"F-four?" Baekhyun menyebutkan namanya,
"Baek—Baekhyun.."
Baekhyun mengerjapkan matanya, meyakinkan apakah pendengarannya kali ini tidak salah dengar ketika Four menyebutkan namanya dengan suara terbata. Semakin Baekhyun membalas memandangi pria dihadapannya, kali ini bukan Baekhyun yang merasa takut melainkan pria tersebut. Untuk pertama kalinya, seorang Four harus menyesuaikan perasaan yang ia alami hanya karena bertatapan dengan seorang gadis polos dihadapannya hingga ia bahkan terjungkal dari posisi berjongkoknya.
"Ka—kau baik – baik saja?" dan ada yang menaruh perhatian lebih padanya meskipun dirinya sendiri-lah yang masih dilingkupi isakan tangisnya.
Kini giliran Chanyeol yang mengerjapkan matanya berulang kali dengan cepat, mengembalikan kesadaran pada dirinya dengan sepenuhnya meskipun gerak jantungnya masih belum bisa dinormalkan. Tidak ada sahutan yang ia berikan kearah Baekhyun disana yang masih berlutut memperhatikan gerak – geriknya.
"Bangun." Satu kata pendek ia ucapkan, tidak memberikan bantuan pada si mungil yang mengerucut kesal dan kebingungan.
"Hapus air matamu." Kali ini kalimatnya lebih panjang sedikit dibandingkan sebelumnya, namun penekanan nadanya masih sedingin seperti biasanya.
Dia bisa memanggil namaku dengan suara lembut namun kembali lagi memerintah dengan dingin.—ada yang membatin meluapkan kekesalan dari apa yang Chanyeol katakan namun gadis itu masih menunduk dengan wajah sembabnya dan memaksakan diri menghapus air mata yang masih mengalir dengan bagian bawah dari kaos yang ia kenakkan.
"Sudah.." Baekhyun memberi tahu, melihat kearah Chanyeol dihadapannya tengah berkacak pinggang masih memperhatikan Baekhyun.
Chanyeol pun tak langsung memberikan sahutan lain kepada Baekhyun meskipun ia tahu gadis itu sudah tak lagi terisak, hanya saja wajahnya masih merengut menunjukkan kekesalan dalam dirinya,
"Aku takut!"
"Aku ingin melawannya tapi aku tidak bisa!"
"Aku takut melihat seseorang mengarahkan pistolnya padaku!"
Kalimat yang diucapkan oleh Baekhyun sebelumnya masih Chanyeol ingat dengan jelas, bahkan suaranya benar – benar mirip dengan kilasan ucapan yang tiba – tiba memenuhi pikirannya.
"Baekhyun.." Chanyeol memanggil, dan kini bukanlah suara dingin yang memerintah seperti sebelumnya.
"Iyaa," Baekhyun bahkan membalasnya dengan ucapan bernada dan itu menarik perhatian Chanyeol.
Pria itu mengatupkan giginya dan bahkan berdeham sejenak untuk memfokuskan pikiran pada apa yang akan ia lakukan, "Perhatikan apa yang aku lakukan dan cobalah untuk mengingatnya dengan baik. Aku tidak akan mengajarkanmu berulang kali. Jadi. Ingat dengan baik." Berawal dengan suara lembut dan diakhiri dengan nada memerintah, Baekhyun mengangguk dengan patuh, menghela nafas pelan dan memperhatikan apa yang Chanyeol lakukan saat ini.
Pria itu membongkar kembali pistol yang sebelumnya sudah dirakit kembali oleh Kyungsoo, "Perhatikan." Baekhyun mengangguk, mendekatkan dirinya pada Chanyeol, namun pandangan matanya tak bisa terfokuskan dimana kedua tangan Chanyeol membongkar pasang pistol itu, matanya lebih tertarik untuk melihat bagaimana wajah serius pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR
De TodoMafia dan Anti-Mafia. Revenge is everything, but how about Love. FOUR?