(26)Tak Terlupakan

13 2 0
                                    

Jakarta,03/02/2018
Vote&coment💯







⤵⤵⤵








Heksa mengusap surai gadis yang sedang terlelap di sebelahnya, ia mendekatkan wajahnya lalu berbisik pelan tepat di telinga gadis itu, dengan berulang kali ia memanggil nama gadis itu agar bangun dari tidur nyenyak nya.

Panggilannya pun berhasil membangunkan gadis itu yang sedang menggerakkan kepalanya dan membuka matanya secara perlahan. Dia menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya dengan mengucek matanya yang sedikit berair.


"El"


Panggilan itu membuat Elly terkejut dan terjungkal ke belakang ketika melihat Heksa yang duduk di sampingnya dengan senyum kecil menatapnya. Jujur ia sama sekali tidak sadar akan keberadaan laki-laki itu.

"Esa ko di sini?" Tanyanya dengan kening berkerut

Laki-laki itu terkekeh melihat ekspresi lucu gadis di hadapannya ini "Liat sekarang jam berapa." Heksa menunjuk jam tangan yang terpasang di lengan kirinya

Elly pun menarik lengan kiri Heksa sontak matanya membulat melihat sekarang sudah jam pulang, selama itukah ia tertidur padahal niatnya hanya ingin memejamkan mata sejenak. Untuk melupakan kejadian tadi di toilet. Dengan gerakan cepat ia pun memakai tas nya

"Misi Sa gue mau pulang"

"Gue anter" Heksa pun bangun dari duduknya

Elly menatapnya ragu, sejujurnya ia masih memikirkan ucapan Mala dan itu membuatnya sedikit minder di hadapan Heksa "Mmm gue pulang sendiri aja." Ucapnya menunduk

"kenapa?" Heksa menatap Elly bingung lantaran perubahan raut wajah gadis itu berubah menjadi murung

Elly memaksakan senyumnya agar terlihat baik-baik saja "Mau balik sendiri aja."

"Gue anter." Heksa pun menarik pergelangan tangan Elly dan berjalan cepat keluar kelas

Elly hanya menghela nafas pasrah karena percuma saja ia berontak sedemikian rupa, tetap saja laki-laki itu akan memaksanya dengan segala cara




⤵⤵⤵








Selama di perjalanan saya menahan rasa perih di area lambung saya, ini adalah efek telat makan kerena saya hanya makan nasi goreng saat sarapan pagi dan belum makan hingga saat ini. Saya meringis pelan seraya memegang perut berusaha untuk bersabar karena sedikit lagi saya akan sampai rumah

"El turun."

Saya pun mendongak lalu mata saya membulat sempurna kala melihat basement yang di penuhi beberapa kendaraan. Saya menatap sekeliling dengan pandangan bingung jujur selama di perjalanan tadi, saya sama sekali tidak memperhatikan sekitar karena yang saya pikir Esa akan mengantar saya ke rumah namun ternyata tidak.

"Turun"

Saya terkesiap dan langsung turun dari vespa Esa yang memang ia sudah parkirkan.

"Sa ini dimana?" Tanya saya yang berusaha mensejajarkan jalan kami

"Apart gue"

Seketika langkah saya terhenti mendengarnya ya ampun pantas saja saya merasa familiar dengan tempat ini. Ya walaupun baru sekali saya mengunjungi tempat ini namun saya sudah sedikit tahu ya walaupun hanya sekelebat ingatan.

Setumpuk RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang