(9)Jauh

48 7 1
                                    

Jakarta,16/12/2017
Vote&coment💯



⤵⤵⤵


Sudah tiga hari setelah kejadian dimana Esa menolong saya dalam tragedi kecopetan sampai saat ini saya maupun Esa belum saling tegur sapa, yaa walaupun baru belakangan ini saya dan Esa saling melemparkan senyum ketika bertemu.

Tapi sudah tiga hari ini saya tersenyum ketika kami bertemu namun Esa tidak membalas senyum saya, ia malah memasang wajah datarnya dan berjalan seperti tidak ada saya dan itu membuat saya bertanya-tanya apakah saya mempunyai salah padanya sehingga Esa menjauhi saya.

Tapi sepertinya saya tidak punya salah dengan Esa, ahh sudah lah memikirkan itu membuat saya pusing lagipula minggu depan saya akan tanding kejuaraan anggar tingkat nasional jadi saya harus berhenti memikirkan nya.

"Ly ikut kantin ngga?"

"Ehh ngga Zen."

"Oke kita duluan ya." Zeni, Zira dan Diska pun berlalu dari kelas

Efek latihan anggar setiap hari kaki saya jadi pegal-pegal dan rasanya malas untuk berjalan ke kantin jadi saya berdiam di kelas sambil membaca novel. Mata saya semakin berat lambat laun terpejam dan akhirnya tertidur.







Heksa yang sedari tadi tidur dari pelajaran ketiga hingga kini istirahat ia baru terbangun, Heksa mengucek matanya sambil memperjelas penglihatannya

Heksa melihat Elly yang tertidur dengan novel yang sudah tergeletak di meja, ia menghampiri Elly dan menyampirkan anak rambut yang menutupi wajah nya. Menurutnya Elly sangat lucu saat tertidur, ia menghela nafas kasar sudah beberapa hari ini ia menjauhi Elly sebenarnya Heksa sangatlah ingin membalas senyuman Elly saat mereka berpapasan dan kembali berbincang. Namun Heksa sudah bertekad untuk tidak memberikan harapan kepada Elly.

Mengingat kejadian tiga hari yang lalu membuat ia merasa bodoh karena masih peduli dengan Elly, padahal ia sudah mengabaikan panggilan telepon tersebut dengan cara tertidur Namun tetap saja ia mengangkatnya dan ketika tahu Elly sedang dalam bahaya rasa khawatir melingkupi dirinya langsung saja ia buru-buru keluar apartemennya bahkan ia masih memakai seragam sekolah dan lupa memakai jaket.

Heksa tersadar dari lamunannya karena suara lenguhan Elly,dan membuat ia panik. Heksa buru-buru keluar kelas karena takut ketahuan  Elly.


⤵⤵⤵

Bel pulang sudah berbunyi dari lima menit yang lalu, hari ini saya mempunyai jadwal piket sehingga membuat saya pulang lebih lama setelah selesai menyapu saya berpamitan kepada ketiga teman piket saya untuk pulang duluan karena sehabis pulang sekolah saya akan berlatih Anggar.

Entah kenapa kepala saya terasa pening suhu tubuh saya juga menjadi hangat, aduhh bisa gawat nih jika pingsan di tengah jalan seperti ini. Mana halte masih jauh, saya harus kuat untuk sampai rumah
Sepanjang perjalanan saya memegang kening sungguh penglihatan saya menjadi berputar-putar di depan sana sepertinya warkop berarti halte sudah dekat.

Penglihatan saya semakin kabur dan mulai menggelap pada saat itu juga saya ambruk dan semuanya gelap.


"Brukkk"

Setumpuk RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang