Four - 13

2.9K 324 46
                                    

"Menurutmu.. apa yang akan terjadi dengan mereka berdua?" sebuah pertanyaan terlontar begitu saja dari mulut Yoora ketika Irene dan Luhan telah selesai memberikan laporan mengenai hukuman yang dilakukan Red pada Sunyoung hari ini.

Irene dan Luhan sempat saling memandang satu sama lain seakan – akan kedua wanita itu tengah memikirkan untuk memberikan jawaban yang sama kepada Yoora.

"Apa menurutmu Chanyeol bisa bersikap biasa saja dengan Baekhyun?" pertanyaan sebelumnya belum terjawab dan kini Yoora sudah melontarkan pertanyaan yang lain.

"Aku pikir mereka berdua akan baik – baik saja, Lady." Luhan tersenyum menyakinkan kearah Yoora dan Irene ikut menyetujui ucapan wanita yang berdiri disampingnya dengan anggukkan kepala.

"Chanyeol adalah Four." Yoora berucap lagi dan kini kedua wanita dihadapannya terlihat bingung apa yang ingin coba Yoora jelaskan kepada keduanya. "Dan Baekhyun adalah Red."

"A-aku tidak mengerti.." Irene dengan berani memotong.

"Mereka tidak boleh memiliki perasaan lebih terhadap satu sama lain.. karena kalau itu terjadi.. kisah cinta Ibu dan Ayahku akan terulang lagi.. benarkan?"

Tidak ada yang bisa menjawab pernyataan Yoora disana karena Irene dan Luhan jelas mengingat pelajaran sejarah awal mula bagaimana terbentuknya Phoenix dan juga Red serta hubungan yang dimiliki oleh kedua pimpina sebelumnya.

FOUR

Chapter 13

Mengatakan bahwa Baekhyun memanglah masih begitu polos karena angka usia dan juga faktor lingkungan yang sangat tertutup selama ia menjadi tahanan rumah ketika tinggal bersama dengan Sunyoung bisa dibenarkan. Usianya memang sudah menginjak usia remaja, namun pola pikir dan tingkah laku dirinya menunjukkan kepolosan layaknya gadis usia belasan tahun yang belum mengenai dunia lebih luas.

Dan ketika Chanyeol mencium bibirnya layaknya ciuman yang dilakukan oleh orang – orang dewasa lainnya, Baekhyun membelakkan matanya dengan tubuhnya yang kaku dan pada detik ketika Chanyeol melumat bibirnya dengan basah, Baekhyun menjauhkan dirinya lalu menutup mulutnya. Ia menatap Chanyeol penuh tanya dan juga banyak pemikiran didalam kepalanya.

"Ke-kenapa?"

Mendengar pertanyaan itu ditujukan kearahnya membuat Chanyeol mengernyitkan alis sembari menahan gelak tawa dalam dirinya.

"Kenapa apa?" Chanyeol menekuk tangannya untuk menyanggah kepalanya, posisi badannya masih terbaring miring diatas ranjang yang sama dengan Baekhyun, terarah untuk melihat gadis yang berada dihadapannya yang mana tengah menutup mulutnya dengan kedua tangannya, posisi badan gadis itu sedikit menjauh darinya.

"Ke-kenapa menciumku..?" Baekhyun menjawab lagi dengan suara lirih berbisik.

Dan Chanyeol yang masih menatap gadis polos dihadapannya dengan sebuah senyuman yang tertahan diwajahnya.

"Aku merindukanmu." Balas Chanyeol yang mana jawaban yang ia berikan kembali memberikan pertanyaan di wajah gadis itu.

"Aku merindukanmu. Sangat sangat merindukanmu. Bahkan ketika aku melihat dirimu untuk pertama kalinya di pemakaman Ayahku.. melihat dirimu menangis disana dan juga ketakutan.. jujur saja aku ingin langsung memelukmu. Tapi nyatanya yang aku lakukan malah menembak bahumu."

FOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang