan dan kondisi anaknya di dalam perut Naya.
Naya pun bangkit yang langsung di papah Jason ke pinggir tempat tidur. Jason berjongkok kini matanya menghadap langsung ke perut Naya.
Dengan tangan gemetar dia mengulurkan ke perut buncit Naya, ini sangat menegangkan bagi Jason untuk pertama kalinya dia menyentuh anaknya.
Luar biasanya rasa nyeri di perut Naya berangsur-angsur hilang, karena Jason mengusapnya. Mata Naya terus memperhatikan Jason sedikit berkaca-kaca. Andai saja semuanya berjalan baik-baik saja mungkin rasanya gak bakal sesakit ini, Jas, batin Naya.
"Makasih ya, Jas, nyeri aku ilang berkat usapan kamu."
Jason menatap Naya dan menarik tangannya. "Lo hari ada acara ke mana?"
"Gak ada, mungkin aku bakal di rumah aja."
Jason bangkit dan mengangguk. "Gue pergi dulu ke kampus."
"Hati-hati."
Jason pun pergi meninggalkan Naya di kamar. Hampir lima menit Jason meninggalkannya, tiba-tiba ada suara ponsel berbunyi. Naya merasa itu bujan dari suara ponselnya dan yang benar saja, itu suara dari ponsel Jason.
Rasa penasaran Naya pun makin kuat diam-diam dia menbaca notifikasi itu yang ternyata dari Cinthia.
Cinthia❤
Aku udah tunggu di apartemen kita.
Melihatnya membuat Naya tertawa pelan. Tidak ada yang berubah sama sekali, apapun itu. Ternyata memang jalinan cinta antara Jason dan Cinthia terlalu kuat, bahkan mereka memiliki apartemen yang di huni bersama. Lalu, apalagi yang Naya harapkan dari hubungannya dengan Jason?
Akhirnya Naya memilih keluar kamar dan turun ke bawah.
Di rumah itu sepi hanya ada pembantu, Kristina dan Naya. Saat Naya jalan ke dapur, Naya mendapati Kristina hampir saja terjatuh, karena kepleset.
"Ma, Mama gak kenapa-napa, kan?" tanya Naya panik.
Untung saja dia cepat menangkap Kristina dan membuat mama mertuanya itu tidak jadi menyentuh lantai. Bukanya berterima kasih Kristina malah menyorot tajam Naya.
"Pasti kamu, kan yang bikin saya kepleset terus pura-pura nolongin saya?" cecar Kristina.
"Bu-bukan Ma, malah tadi—"
"Nyonya saya gak sudi di panggil Mama sama kamu. Harus saya ingetin berapa kali lagi, supaya kamu ngerti, hah?"
"Ma-maaf Nyo-Nyonya."
Kristina maju dan menoyor kepala Naya.
"Kalau kamu masih punya otak harusnya kamu pake. Kamu itu bener-bener gak di terima di keluarga ini dan kalo kamu punya malu, harusnya kamu keluar dari rumah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident
Fiction généraleNaya dan Jason berteman sejak SMA bersama ketiga temannya yang lain. Tapi, hubungan keduanya tidak terlalu dekat sejak SMA. Sejujurnya sejak lama Naya sudah memendam perasaan kepada Jason. Naya hanya menceritakannya kepada Nilam dan Dila -teman kelo...