(28)Setan👹

13 2 0
                                    

Jakarta,09/02/2018
Vote&coment 💯






⤵⤵⤵




Setelah istirahat saya sama sekali tidak melihat batang hidung Esa sama sekali. Laki-laki itu masuk namun hanya ada di jam pertama setelah istirahat dia tidak terlihat kembali ke kelas. Sepertinya dia membolos dan tidak akan kembali lagi hingga pulang sekolah. Padahal sudah kelas 12 masih saja membolos laki-laki itu memang tidak ada takutnya

Ohh perihal malam minggu kemarin setelah saya selesai menghabiskan semangkuk mie kari tersebut, belum sempat saya bertanya bahkan nafas sebentar sekedar istirahat karena kenyang Esa langsung mengajak saya pulang. Saya pun hanya bisa nurut karena memang sudah waktunya saya pulang, dia benar-benar menepati janjinya kepada ayah saya.

Sebelum itu Esa menyempatkan untuk membeli martabak telur kesukaan ayah wahh nampaknya dia benar-benar sudah sangat mengenal ayah.

Setelah malam itu dia sama sekali tidak mengirim pesan bahkan saya sudah chat WhatsApp dia duluan dan hanya dia baca saja. Saya pun memilih untuk tidak mengambil pusing dan berusaha bersikap baik-baik saja, padahal niat saya hari ini adalah untuk melancarkan aksi saya seperti permintaan Om Wijaya.


Ahh mungkin dia sibuk latihan band untuk konten youtube nya. Jadi saya harus memaklumi itu dan sepertinya saya harus menunggu hingga pulang sekolah tiba lalu saya akan menelfon nya jika ia tidak juga kembali ke kelas.









⤵⤵⤵







"Anjengg kalah terus gue." Gerutu Dafa

"Haha makanya berguru dulu sama gue." Seru Bilal seraya menyombongkan diri

"Cih belagu lu." Ujar Dafa seraya membereskan kartu uno

"Sehh uno mah kecil bagi gue."

Dafa memutar bola mata malas "Serah lu nyuk."

"Gue yang menang terus santuy aja tuh." Ujar Ifan dengan wajah songongnya

"He kunyuk lu udah kalah dua kali ya." Tutur Dafa tajam

"Au lu, Heksa bae diem-diem aja tuh menang terus." Timpal Bilal

"Ck suka-suka gue lah."

Dirga yang melihat keributan ketiga kunyuk itu hanya tersenyum kecil karena percuma saja menengahi mereka bertiga pasti tidak akan berhasil. Sedangkan Heksa memilih fokus dengan layar ponselnya, saat ini mereka memang sedang berada di warkop seperti biasanya mereka cabut pelajaran dari jam istirahat hingga pulang sekolah tiba.

"Berisik lu pada, gue cabut duluan." Ucap Heksa lalu melakukan tos kepada teman-temannya

"Cepet amat Sa, nanggung dikit lagi jam pulang sekolah." Ujar Bilal

"Gue ada urusan."

"Sama siapa?" Tanya Dirga

"Mala."

Ucapan Heksa sontak saja membuat mereka terkejut mendengarnya

"Lah mau ngapa dia?" Tanya Ifan dengan kening berkerut

Setumpuk RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang