(23)Lagi

18 2 0
                                    

Jakarta,30/01/2018
Vote&coment💯

⤵⤵⤵



Akhir-akhir ini saya dan Esa jarang pulang bersama dan sering kali juga saya melihatnya pulang bersama Mala, saya sudah tidak terlalu sesak melihatnya namun tetap saja hati saya menjerit tidak suka melihat mereka berdua berdekatan.

Rencananya sepulang sekolah nanti Esa akan mengajak saya ke suatu tempat, ia tidak memberi tahu tempat yang akan kami kunjungi. Saya pun sangat senang dan sekarang saya sedang menunggu Esa di depan kelas karena ia ingin berbicara dengan teman-temannya sebentar dan menyuruh saya menunggu disini.

Saya mematut diri di layar ponsel untuk sekedar merapikan rambut, karena saya ingin terlihat cantik di depan Esa. Kalian pasti juga seperti saya bukan? Ingin selalu terlihat cantik di hadapan orang yang kalian suka.

"El."

"Astagfirullah." Ponsel saya hampir saja terjatuh untung saja dengan cepat saya meraihnya.

Huft ternyata Esa yang mengagetkan saya, ia terkekeh melihat keterkejutan saya.

"Ngagetin aja si." Saya menggerutu kesal

"Haha ngapain ngaca mulu, udah cantik juga." Kekeh nya seraya mengacak rambut saya

Pipi saya merona mendengarnya "Hmm yaudah yu." Ajak saya dengan senyum malu-malu

"El." Esa memegang kedua bahu saya

"Apa?" Jawab saya masih tersenyum

"Pulang sendiri ya, gue ada urusan mendadak sama temen-temen." Ujarnya meringis

Seketika senyum saya luntur mendengarnya, lagi-lagi urusan yang saya tidak ketahui, sedikit rasa kecewa pun muncul. Heii siapa yang tidak kecewa pasti kalian akan merasa kecewa ketika kalian sudah menunggu namun tiba-tiba saja dibatalkan.

Saya menghela nafas "Hhh yaudah gapapa." Saya berusaha Menyunggingkan senyum lebar, ya walaupun terasa sesak di dada

"Jalannya besok aja ya." Ucap Esa di akhiri cengiran lebar

Saya mengangguk "Oke."

"Gue pesenin ojol buat lu."

Saya mengangguk, dan dia pun menarik lengan saya melangkah menuju gerbang sekolah.

Sampai lah kami di depan gerbang sekolah pas sekali ojol yang Esa pesan untuk saya juga tiba.

"Mas Heksa ya."

"Iya pak." Jawab Esa, dia beralih menatap saya "Hati-hati ya." Ucapnya dengan senyum yang terukir di wajah tampan nya

"Makasih Sa, bye." Saya naik ke motor ojol tersebut seraya melambaikan tangan kepada Esa

Esa tersenyum melambaikan tangannya juga



⤵⤵⤵






Sesampainya di rumah seperti biasa saya mengganti pakaian setelah itu makan, dan sekarang saya sedang menonton TV bersama bunda ditemani beberapa cemilan.

Saya sudah sedikit melupakan kejadian tadi karena berkat donat buatan bunda bisa mengembalikan mood saya yang tadi sempat buruk.

Tiba-tiba terdengar dering ponsel yang ternyata berasal dari ponsel saya, buru-buru saya mengambilnya dan ternyata coach Wijaya yang menelfon.

"Assalamu'alaikum Om"

"Walaikumsalam, Ly sabtu besok bisa ke rumah Om?

Setumpuk RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang