(25)Penghinaan

11 2 0
                                    

Jakarta,03/02/2018
Vote&coment 💯




⤵⤵⤵






Bel istirahat kedua berbunyi seluruh murid di kelas saya menghela nafas lega karena terbebas dari pelajaran matematika minat yang sangat menguras otak dan tenaga.

Seperti biasa jika istirahat kedua pasti seluruh murid yang beragama islam akan menunaikan sholat dzuhur di masjid sekolah namun untuk hari ini saya tidak karena sedang kedatangan tamu bulanan jadi saya memilih untuk bersantai di dalam kelas bersama Zeni yang memang juga sedang halangan.

"Ehh Ly lu mau tau ngga." Ucap Zeni seraya menggoyangkan lengan saya

"Apa?" Tanya menatapnya penasaran

Zeni menyuruh saya untuk mendekat saya pun menurutinya

"Ifan nembak gue." Ucapnya tepat di telinga saya

Saya melotot kaget mendengar nya, wahh cepat sekali mereka jadian padahal mereka baru dekat sebulan lebih dibandingkan saya yang sudah dekat sekitar tiga bulan namun sampai saat ini belum ada kejelasan, hufft apa saya yang terlalu berharap dengan Esa.

"Nembak langsung?"

Zeni mengangguk seraya tersenyum lebar "Iya, kemarin dia ngajak gue jalan."

"Gila cepet aja."

"Iya dong, lu gimana sama Heksa? Masih sebastian?"

Saya pun tersenyum masam "Hmm ya gitu Zen."

"Iss itu cowo gimana si udah tiga bulan loh Ly tapi dia masih gantungin lu." Desis nya sebal

"Haha udah Zen santai aja, gue juga udah seneng ko bisa deket sama dia." Saya menampilkan cengiran kuda

"Aihhh dasar bucin level dewi." Cibir nya dengan delikan mata

"Dewa kali." Sanggah saya

"Lu kan cewe jadi dewi dong." Lawak Zeni

Saya dan Zeni pun tertawa garing karena lawakan garing yang dia buat

"Ly kantin yu beli jus, haus nih gue."

"Hmm yu."

Kami berdua pun beranjak dari kursi dan melangkah keluar kelas menuju kantin.

Saat kami ingin memasuki kantin, kami di kaget kan oleh kemunculan Ifan dan Dafa yang berjalan keluar kantin dan itu membuat kami saling berpapasan.

"Zeni?" Panggil Ifan yang juga terkejut melihat kami berdua

"Hai." Sapa Zeni dengan senyum gugup

"Ekhemm jadi gimana traktirannya nih Fan." Celetuk Dafa

"Ck bacot lu ah." Ifan memukul lengan Dafa keras membuat ia meringis

"Mau beli apa?" Tanya Ifan

"Jus " Jawab Zeni dengan senyum malu-malu

Setumpuk RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang